Akbar

Akbar

18
April

 

VOInews.id- Beberapa tarian tradisional Indonesia memeriahkan pertunjukan tari yang bertujuan untuk penggalangan dana atau "dance-a thon" yang diselenggarakan oleh sanggar seni Ombetja Yehinga Organisation (OYO) di Pusat Kebudayaan Prancis di Windhoek, Namibia pada Jumat (14/4). Dalam keterangan tertulis KBRI Windhoek yang diterima di Jakarta, Senin, ada tiga tarian tradisional lndonesia yang ditampilkan dalam pertunjukan tersebut, yaitu Pendet, Ratoh Jaroe, dan Maumere. Penampilan tarian tradisional Indonesia dibuka oleh penjelasan mengenai Tari Pendet oleh Anti Pratignyo, istri Duta Besar RI untuk Namibia, Y.M. Wisnu Edi Pratignyo. Anti menjelaskan mengenai makna Tari Pendet dan memperagakan beberapa gerakan dasar dalam Tari Pendet sebelum tarian tersebut ditampilkan oleh empat anak perempuan staf KBRI Windhoek.

Penampilan Tari Pendet diikuti oleh Tari Ratoh Jaroe asal Aceh. Tari Ratoh Jaroe dibawakan oleh tujuh orang penari yang merupakan warga lokal asal Kota Windhoek, Namibia. Para penari asal Namibia itu sebelumnya telah mendapatkan pelatihan intensif dari tim KBRI Windhoek “Latihan dilakukan selama satu bulan oleh anggota staf KBRI dan Anggota Dharma Wanita Persatuan KBRI Windhoek”, ungkap Ari Hadiman, Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Windhoek. Direktur Sanggar Seni OYO Phillipe Talavera menyampaikan apresiasinya terhadap partisipasi KBRI Windhoek dalam acara dance-a-thon. “Kami berterima kasih atas dukungan KBRI dalam pertunjukan.

Tarian tradisional Indonesia sangat menarik dengan pakaian tari tradisional yang berwarna-warni”, kata Talavera, menambahkan bahwa para penari sanggar OYO juga tertarik untuk mempelajari tarian Indonesia lainnya yang bernuansa dinamis seperti Ratoh Jaroe. Tari Maumere yang dibawakan oleh staf KBRI Windhoek pun menutup rangkaian penampilan KBRI dalam pertunjukan tari tersebut.

 

antara

18
April

 

VOInews.id- Pemerintah Jepang telah melayangkan protes kepada Rusia atas rencana negara tersebut untuk menggelar latihan peluncuran rudal di bagian selatan Kepulauan Kuril pada 18-22 April. Perihal itu disampaikan oleh Ketua Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno di konferensi pers di Tokyo pada Senin. "Berdasarkan pemberitahuan yang dikirim otoritas Rusia kepada Penjaga Pantai kami, sebuah uji coba penembakan rudal akan dilakukan di sekitar Pulau Iturup pada 18-22 April," kata Matsuno.

Dia menambahkan bahwa tempat uji coba tersebut mencakup sebuah area yang Jepang anggap sebagai wilayah perairannya. "Kami melayangkan protes karena meningkatnya kehadiran militer Rusia di teritori utara (sebutan Jepang bagi wilayah selatan dari Kepulauan Kuril) bertolak belakang dengan posisi negara kami," ujarnya.

Rusia telah berulang kali menyampaikan bahwa Jepang tidak memiliki dasar untuk memprotes berbagai latihan militer yang dilakukan negara itu di Kepulauan Kuril. Kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan bahwa bagian selatan dari Kepulauan Kuril merupakan bagian tak terpisahkan dari teritori Rusia dan kedaulatan Rusia atas wilayah tersebut tidak dapat diganggu gugat.

Sejak pertengahan abad ke-20, kedua negara telah terus berupaya untuk mencapai kesepakatan perdamaian pasca Perang Dunia II. Meski begitu, ketidaksepahaman terkait hak kepemilikan atas bagian selatan Kepulauan Kuril kerap menjadi tantangan terbesar.

