Akbar

Akbar

22
February

 

(voinews.id)- Lebih dari 20.000 warga Suriah di Turki kembali ke negara asalnya di seberang perbatasan setelah gempa bumi baru-baru ini di wilayah Turki selatan. Berbicara kepada wartawan di Provinsi Hatay, Menteri Pertahanan Nasional Turki Hulusi Akar membantah klaim tentang masuknya pengungsi Suriah ke Turki melalui perbatasan di selatan negara itu. "Warga Suriah yang tinggal di Turki kembali ke tanahnya sendiri karena kehilangan rumah dan kerabatnya.

Ada warga Suriah yang kembali ke tanah airnya dari Turki ke Suriah dalam satu arah. Saat ini, angkanya telah melebihi 20.000," kata dia pada Selasa. Pada 6 Februari 2023, dua gempa besar melanda Turki selatan. Gempa bermagnitudo 7,7 dan 7,6 itu berpusat di Kahramanmaras dan mengguncang 10 provinsi lainnya yakni Hatay, Gaziantep, Adiyaman, Malatya, Adana, Diyarbakir, Kilis, Osmaniye, Sanliurfa, dan Elazig. Sekitar 13,5 juta orang terdampak gempa dahsyat tersebut.

Beberapa negara di kawasan, termasuk Suriah dan Lebanon, juga merasakan getaran yang melanda dalam waktu kurang dari 10 jam. Getaran yang kuat telah menyebabkan kerusakan dan korban yang meluas di Suriah. Lebih dari 41.000 orang tewas di Turki akibat gempa berturut-turut, menurut angka resmi terbaru, sementara ribuan orang lainnya terluka. Turki mengeluarkan peringatan level 4 dan meminta bantuan internasional.

 

Sumber: Anadolu

22
February

 

(voinews.id)- Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa mengatakan Moskow telah menangguhkan partisipasinya dalam perjanjian New START, sebuah kesepakatan antara Rusia-AS dalam upaya pengurangan senjata nuklir. Langkah tersebut diambil karena Rusia menganggap Barat telah terlibat langsung dalam penyerangan pangkalan udara strategis miliknya.

"Saya terpaksa mengumumkan hari ini bahwa Rusia menangguhkan keikutsertaan dalam perjanjian senjata ofensif strategis," kata Putin dalam pidatonya di hadapan parlemen dan para komandan militer di Moskow. New START ditandatangani oleh mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan mitranya dari Rusia Dmitry Medvedev pada 2010 guna membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang dapat digunakan AS dan Rusia.

Perjanjian tersebut mulai diberlakukan pada 2011 dan kedua negara telah sepakat memperpanjang masa berlaku perjanjian itu pada 2021 sebelum invasi Rusia ke Ukraina. Adapun perjanjian yang diperpanjang setelah Presiden AS Joe Biden menjabat itu berlaku selama lima tahun. Kesepakatan New START itu juga mengizinkan Rusia dan AS untuk melakukan inspeksi guna memastikan bahwa kedua belah pihak mematuhi perjanjian tersebut. Namun, inspeksi harus ditunda pada Maret 2020 karena pandemi COVID-19.

Pembicaraan antara Moskow dan Washington untuk melanjutkan inspeksi dijadwalkan berlangsung November lalu di Mesir, tetapi Rusia menundanya dan tidak ada pihak yang menetapkan jadwal baru. Rusia mengatakan awal bulan ini bahwa mereka ingin mempertahankan perjanjian itu, meskipun Moskow menyebut AS telah melakukan pendekatan yang destruktif terhadap pengendalian senjata.

Rusia bersama-sama dengan Amerika Serikat menyumbang sekitar 90 persen dari hulu ledak nuklir dunia, dan kedua belah pihak menekankan bahwa perang antara kekuatan nuklir harus dihindari dengan segala cara. Namun, invasi Rusia ke Ukraina mendorong Moskow dan Washington semakin dekat dengan konfrontasi langsung dalam 60 tahun terakhir. AS menuduh Rusia melanggar perjanjian itu dan mengatakan Moskow menolak untuk mengizinkan kegiatan inspeksi di wilayahnya.

 

Sumber: Reuters

20
February

 

 

 

(Voinews.id)Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Sabtu (18/2) menegaskan dukungan Washington untuk solusi dua negara di antara Palestina dan Israel.

Berdasarkan pernyataan yang dirilis setelah pembicaraan per telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Blinken mengatakan bahwa AS mendukung solusi dua negara yang dirundingkan serta menentang kebijakan yang membahayakan kelangsungan resolusi tersebut.

Dia juga menggarisbawahi kebutuhan mendesak bagi Israel dan Palestina untuk mengambil langkah-langkah guna memulihkan keamanan, dan menentang keras tindakan sepihak yang akan semakin meningkatkan ketegangan, kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.

 

Antara

20
February

 

(Voinews.id)Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken pada Sabtu memperingatkan mitranya dari China, Wang Yi, terkait konsekuensi seandainya Beijing memasok bantuan peralatan untuk invasi Rusia ke Ukraina.

Pernyataan tersebut ditegaskan oleh Blinken kepada Yi di sela-sela konferensi keamanan global di Muenchen, Jerman, menurut pejabat AS.

Dua diplomat dari dua negara adidaya tersebut bertemu di lokasi yang dirahasiakan di Muenchen. Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi pertemuan yang berlangsung selama sekitar satu jam itu.

Dalam pengarahan kepada wartawan melalui sambungan telepon, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa China mencoba untuk "bermain dua kaki" dengan mengklaim bahwa Beijing ingin berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas, tetapi saat yang bersamaan mengambil langkah "mencemaskan" dalam mendukung invasi Rusia ke Ukraina.

"Menteri (Blinken) cukup terang-terangan dalam peringatannya terkait kemungkinan dampak dan akibat apabila China memberikan bantuan material kepada Rusia atau membantu Rusia menghindari sanksi sistematis," kata pejabat senior yang tidak mau disebutkan namanya itu.

 

Antara