Akbar

Akbar

05
May


(voinews.id)Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekret mengenai sanksi balasan ekonomi untuk menanggapi "aksi tak bersahabat dari negara asing dan organisasi internasional tertentu," kata Kremlin --kantor Putin, Selasa (3/5).

Dalam dokumen itu tidak disebutkan secara terperinci individu atau lembaga mana saja yang terkena sanksi.

Menurut dekret, Rusia akan melarang ekspor produk dan bahan material bagi individu dan lembaga.

Dekret juga mencakup larangan transaksi dengan individu dan perusahaan asing serta izin bagi rekanan Rusia untuk tidak memenuhi kewajiban terhadap mereka. 

Berdasarkan dekret, pemerintah Rusia memiliki 10 hari untuk menyusun daftar individu dan perusahaan asing yang akan dikenai sanksi.

Pemerintah juga akan menentukan "kriteria tambahan" untuk sejumlah transaksi yang dapat dijadikan subjek pembatasan.

Sumber: Reuters

05
May


(voinews.id)Iring-iringan bus meninggalkan Mariupol pada Rabu dalam upaya terkini evakuasi warga sipil oleh Ukraina, PBB dan Komite Internasional Palang Merah dari kota Ukraina selatan itu, kata gubernur setempat.

Konvoi itu menuju kota Zaporizhzhia yang masih dikuasai Ukraina, kata Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko.

Ia tidak menyebutkan jumlah bus dalam konvoi tersebut atau apakah warga sipil lainnya telah dievakuasi dari pabrik baja di Mariupol, di mana pertahanan terakhir kota tersebut berjuang melawan pasukan Rusia.

Puluhan pengungsi selama beberapa pekan di bungker pabrik baja Azovstal tiba di Zaporizhzhia dengan selamat pada Selasa. Namun, pekerja bantuan menyebutkan bahwa masih banyak orang yang terjebak di kota pelabuhan tersebut.

"Rombongan bus sudah meninggalkan Mariupol," kata Kyrylenko lewat aplikasi perpesanan Telegram. "Sampaikan informasi ini kepada mereka yang membutuhkan!"

Kompleks industri Azovstal beserta bungker dan terowongannya menjadi tempat berlindung bagi warga sipil dan petempur Ukraina saat Moskow mengepung Mariupol, kota strategis di Laut Azov.

Wali kota Mariupol pada Selasa mengatakan bahwa lebih dari 200 warga sipil masih berada di pabrik Azovstal.

Total 100.000 warga sipil masih berada di kota itu, yang luluh lantak akibat kepungan dan tembakan artileri Rusia selama beberapa pekan.

Sumber: Reuters

03
May

(voinews.id)Filipina sedang mempertimbangkan untuk menyumbangkan lima juta dosis vaksin COVID Sputnik V yang hampir kedaluwarsa ke Myanmar, kata seorang pejabat kesehatan senior Filipina pada Senin (2/5).

Sumbangan vaksin itu akan menjadi yang pertama diberikan oleh Filipina ke negara lain setelah tahun lalu negara itu berjuang keras untuk mendapatkan vaksin bagi 110 juta penduduknya.

Pejabat kesehatan Filipina mengatakan bahwa negara itu sekarang memiliki persediaan vaksin yang cukup.

Pihak berwenang Filipina sedang mengupayakan izin untuk menyumbangkan vaksin buatan Rusia itu melalui Masyarakat Palang Merah Myanmar, kata wakil menteri kesehatan Filipina Maria Rosario Vergeire pada konferensi pers reguler.

Menurut kementerian kesehatan Myanmar, kurang dari setengah dari 53 juta penduduk di negara itu telah menerima dua dosis vaksin COVID.

Myanmar menjadi negara yang kacau balau sejak militer merebut kekuasaan 15 bulan lalu.

Angka vaksinasi di Myanmar itu masih tertinggal dibandingkan tingkat vaksinasi di Filipina. Hampir 67,9 juta orang telah divaksin di Filipina, yang telah berjuang melawan salah satu krisis COVID terburuk di Asia.

