Akbar

Akbar

21
March

 

(Voinews.id)PT Pertamina (Persero) telah menetapkan program transisi energi sebagai prioritas utama perusahaan dengan menargetkan bauran energi dan pengurangan emisi gas rumah kaca yang lebih komprehensif.

"Pertamina berkomitmen untuk dikenal tidak hanya sebagai pemain energi global tetapi juga sebagai perusahaan yang ramah lingkungan, bertanggung jawab secara sosial, dan menjunjung tinggi tata kelola perusahaan yang baik," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Senin.

Saat ini Pertamina telah memainkan peran penting dalam memimpin transisi industri energi Indonesia dan menargetkan penurunan emisi sebesar 30 persen sebelum tahun 2030.

Selain itu perseroan akan memprioritaskan pengembangan energi baru terbarukan untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang sejalan dengan bauran energi Indonesia pada 2030.

Pertamina juga mendukung pemerintah Indonesia dalam presidensi G20 yang telah memilih transisi energi sebagai salah satu prioritas utama dalam pertemuan tingkat tinggi tersebut.

Sebagai bagian dari The Business 20 Task Force on Energy, Sustainability, and Climate, Pertamina memiliki prioritas yang sama dengan G20 Indonesia yang harus menjadi katalisator yang kuat untuk pemulihan hijau dan berjalan seiring dengan prinsip-prinsip ketahanan energi, pemerataan energi, dan kelestarian lingkungan.

Pada 2021 Pertamina telah membentuk komite berkelanjutan yang dipimpin langsung oleh Nicke Widyawati. Komite itu menaruh perhatian besar terhadap berbagai isu energi dunia termasuk program transisi energi.

Nicke menyampaikan upaya Pertamina mengembangkan energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dilakukan melalui delapan inisiatif strategis, antara lain pengembangan kilang hijau, pengembangan bioenergi, komersialisasi hidrogen, gasifikasi, inisiasi ekosistem baterai dan penyimpanan energi terintegrasi, serta peningkatan kapasitas terpasang panas bumi.

"Kami percaya bahwa sumber daya panas bumi Indonesia yang melimpah yang tersebar di cincin api dapat menjadi tulang punggung yang kuat untuk mempercepat transisi energi, yang sejalan dengan tujuan pemerintah Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih," pungkas Nicke Widyawati,antara

21
March

 

(Voinnews.id)Lembaga penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menyebutkan Indonesia perlu meningkatkan ekspor produk olahan dan tidak menggantungkan ekspor pada produk komoditas yang bisa menyebabkan kinerja perdagangan dipengaruhi oleh fluktuasi harga dunia.

"Sekitar 45 persen ekspor Indonesia berbasis komoditas yang harganya fluktuatif dan sangat bergantung dengan dinamika yang terjadi di seluruh dunia,” kata Senior Fellow CIPS Deasy Pane dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.

Deasy mengatakan ekspor Indonesia masih didominasi oleh produk berbasis komoditas yang harganya meningkat tajam. Sementara jika dilihat berdasarkan volume ekspor tidak meningkat secara signifikan.

Dia mengatakan konflik Rusia-Ukraina berpengaruh signifikan pada pergerakan harga komoditas yang akan mempengaruhi nilai perdagangan Indonesia, walaupun tidak berpengaruh langsung terhadap volume perdagangan Indonesia.

"Tingginya harga komoditas akan berpengaruh pada capaian ekspor Indonesia. Namun tidak mencerminkan kualitas dan daya saing produk Indonesia, serta hanya bersifat sementara," kata Deasy.

Dalam dua dekade terakhir kontribusi ekspor Indonesia ke dunia stagnan di angka 0,9 persen. Sementara pelaku usaha industri yang terlibat dalam kegiatan ekspor juga hanya sekitar 18 persen, yang menunjukkan mereka berorientasi domestik.

CIPS merekomendasikan agar pemerintah mendorong pelaku usaha berani bersaing di dalam negeri dan pasar ekspor, didukung oleh upaya peningkatan produktivitas dan kualitas sesuai standar internasional. Hal ini dapat dilakukan melalui komitmen pemerintah menciptakan iklim investasi yang mendukung, iklim persaingan usaha yang sehat, peningkatan kapasitas tenaga kerja, pembangunan dan infrastruktur.

Selain itu dukungan terhadap inovasi, riset dan pengembangan, dan penyerapan teknologi perlu ditingkatkan. Kurangnya ekosistem riset dan pengembangan bisa berdampak pada lemahnya motivasi pelaku usaha untuk berinovasi dan hanya memanfaatkan pasar domestik yang besar untuk mendapatkan keuntungan.

