06
January

VOI BERITA Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan kerja sama ekonomi harus menjadi prioritas dalam kemitraan antara ASEAN dengan India.

"Kita harus mengawali peluang dari momentum pemulihan ekonomi global," ujarnya di Jakarta, Sabtu.

Retno menuturkan ASEAN dan India memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu generator ekonomi dunia dengan pasar mencapai dua miliar orang dan total Produk Domestik Bruto mencapai 25 miliar dolar AS.

"Perdagangan dan investasi kita mengalir dengan baik ke arah peningkatan tapi belum mencapai potensi sebenarnya, contohnya total perdagangan pada 2016 mencapai 58,4 miliar dolar AS," tuturnya.

Sementara arus Investasi Asing Langsung dari India ke ASEAN mencapai 1,05 miliar dolar AS. 

"Kita harus berusaha melipatgandakan usaha untuk meningkatkan kerja sama dua arah, perdagangan dan investasi," tuturnya.

Dia mengatakan ASEAN dan India juga harus bekerja lebih keras untuk mempercepat kesimpulan kemitraan ekonomi komprehensif regional.

"Integrasi ekonomi bisa membawa keuntungan bagi semua," kata Retno.

Selain itu, Retno menuturkan hubungan antarbisnis juga harus semakin erat dan Indonesia berkomitmen terhadap perdagangan bebas dan terbuka.

"India merupakan mitra strategis yang penting bagi Indonesia," ujarnya.

Dia menambahkan, Indonesia memiliki komitmen dan tekad kuat untuk meningkatkan keterlibatan dan kontribusinya di kawasan dan sekitarnya.Ant

06
January

VOI BERITA Menteri Luar Negeri (Menlu) India Sushma Swaraj mengatakan hubungan strategis India dan ASEAN dapat ditingkatkan melalui tiga aspek yakni perdagangan, konektivitas dan kebudayaan.

"Kita membicarakan tentang keamanan maritim, investasi, kebebasan, pendidikan dan warisan budaya yang merupakan aspek-aspek yang penting dalam hubungan kami di Asia Tenggara dalam meningkatkan hubungan strategis dengan ASEAN melalui 3C (commerce, connectivity, culture) yakni, perdagangan, konektivitas dan kebudayaan," katanya saat memberikan kata sambutan dalam Pertemuan ke-5 Jaringan Lembaga Pemikir ASEAN-India di Jakarta, Sabtu.

Sebagai negara maritim, India dan ASEAN bekerja sama dalam membangun arsitektur kawasan yang lebih baik dengan visi saling berbagi keamanan dan kemakmuran.

Sushma menuturkan kerja sama India-ASEAN mendorong terciptanya keamanan dan pertumbuhan di semua wilayah di kawasan tersebut untuk mempromosikan kemajuan ekonomi yang berkelanjutan dan menjamin lingkungan yang stabil dan aman.

Menurutnya, peningkatan konektivitas menjadi hal penting untuk menghubungkan antarwilayah secara lebih baik sehingga mendorong kemajuan ekonomi bersama di kawasan itu.

"Saya menantikan gagasan baru untuk mengidentifikasi bahwa baik India maupun ASEAN dapat bekerja sama untuk membawa kemajuan dan kemakmuran ke wilayah kita," ujarnya.

Sushma mendorong lebih banyak dialog antara pelaku bisnis dan perdagangan ASEAN dan India dan pihak-pihak terkait untuk meningkatkan hubungan dan investasi bilateral. 

"Kami berharap dapat bekerja sama dengan ASEAN dalam membangun konektivitas," ujarnya.

Dia menuturkan India dan ASEAN dapat membangun konektivitas digital dan fisik, meningkatkan kapabilitas perminyakan dan berbagi informasi untuk meningkatkan kesadaran maritim. Untuk itu, integrasi yang mendalam antar wilayah merupakan aspek yang penting dalam mendorong kebijakan aktif, tuturnya.

Untuk meningkatkan konektivitas fisik dan digital, dia mengajak para ilmuwan, akademisi dan lembaga pemikir di kedua wilayah tersebut untuk membuka gagasan baru untuk integrasi yang lebih besar antara Masyarakat Ekonomi ASEAN dengan India dan mengidentifikasi peluang kolaborasi di bidang investasi, perdagangan dan jasa.

Selain itu, dia juga mendorong kolaborasi yang lebih baik antar institusi pendidikan sebagaimana sektor pendidikan juga berkontribusi pada masa depan tiap negara.