Sumber: Reuters

03
May

(voinews.id)Masyarakat Muslim Indonesia di Bangkok berbondong-bondong memasuki kompleks KBRI Bangkok untuk melaksanakan shalat Idul Fitri 1443 Hijriah.

Hujan gerimis yang turun di pagi hari tanggal 2 Mei 2022 tidak menyurutkan langkah masyarakat Indonesia untuk merayakan hari kemenangan secara suka cita, berdasarkan keterangan tertulis dari KBRI Bangkok yang diterima di Jakarta, Senin.

Sambil menunggu pelaksanaan Sholat Idul Fitri, dengan penuh khidmat, masyarakat Indonesia bersama-sama mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid untuk mengagungkan kebesaran Allah SWT.

Duta Besar Rachmat Budiman mengatakan bahwa suasana itu merupakan penawar rindu warga Indonesia yang sedang berada jauh dari tanah air dan sanak saudara.

Idul Fitri, lanjut dia, momen yang sangat tepat untuk memperkuat kembali rasa persaudaraan dan persatuan.

Ia mengatakan shalat Idul Fitri dan silaturahmi kali ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat dengan pengecekan suhu tubuh, pemakaian masker, dan hand sanitizer.

Bertindak sebagai Imam dan Khatib pada shalat Idul Fitri kali ini adalah Ustadz May Dedu.

May adalah salah satu Da’i Ambassador untuk Thailand dari Yayasan Askar Kauni.

Dalam khutbahnya yang bertemakan “Pandemi dan Fitrah Manusia; Tantangan, Peluang dan Harapan” telah disampaikan mengenai pandemik merupakan ujian dari Allah untuk umat manusia sebagai sarana peningkatan derajat manusia di sisi Allah.

Fitrah manusia itu baik, maka manusia yang sesuai dengan fitrahnya adalah manusia yang senantiasa berfikir kebaikan, berbicara kebaikan dan berbuat kebaikan dan memandang pandemi memiliki peluang kebaikan karena mengajarkan kita akan pentingnya untuk hidup bersih dan sehat serta harus lebih peduli dengan orang di sekitar kita.

Usai melaksanakan shalat Idul Fitri, masyarakat Indonesia secara teratur dan suka cita mulai memasuki Wisma Duta untuk melaksanakan silaturahmi dengan Duta Besar RI dan Ibu Tanty Rachmat Budiman.

Acara silaturahmi ini dihadiri oleh sekitar 800 masyarakat Indonesia dimana tidak hanya masyarakat Muslim Indonesia, tetapi juga masyarakat Indonesia lainnya dan juga friends of Indonesia.

Suasana hangat dan penuh persahabatan sangat terasa pada acara silaturahmi tersebut, warga masyarakat Indonesia saling bermaaf-maafan.

Perkembangan situasi Covid-19 di Thailand serta pelonggaran kebijakan berkumpul di Thailand telah memungkinkan KBRI Bangkok untuk melaksanakan perayaan Idul Fitri secara lebih leluasa.

Para mahasiswa Indonesia dari berbagai Universitas di Thailand yang hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan kegembiraannya dapat berkumpul bersama masyarakat Indonesia lainnya menikmati suasana lebaran seperti di Indonesia karena sudah dua tahun momen lebaran seperti ini tidak dirasakan lagi di Thailand.

“Menu masakan lebaran seperti rendang dan lontong sayur yang disajikan benar-benar mengobati rasa rindu kampung halaman di Indonesia bagi kami para mahasiswa di Thailand, dimana selama ini kami hanya mendapatkan kiriman foto menu lebaran dari sanak keluarga di Indonesia”, kata Rezky Zebua, mahasiswa Universitas Chulalongkorn.

Suasana hari raya kian terasa dengan disajikannya kuliner hari raya khas tanah air seperti lontong, rendang, ayam balado, kentang mustofa, dan semur tahu telur.

 

antaranews