Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia cukup berhasil dalam melakukan negosiasi soal rencana larangan impor minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) ke Uni Eropa yang akhirnya ditunda hingga 2030. Luhut Pandjaitan menilai penundaan larangan impor CPO oleh Uni Eropa hingga 2030 seharusnya tidak jadi masalah bagi Indonesia, karena larangan hanya akan berlaku untuk CPO dari lahan tidak ramah lingkungan, maka Indonesia tidak akan rugi.
Di Jakarta, Senin, Luhut mengatakan CPO yang ditanam di lahan tidak ramah di Indonesia jumlahnya tidaklah besar. Meski mengaku cukup berhasil, Luhut mengaku akan melakukan negosiasi lanjutan mengenai kriteria CPO yang boleh dan tidak boleh diekspor ke Uni Eropa. Ia menambahkan Indonesia akan mengirim tim yang akan masuk dalam tim Uni Eropa untuk membahas kriteria-kriteria tersebut. Ia bahkan memanggil Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Guerend demi mewujudkan hal tersebut. antara
Kementerian Perindustrian menyambut positif diterbitkannya kebijakan mengenai insentif fiskal berupa pemangkasan Pajak Penghasilan (PPh) final bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) dari 1 persen menjadi 0,5 persen. Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Senin mengatakan, kebijakan ini telah dinanti lama oleh para pelaku IKM dalam negeri, karena akan meringankan beban UKM termasuk Industri Kecil dan Menengah (IKM), serta memberikan dampak yang besar dalam kesempatan berusaha.
Pemangkasan PPh bagi UKM ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2018 yang menyatakan PPh final sebesar 0,5 persen berlaku bagi usaha dengan omzet maksimal 4,8 miliar rupiah dalam setahun. Peraturan ini berlaku mulai 1 Juli 2018 sekaligus menggantikan peraturan sebelumnya, yakni Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013. Gati berharap, implementasi kebijakan ini dapat berdampak pada peningkatan kontribusi IKM dalam perekonomian nasional yang berperan juga terhadap pengentasan kemiskinan melalui perluasan kesempatan kerja. antara
Pemerintah Indonesia dan Jepang sepakat untuk meningkatkan bantuan kepada Palestina. Kesepakatan tersebut berhasil dicapai dalam pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono di Jakarta, Senin 25 Juni. Dalam pernyataan pers bersama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kedua negara memahami pentingnya upaya untuk mendorong kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular untuk memperkuat dukungan pembangunan ekonomi di Palestina. Salah satunya adalah melalui pertemuan Kerja Sama antara Negara-negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina atau Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD).
“Menteri Kono dan saya menyepakati pentingnya peningkatkan pengembangan kapasitas dan pembangunan untuk mendukung Palestina dalam Kerjasama Selatan-Selatan dan kerja sama Triangular yang akan dibahas lebih lanjut di CEAPAD mendatang di Bangkok. Jadi, Menteri Kono dan saya akan terbang ke Bangkok untuk mengadakan pertemuan CEAPAD ketiga yang akan digelar di Bangkok pada tanggal 27 Juni mendatang.”
CEAPAD ketiga merupakan pertemuan setingkat menteri negara-negara Asia Timur yang terdiri dari sepuluh negara ASEAN, Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan dan mitra-mitra pembangunan lainnya untuk Palestina. Sejauh ini 11 menteri dari negara–negara Asia Timur dan Timur Tengah djadwalkan hadir pada pertemuan yang diselenggarakan pada tanggal 26 dan 27 Juni di Bangkok, Thailand. Pertemuan yang akan dibuka Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-O-Cha tersebut rencananya akan membahas berbagai program bantuan untuk Palestina yang akan disusun dalam Rencana Kerja CEAPAD 2019-2021 yang disesuaikan dengan kebutuhan Palestina dan keunggulan yang dimiliki oleh negara–negara anggota CEAPAD. (voi/Rezha)
Presiden Joko Widodo mengapresiasi terpilihnya kembali Recep Tayyip Erdogan sebagai Presiden Turki melalui pemilihan presiden yang digelar akhir pekan lalu. Presiden Joko Widodo usai meninjau Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta Senin mengatakan, ia sudah mendapatkan laporan dari Menteri Luar Negeri tentang terpilihnya kembali Presiden Erdogan sebagai Presiden Turki.
“Saya mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Presiden Tayyip Erdogan sebagai Presiden Turki. Sebagai dua negara muslim besar, Indonesia dan Turki, saya lihat kita memiliki banyak kesamaan. Kita berharap hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki akan lebih baik lagi, lebih meningkat lagi terutama di bidang ekonomi dan investasi karena memang kedekatan Indonesia dan Turki di dalam forum-forum OKI, saya kira tidak perlu diragukan lagi.”
Presiden Joko Widodo berharap dapat segera berkomunikasi langsung dengan Erdogan melalui saluran telepon. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menang pemilihan umum presiden dengan meraih lebih dari setengah dari total suara yang sah. Hasil akhir resmi pemilu Turki akan diumumkan pada Jumat, 29 Juni. (voi/pradipta)