Setelah Perang Dunia II, seluruh wilayah kepulauan tersebut dimasukkan ke dalam wilayah kedaulatan Uni Soviet, namun Jepang memperdebatkan soal kepemilikan atas Pulau Iturup, Pulau Kunashir, Pulau Shikotan, dan sejumlah kepulauan kecil tak berpenghuni. Di sisi lain, Kemenlu Rusia telah berulang kali menegaskan bahwa kedaulatan Moskow atas teritori tersebut bersifat mutlak mengingat adanya dukungan dari kerangka hukum internasional. Pada Maret 2022, Kemenlu Rusia mengumumkan bahwa Moskow menghentikan pembicaraan terkait perjanjian damai dengan Tokyo menyusul keputusan sepihak Jepang untuk memberikan sanksi kepada Rusia terkait situasi di Ukraina.

Rusia juga telah menarik diri dari dialog dengan Jepang tentang kegiatan ekonomi bersama di bagian selatan Kepulauan Kuril serta membekukan perpanjangan status Jepang sebagai mitra dialog sektoral dalam Organisasi Kerjasama Ekonomi Laut Hitam (BSEC).

 

Sumber: TASS-OANA

18
April

 

VOInews.id- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengajak semua pihak untuk selalu membangun kerukunan di tengah potensi perbedaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Oleh karena itu, Mahfud menegaskan imbauan agar pemerintah daerah (pemda) mengakomodasi penggunaan fasilitas publik untuk pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1444 Hijriah atau 2023 Masehi pekan ini. "Pemerintah mengimbau fasilitas publik seperti lapangan yang dikelola pemda agar dibuka dan diizinkan untuk tempat Shalat Idul Fitri jika ada ormas atau kelompok masyarakat yang ingin menggunakannya. Pemda diminta untuk mengakomodasi.

Kita harus membangun kerukunan meski berbeda waktu hari raya," cuit Mahfud dalam akun Twitter pribadinya, @mohmahfudmd, Selasa. Mahfud menyambung cuitannya dengan menegaskan bahwa meski terdapat perbedaan, penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 H sama-sama dilakukan berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW

. Ia mengutip hadits yang berbunyi "Berpuasalah kamu jika melihat hilal (bulan) dan berhari rayalah jika melihat hilal," sembari menambahkan bahwa proses penentuan hilal bisa dilakukan dengan dua cara, yakni rukyat dan hisab.

"Maksudnya setelah melihat hilal tanggal 1 bulan Hijriah, melihat hilal bisa dengan rukyat, bisa dengan dengan hisab," cuitnya. Mahfud menjelaskan bahwa rukyat adalah proses melihat hilal dengan mata telanjang dibantu teropong seperti praktik yang dilakukan semasa Nabi Muhammad SAW.

 

antara

14
April

VOInews.id - Ghana menjadi negara pertama yang menyetujui vaksin malaria buatan Universitas Oxford. Anak-anak di bawah umur tiga tahun akan menjadi yang pertama merasakan manfaat vaksin ini.

Penyakit yang dibawa nyamuk itu membunuh lebih dari 600 ribu orang setiap tahun yang sebagian besar anak-anak di Afrika. Bertahun-tahun lamanya, para peneliti berupaya menciptakan vaksin ini.

Belum diketahui secara pasti kapan vaksind buatan Oxford itu beredar di Ghana.

Umumnya vaksin anak-anak di Afrika ditalangi organisasi-organisasi internasional semacam Gavi dan Unicef setelah disetujui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang meninjau keamanan dan efektivitas vaksin.

Namun, peneliti Oxford Adrian Hill mengungkapkan badan pengawas obat-obatan Ghana sudah menyetujui vaksin tersebut untuk kelompok umur paling rentan terkena malaria, yaitu anak-anak berusia 5 bulan sampai 36 bulan.

Badan obat-obatan Ghana itu bersepakat dengan Institut Serum India untuk memproduksi 200 juta dosis vaksin setiap tahun.

 

antara