Dia mengundang semua pihak untuk membahas modalitas untuk membentuk kerjasama antaruniversitas di antara negara-negara ASEAN.

Dia juga mendorong peningkatan kerja sama di bidang maritim, pendidikan, perdagangan dan kebudayaan.

"Kami menantikan partisipasi aktif negara-negara ASEAN," tuturnya. Ant

06
January

 

VOI BERITA Kementerian Agama menerima kunjungan delegasi dosen Ma'had Aly dari Global University Beirut Lebanon. Dipimpin Syekh Thoriq Ghonam, delegasi ini diterima Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, kemarin Kamis (4/1).

Kamaruddin Amin menyampaikan bahwa kunjungan para dosen Lebanon ini merupakan salah satu implementasi kerjasama akademik antara Kementerian Agama dengan Global University Beirut. Kerjasama ini telah disepakati sejak beberapa tahun lalu.

"Indonesia siap menjadi pusat peradaban dan tujuan pendidikan dunia karena Indonesia memiliki potensi yang besar untuk hal tersebut, misalnya jumlah perguruan tinggi yang sangat banyak," ujar Kamaruddin seperti dikutip dari website resmi Kementerian Agama, Jakarta, Sabtu (6/1).

Dalam kunjungan ini, lanjut Kamaruddin, para dosen nantinya akan berbagi pengetahuan terkait metode pengajaran Bahasa Arab dengan mahasiswa Mahad Aly di Indonesia.

"Ada sejumlah program yang sudah disiapkan dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai tujuan pendidikan dunia. Kementerian Agama memiliki program pengiriman dosen untuk belajar ke luar negeri," ucapnya.

Selain itu, ada juga program mengundang dan memfasilitasi mahasiswa asing belajar di Indonesia melalui jalur beasiswa. Termasuk juga dan memberikan beasiswa penuh kepada mahasiswa asing dan mahasiswa Indonesia selama menempuh pendidikan.

"Ke depannya kami berharap, Indonesia menjadi kiblat dunia untuk pendidikan Islam, selain Timur Tengah dan Eropa," harap Kamarudin.

Direktur PD Pontren Ahmad Zayadi menambahkan, para dosen dari Global Univeraity Beirut Lebanon akan bermukim di Indonesia selama satu bulan. Mereka akan ditempatkan di 13 Mahad Aly yang tersebar di beberapa provinsi. Rol

06
January

 

VOI BERITA Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menyampaikan rasa optimismenya terhadap ASEAN di tahun 2018. Pasalnya ASEAN memiliki Sekretaris Jenderal dan gedung Sekretariat yang baru.  “Tahun 2018 akan menjadi awal yang bagus bagi ASEAN. Hal ini karena ASEAN memiliki Sekretaris Jenderal yang baru  dan akan memiliki gedung Sekretariat  yang baru," kata Menlu Retno saat memberikan sambutan dalam acara serah terima Sekjen ASEAN di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta (5/1).  

Optimisme Menlu Retno tersebut didasarkan pada peran Sekretariat ASEAN sebagai pemupuk persatuan ASEAN.  “ASEAN akan memasuki fase pembangunan menjadi Organisasi modern dengan sebuah Sekretariat yang kuat – Sekretariat yang kuat, yang mampu menjaga, memupuk dan memastikan kesatuan dan sentralitas ASEAN," lanjut Menlu.

ASEAN memiliki Sekretaris Jenderal yang baru Dato Paduka Lim Jock Hoi (Brunei Darussalam) menggantikan pejabat lama Le Luong Minh untuk masa jabatan lima tahun (2018-2022).

Menlu Retno menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia atas fasilitasi kepada Organisasi negara-negara Asia Tenggara tersebut. “Sebagai tuan rumah Sekretariat ASEAN, Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk membantu dan memfasilitasi," tegasnya.

Gedung Sekretariat ASEAN yang dibangun terdiri dari dua tower, dengan masing-masing tower terdiri atas 16 (enam belas) lantai dan memiliki dua basemen.  Luas bangunan gedung mencapai 44.209,95m2 yang akan memiliki 16 ruang konferensi dan ruang serba guna serta aula utama yang mampu menampung sekitar 650 orang.

Konsep utama pembangunan gedung Sekretariat ASEAN adalah “Let's Celebrate The Dialogue" yang menonjolkan budaya Betawi serta mencerminkan visi Jakarta sebagai Ibukota Diplomatik ASEAN. Kemlu