Israel terpaksa mengonversi fasilitas produksi rudal menjadi produksi massal ventilator.Langkah ini diambil untuk mengatasi kekurangan alat bantu pernapasan yang dipicu oleh wabah virus corona COVID-19. Kementerian Pertahanan Israel telah mengonfirmasi pengubahan fungsi pabrik-pabrik rudal di negara tersebut.
Data pada hari Jumat (3/4/2020) menunjukkan Israel memiliki 6.857 kasus infeksi COVID-19 dengan 36 orang di antaranya telah meninggal 338 pasien berhasil disembuhkan. Menteri Pertahanan Naftali Bennett telah memperingatkan bahwa Israel hanya memiliki 2.000 ventilator dan membutuhkan lebih banyak alat pernapasan untuk membantu para korban pulih dari COVID-19. (sindo)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga mengatakan telah memberikan izin kepada Perum Bulog dan PT RNI (Persero) untuk mengimpor gula putih sebanyak 100.000 ton untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini seiring pemenuhan kebutuhan gula pasir selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri mendatang.
Airlangga di Jakarta, Jumat (3/4/2020) berharap gula putih mulai masuk bertahap ke pasar. Dia mengungkapkan Bulog juga telah melakukan operasi pasar untuk gula pasir dengan harga di kisaran 10.000 rupiah per Kg. Nantinya Pemerintah juga sudah melakukan operasi pasar untuk gula pasir. (sindo)
Anggota Komisi VI (enam) Dewan Perwakilan Rakyat RI Herman Khaeron mengapresiasi langkah pemerintah yang memberikan dana stimulus kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terkait penanggulangan dampak COVID-19 terhadap kondisi perekonomian nasional.Herman Khaeron dalam rilis di Jakarta, Jumat mengatakan, dana mitigasi yang diberikan untuk menyelamatkan UMKM yang terdampak secara langsung oleh pandemi COVID-19 ini akan sangat bermanfaat bagi rakyat kecil apabila tepat sasaran.
Ia juga mengingatkan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah-UKM Teten Masduki sudah berjanji akan menyebarkan insentif tersebut seluas mungkin.Hal tersebut akan sangat bermanfaat terutama bagi sekitar 64 juga unit usaha kecil yang tersebar di berbagai wilayah di Nusantara. (antara)
Presiden Joko Widodo menyebutkan sejumlah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Peningkatan kualitas tersebut diarahkan untuk meningkatkan peringkat Indonesia pada PISA (Programme for International Student Assesment) atau program penilaian pelajar internasional.
Selain untuk meningkatkan peringkat Indonesia pada skor PISA, menurut Jokowi, diperlukan pula langkah strategis untuk menekan penyebaran virus Covid-19 ditengah peserta didik dan pengajar. Oleh karena itu Presiden Joko Widodo, dalam Rapat Kabinet Terbatas, menyebut sejumlah langkah strategis yang akan diambil oleh pemerintah sebagai upaya peningkatan peringkat Indonesia di PISA sekaligus menekan penyebaran Covid-19 ditengah pelajar dan pengajar sekolah.
Langkah-langkah tersebut mencakup langkah perbaikan menyeluruh di sektor pendidikan, mulai dari peraturan, anggaran, infrastruktur pendidikan hingga beban administratif guru. Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan tentang perlunya penggunaan teknologi informasi dalam mendukung sistem belajar mengajar serta perbaikan motivasi belajar siswa.
Diperlukan Langkah-langkah perbaikan yang menyeluruh baik itu aspek peraturan, regulasi, masalah anggaran, infrastruktur, manajemen sekolah, kualitas guru dan beban administrasi guru ini yang berkali2 saya tekankan beban administratif guru jadi guru tidak fokus ke kegiatan belajar mengajar tetapi lebih banyak dipakai untuk hal2 yang berkaitan dengan administrasi ini tolong digarisbawahi. Juga perbaikan proses belajar terutama dalam menggunakan teknologi komunikasi dan informasi serta perbaikan lingkungan belajar siswa termasuk motivasi belajar, menekan tindakan perundungan di sekolah dan hasil survei PISA dan evaluasi UN juga menyebutkan ada dukungan yang kuat antara kondisi ekonomi siswa dengan capaian hasil UN atau skor hasil PISA.
Sebelumnya dilaporkan bahwa pemerintah telah menghapus pelaksanaan Ujian Nasional beberapa waktu yang lalu. Penghapusan ini menurut Jokowi, merupakan momentum untuk merumuskan ulang sistem evaluasi, standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional. Upayaini menurut Joko Widodo, dilakukan sebagai langkah pengendalian mutu pendidikan di dalam negeri agar dapat disamakan dengan standar Internasional seperti PISA. Indonesia dilaporkan telah ikut dalam survei PISA dalam 7 putaran sejak tahun 2000 sampai 2018. Survei PISA tersebut, menurut Jokowi, menunjukkan bahwa sistem pendidikan di Indonesia sudah berubah menjadi inklusif, terbuka dan memiliki akses yang luas dalam 18 tahun terakhir. Namun demikian, Jokowi menyampaikan, bahwa skor rata-rata PISA di Indonesia tahun 2018 menurun di 3 (tiga) kompetensi dengan penurunan terbesar di bidang membaca.
Jokowi menjelaskan bahwa berdasarkan temuan survei PISA, ada 3 permasalahan utama yang harus diatasi. Pertama, besarnya presentasi siswa berprestasi rendah, tingginya presentasi siswa mengulang kelas, serta tingginya ketidakhadiran siswa di kelas. (Ndy)