(Voinews) PT Pertamina (Persero) mencatat ada 11 usaha mikro kecil (UMK) binaannya mampu mencetak realisasi ekspor produk-produk lokal senilai lebih dari Rp9 miliar. Pejabat Sementara Vice President Corporate Communications Pertamina Heppy Wulansari mengatakan hasil tersebut sesuai dengan peta jalan pembinaan UMK mulai dari kondisi tradisional, menjadi modern, digital, daring, hingga akhirnya mampu menjadi UMK ekspor.Heppy Wulansari dalam keterangannya di Jakarta, Minggu menjelaskan mayoritas binaan yang dikategorikan dalam kelas Go Global ini telah melakukan ekspor ke berbagai negara di dunia, salah satunya adalah Abdul Ghofur. Pemilik usaha Duta Craftindo ini telah mengekspor produk berupa kerajinan patung dan instalasi kayu ke berbagai negara di dunia, seperti Inggris, Belgia, Jerman, hingga Amerika Serikat. Berbagai produk karya Duta Craftindo banyak diminati pasar internasional, di antaranya patung-patung dari akar pohon jati. ANTARA
(Voinews) Indonesia berhasil meraih komitmen investasi senilai 44,6 miliar dolar AS atau setara Rp642, 2 triliun (kurs Rp14.400 per dolar AS) dari kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA). Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, menyatakan kesiapannya untuk menyambut investasi dari UEA dengan menekankan pada tiga poin yaitu investasi energi terbarukan, investasi membangun industri yang berbasis pengelolaan lingkungan yang baik dan investasi dengan kolaborasi yang baik.Dalam rangka melakukan respons cepat untuk mewujudkan konsep investasi bersama antara Indonesia dan UEA, pihaknya telah diperintahkan mengurus seluruh hal terkait perizinan dan fasilitasi lain yang dibutuhkan investor UEA di Indonesia. Bahlil sendiri turut mendampingi Presiden Joko Widodo pada kegiatan Forum Bisnis Indonesia-Uni Emirat Arab (UEA) di Dubai, UEA, Kamis (4/11). Pertemuan bisnis itu dihadiri oleh sembilan perusahaan UEA yang sudah memiliki minat investasi ke Indonesia baik untuk investasi baru maupun untuk perluasan. ANTARA
(Voinews) Pemerintah terus memberdayakan UMKM halal melalui pemanfaatan teknologi digital yang akan menjadi kekuatan besar dan berdampak signifikan bagi peningkatan perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan, pengembangan industri halal perlu dilakukan secara inklusif dengan mengoptimalkan potensi UMKM yang saat ini diperkirakan mencapai 64,2 juta unit usaha. Rudy Salahuddin dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu menjelaskan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong sinergi program antara Kementerian/Lembaga (K/L), Pemerintah, dan platform digital untuk mengakselerasi UMKM halal go-digital melalui ”Program Pelatihan Digitalisasi Pemasaran dan Manajemen Produk Halal bagi 1000 UMKM di Provinsi Sumatera Barat”. Program tersebut merupakan kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kementerian Agama, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang didukung oleh 4 platform digital yaitu Tokopedia, Blibli, Bukalapak, dan LinkAja Syariah.ANTARA
(Voinews) Menteri Koordinator-Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pengembangan ekonomi digital perlu ditingkatkan agar mampu menjangkau semua sektor dan pelaku perekonomian nasional termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah-UMKM. Hal itu dikatakan Menko Airlangga dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu. Menko Airlangga menjelaskan UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi UKM, saat ini UMKM mencapai 64,2 juta dan pada tahun 2020 telah berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 60,51 persen atau senilai Rp9.580 triliun dengan kemampuan menyerap 96,92 persen dari total tenaga kerja yang ada, serta dapat menghimpun sampai 60,42 persen dari total investasi. Pemerintah, juga telah menambah alokasi anggaran khusus bagi UMKM menjadi Rp96,21 triliun dengan rincian program antara lain subsidi bunga, penempatan dana pemerintah pada bank umum mitra untuk mendukung perluasan kredit modal kerja dan restrukturisasi kredit UMKM dan Penjaminan Kredit Modal Kerja UMKM. ANTARA