Menurut Deasy, riset dan pengembangan dibutuhkan untuk mengoptimalkan nilai produk atau menambah efisiensi proses, yang memang diperlukan untuk bersaing di pasar global.

“Dari sisi demand, pemerintah perlu memastikan akses pasar ekspor dapat mudah dan berbiaya rendah dengan penurunan hambatan tarif dan non tarif di pasar ekspor dan penyediaan informasi pasar yang lengkap dan mudah diakses,” katanya.antaranews

21
March

 

(voinews.id)Pebalap tim Red Bull KTM Miguel Oliveira menerima trofi juara Grand Prix Indonesia dari tangan Presiden Joko Widodo setelah ia berhasil menjadi yang tercepat dalam balapan seri kedua MotoGP 2022 di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu.

Pebalap asal Portugal itu keluar sebagai juara setelah mampu menyelesaikan 20 putaran lomba dengan catatan waktu 33 menit 27,223 detik.Selain Oliveira, Presiden Jokowi juga menyerahkan trofi kepada dua penghuni podium lainnya yakni juara dunia dari tim Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo dan pebalap Ducati Lenovo Jack Miller.

Keduanya menerima trofi dari Presiden setelah mampu finis di urutan kedua dan ketiga balapan. Quartaro menuntaskan balapan dengan selisih 2,205 detik dari Oliveira dan Zarco 3,158 detik lebih lambat dibanding sang pemenang.

Ajang MotoGP di Mandalika sempat harus mengalami penundaan start lantaran hujan deras yang mengguyur area sirkuit.

Balapan akhirnya betul-betul dimulai setelah nyaris dua jam dari jadwal awal start pukul 14.00 WITA, meski penyelenggara kemudian memutuskan mengurangi jumlah putaran menjadi 20 lap dari rencana awal 27 lap.

Di sela-sela menanti hujan reda, Presiden juga sempat tampak berbincang dengan CEO Dorna Sports selaku pemilik hak komersial MotoGP, Carmelo Ezpeleta, di area paddock.

MotoGP Mandalika menandai kali pertama balapan roda dua paling bergengsi sejagat itu kembali ke Indonesia setelah 25 tahun lamanya.antara

18
March


(Voinews.id)Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan 60.000 tiket untuk perhelatan MotoGP yang akan digelar di sirkuit Mandalika sudah habis.

"Kita tahu juga bahwa target tiket yang kita berikan 60.000 alhamdulillah sudah terjual. Saya harapkan ini menjadi sebuah brand baru negara kita," kata Presiden Joko Widodo saat jumpa pers di depan Istana Merdeka ketika melepas para pembalap MotoGP, Rabu.

Menurut Presiden Jokowi, dengan diselenggarakannya perhelatan ini menandakan bahwa Indonesia sudah sejajar dengan negara-negara lain yang berhasil menggelar perhelatan MotoGP.

Selain itu, Indonesia juga sudah memiliki sirkuit Mandalika yang kualitasnya sudah diakui di dunia internasional.

Terkait keuntungan yang akan diterima negara dari pariwisata perhelatan MotoGP tersebut, Jokowi belum bisa memastikan berapa jumlah yang bakal diterima.

"Kalau event-nya sudah selesai berapa kira-kira yang masuk penontonnya baru dihitung. Setelah event nya selesai dulu ya di hari minggu," kata dia.

"Tapi yang jelas dari sisi akomodasi hotel memang masih kita butuh banyak sekali di Mandalika," terang dia.

Sebelumnya, para pembalap MotoGP dilepas Jokowi berangkat dari Istana Merdeka, Jakarta Pusat menyusuri Jalan Medan Merdeka Utara, berlanjut ke Jalan Medan Merdeka Barat lewat di depan gedung RRI mengarah ke Hotel Kempinski, di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Rabu.

Dari pantauan Antara sebanyak 20 pembalap itu menggunakan sepeda motor dari berbagai macam pabrikan seperti Honda, KTM, Ducati, Aprilia, Yamaha, Suzuki, dan beberapa lainnya

Keberangkatan para pembalap Moto GP itu juga diiringi pengawalan ketat petugas kepolisian dan personel TNI. Tidak ketinggalan ratusan pengendara sepeda motor dari berbagai komunitas juga ikut dalam iring-iringan tersebut.

Sambil mengendarai motor sport, tampak para pembalap juga menyapa penggemar dan awak media yang ada di sepanjang jalan. Antara