Daniel

Daniel

06
May

 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada triwulan I-2020 tumbuh 2,97 persen atau terkontraksi dibandingkan periode sama tahun lalu 5,07 persen. Hal itu dikatakan Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Selasa.

 

 

BPS mencatat ekonomi Indonesia yang melemah ini mulai dipengaruhi kondisi global pada triwulan I-2020 yang mengalami kontraksi karena adanya penyebaran COVID-19. Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat memproyeksikan pertumbuhan ekonomi triwulan I-2020 bisa mencapai kisaran 4,5 sampai 4,6 persen atau mulai di bawah lima persen. Antara, 

06
May

 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya memastikan ketersediaan air di beberapa sentra pertanian mengingat potensi terjadinya musim kemarau di Tanah Air. Hal itu dikatakan Presiden Jokowi dalam arahannya pada Rapat Terbatas Antisipasi Dampak Kekeringan Terhadap Ketersediaan Bahan Pangan Pokok, di Jakarta, Selasa. Presiden Jokowi mengatakan pentingnya memastikan penyimpanan air hujan, baik di danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya.

 

 

Kepala Negara mengatakan urusan berkaitan dengan musim kemarau harus benar-benar dihitung, karena berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) 30 persen wilayah akan mengalami musim kering lebih dari biasanya. Oleh sebab itu antisipasi, mitigasi harus benar-benar disiapkan sehingga stabilitas harga bahan pangan tidak terganggu. Antra

05
May

Indonesia melalui perwakilan-perwakilannya di luar negeri fokus pada pelindungan Warga Negara Indonesia ( WNI)  di luar negeri terkait dengan mewabahnya  pandemi COVID-19 Perlindungan itu seperti yang dilakukan  Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Colombo yang kembali memfasilitasi pemulangan 347 WNI dari Sri Lanka dan Maladewa menggunakan pesawat carter Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA9830 (01/5)

Seperti dikutip laman kemlu.go.id (02/5)  rute yang digunakan GA9830 sama dengan rute saat repatriasi sebelumnya yaitu dari Sri Lanka menuju Male Airport Namun   Kali ini pesawat berangkat dengan membawa 26 WNI dari Sri Lanka untuk menjemput 321 WNI di Maladewa Pada awalnya, pesawat direncanakan hanya akan mendarat di Jakarta, namun mengingat jumlah Pekerja Migran Indonesia ( PMI)  asal Bali masih cukup banyak, KBRI Colombo memutuskan untuk memperpanjang rute perjalanan hingga Denpasar Dari 347 WNI tersebut 243 orang mendarat di Jakarta pukul 06.40 Waktu Indonesia Bagian Barat, sedangkan 104 orang melanjutkan perjalanan menuju Denpasar dan tiba pukul 11.10 Waktu Indonesia Bagian Tengah

Warga Negara Indonesia yang dipulangkan sebagian besar bekerja di industri pariwisata diantaranya dari 24 resor mewah; 43 resor bintang 5; 7 resor bintang 4; 1 restoran; 2 retail, 1 industri manufaktur; 8 Spa; 2 perusahaan bidang teknologi dan 1 bidang olah raga Para WNI tersebut terkena imbas dari kebijakan pembatasan sosial akibat wabah COVID-19 yang memaksa tempat mereka bekerja di Maladewa berhenti beroperasi

Sebanyak 682 WNI dari Sri Lanka dan Maladewa telah difasilitasi kepulangannya oleh KBRI Colombo pada bulan April dan Mei 2020 melalui skema repatriasi mandiri gelombang pertama dan kedua Setelah repatriasi gelombang kedua ini, KBRI Colombo memperkirakan masih ada kemungkinan pemulangan lagi karena industri pariwisata yang menjadi andalan Maladewa masih memerlukan proses pemulihan akibat pandemi COVID-19 KBRI Colombo akan senantiasa memantau dan membantu para WNI di Sri Lanka dan Maladewa sebagaimana fokus para perwakilan Indonesia di luar negeri saat ini

05
May

 

Presiden Joko Widodo mengikuti KTT Virtual Gerakan Non Blok (GNB), Senin (04/05/2020) di Istana Kepresidenan, yang secara khusus membahas penanganan Covid-19. KTT ini dilaksanakan bertepatan dengan peringatan 65 tahun Dasasila Bandung pada tahun 2020 dan perayaan 60 tahun berdirinya GNB pada tahun 2021. Usai mendapingi Presiden, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa KTT Virtual GNB menghasilkan sebuah deklarasi yang menyampaikan keprihatinan terkait penyebaran dan dampak Covid-19. Deklarasi KTT GNB juga mengakui bahwa yang paling terdampak akibat Covid-19 adalah negara miskin dan negara rentan. Hal ini menurut Retno, akan mengakibatkan kemunduran pembangunan yang telah dilakukan oleh negara-negara berkembang dan akan menyulitkan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

' Selain itu deklarasi juga menegaskan dukungan terhadap multilateralisme dan WHO di dalam penanganan Covid-19. Terkait ini deklarasi juga menyambut baik resolusi majelis umum PBB nomor 74/270 terkait global solidarity to fight Covid-19 yang salah satu penggagasnya adalah Indonesia. Deklarasi juga menekankan pentingnya solidaritas dan kerjasama termasuk dalam memastikan ketersediaan obat dan peralatan medis dan mencegah dampak negatif Covid-19 terhadap ekonomi '.

Lebih lanjut Retno Marsudi mengatakan bahwa Deklarasi hasil KTT Virtual GNB juga mengangkat pentingnya pertukaran informasi dan praktek terbaik terkait penanganan Covid-19. Didalam deklarasi juga disebutkan perlunya mencabut pemberlakuan mekanisme unilateral yang dianggap tidak sesuai dengan hukum internasional dan piagam PBB. Hal ini dimaksudkan agar penanganan Covid-19 dapat dilakukan secara efektif. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga menyebutkan tentang kesepakatan pembentukan gugus tugas Gerakan Non Blok. 

' Hal lain yang ditekankan didalam deklarasi adalah kesepakatan pembentukan gugus tugas GNB. Tugas dari gugus tugas ini adalah menyusun database kebutuhan medis dan kemanusiaan negara GNB untuk selanjutnya disampaikan ke negara dan organisasi donor '.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan dengan adanya kesepakatan tentang pembentukan gugus tugas Gerakan Non Blok tersebut, maka Deklarasi KTT Virtual Gerakan Non Blok bukan hanya bersifat pernyataan politik namun juga menghasilkan gagasan yang konkrit dalam menghadapi pandemi Covid-19. (Ndy)