Akbar

Akbar

08
March

 

(voinews.id)- Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov menyatakan bahwa negaranya membutuhkan banyak sekali pesawat nirawak (drone), ketika perang yang berkecamuk antara Moskow dengan Kiev memasuki tahun kedua. Menurut Reznikov, ketersediaan drone untuk pengintaian dan penyesuaian, drone kejut dari 3 hingga 1.000 kilometer, serta drone laut akan memengaruhi perubahan yang signifikan dalam perang. “Ini memungkinkan untuk menyerang musuh.

Dan itu membuat militer kita tetap hidup dengan menyediakan peringatan menyangkut situasi," kata dia, dalam sebuah wawancara dengan situs berita lokal, Liga. Reznikov mengatakan kementerian mengadakan pertemuan dengan 80 produsen drone dalam negeri untuk mendapatkan drone yang dibutuhkan dengan anggaran 20 miliar hryvnia Ukraina (sekitar Rp8,4 triliun). Ketika menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan China membantu Rusia dalam perangnya melawan Ukraina, Reznikov menggarisbawahi bahwa Beijing memiliki kemampuan untuk ikut campur dalam pengoperasian pesawat tak berawak Ukraina. Namun, dia menyatakan tetap optimistis bahwa China tidak akan melibatkan diri dalam konflik.

"Saya menyaksikan pidato para pemimpin China dan India. Mereka memperjelas bahwa hari ini, perang bukanlah cara untuk menyelesaikan masalah antarnegara. Ada prioritas lain. Ini adalah posisi yang bijaksana dan sadar," kata Reznikov. "Oleh karena itu, saya berharap tidak akan ada bantuan terbuka langsung ke Rusia," ujarnya. Dia juga mencatat fakta bahwa Rusia yang sedang mencari dukungan memberikan sinyal bahwa Moskow berada dalam situasi sulit. "Mereka mencari tempat menjahit rompi anti peluru, tempat memesan peluru.

Mereka mencari kendaraan lapis baja, mencari senjata, mencari peluru," kata dia. Mengenai kebutuhan material Ukraina sendiri, Reznikov mengatakan Kiev bisa mendapatkan semua pasokan yang dibutuhkannya tetapi perhatian utamanya adalah agar pengiriman dilakukan tepat waktu.

Dia lebih jauh mencatat kebutuhan Ukraina untuk memperkuat pertahanan udaranya, termasuk dengan mengakuisisi pesawat. “Oleh karena itu, kita membutuhkan pesawat yang, sebagai elemen pertahanan udara, dapat melihat pesawat musuh di udara dan mengalahkannya, menembak jatuh rudal jelajah atau balistik...," ujar Reznikov. "... dan, jika perlu, menyerang sasaran darat, seperti gudang, pos komando, gudang peralatan. Suku cadang, teknisi, dokumentasi, dan lokasi penyimpanan harus tersedia," katanya, menambahkan.

 

Sumber: Anadolu

07
March

 

 

(voinews.id)- Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyalahkan latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan baru-baru ini karena dinilai membuat situasi di semenanjung Korea memanas, menurut media pemerintah Korut KCNA pada Selasa. Lewat sebuah pernyataan, kepala Seksi Berita Luar Negeri Kemenlu Korut menuding AS "memperburuk" situasi, mengkritik latihan udara gabungan AS-Korsel baru-baru ini yang menggunakan pesawat pengebom B-52 pada Senin.

Korut juga mengkritik latihan militer gabungan AS-Korsel mendatang. AS dan Korsel akan mengelar latihan militer besar-besaran selama lebih dari 10 hari yang dikenal sebagai latihan "Tameng Kebebasan" mulai pekan depan.

Lewat pernyataan terpisah, adik perempuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, memperingatkan bahwa Korut akan menganggap latihan militer gabungan tersebut sebagai "deklarasi perang" jika AS mengambil aksi militer terhadap uji senjata strategis mereka. Latihan militer gabungan AS-Korsel mendatang "dirancang untuk memperkuat kemampuan pertahanan dan respons sekutu dengan berfokus pada skenario latihan pada hal-hal seperti lingkungan keamanan yang berubah, agresi Korut dan pelajaran yang dipetik dari konflik dan perang baru-baru ini," kata kedua negara sekutu saat konferensi pers, Jumat.

 

Sumber: Reuters

07
March

 

(voinews.id)- Dua hari menjelang perayaan Holi, festival warna umat Hindu, para pedagang pasar di Negara Bagian Assam, India timur laut, sibuk melakukan persiapan seiring meningkatnya permintaan masyarakat untuk bubuk berwarna, pistol air, dan aksesori lainnya.

Holi, yang juga dikenal sebagai Dol Purnima (hari bulan purnama), adalah sebuah festival kuno yang dirayakan di seluruh subbenua India untuk mengenang cinta abadi Radha dan Krishna. Festival Holi akan berlangsung pada 8 Maret tahun ini, dan perayaan penuh kegembiraan itu akan mencakup tarian, musik, pesta, dan, yang paling populer, kegiatan mengoleskan bubuk berwarna.

07
March

 

(voinews.id)- Ribuan tempat penampungan sementara habis terbakar di kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh, pada Minggu (5/3). Kebakaran melanda Camp 11 di Cox's Bazar, sebuah distrik perbatasan yang menampung lebih dari satu juta pengungsi Muslim Rohingya yang melarikan diri dari penumpasan militer di Myanmar pada 2017. Tidak ada korban jiwa, dan seorang petugas polisi mengatakan penyebab kebakaran itu tidak jelas, tetapi kemungkinan karena tabung gas yang digunakan untuk memasak.

Api menyebar dengan cepat karena sebagian besar gubuk penampungan terbuat dari bambu dan terpal. Batalyon Polisi Bersenjata, pasukan yang bertugas menjaga hukum dan ketertiban di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hampir 2.000 tenda hancur dan 12.000 pengungsi Rohingya kehilangan tempat tinggal.

“Warga Rohingya akan dipindahkan ke berbagai pusat pembelajaran berbasis kamp dan tempat penampungan lainnya di bawah pengawasan kantor Komisi Bantuan dan Repatriasi Pengungsi, dan lembaga donor termasuk UNHCR dan Program Pangan Dunia akan memberi mereka makanan dan dukungan lainnya,” kata Batalyon Polisi Bersenjata.

UNHCR di Bangladesh mengatakan relawan Rohingya dilatih tentang pemadaman kebakaran, dan dinas pemadam kebakaran setempat telah mengendalikan api. Kebakaran serupa terjadi di kamp tersebut pada Januari 2022 dan Maret 2021.Sementara kebakaran tahun lalu hanya merusak gubuk penampungan, dan kebakaran pada 2021 menewaskan 15 anggota masyarakat dan menghancurkan lebih dari 10.000 permukiman.

 

Sumber: Anadolu