Komisi Uni Eropa mengusulkan inisiatif bantuan baru sebesar 100 miliar euro atau sekitar 1.812 triliun rupiah untuk negara-negara anggota mengatasi persoalan kehilangan pekerjaan. Diperkirakan, jutaan orang di Uni Eropa kehilangan pekerjaan mereka atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi virus corona.
Dana bantuan ini dimaksudkan untuk mendorong perusahaan mengurangi jam kerja karyawan mereka ketimbang menempuh pemutusan hubungan kerja, persis dengan model yang digunakan di Jerman. Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen, dilansir CNN.com, Jumat (3/4) mengatakan, dalam krisis virus corona ini, hanya respons terkuat yang akan bertahan. Karenanya, setiap euro yang tersedia dalam anggaran Uni Eropa akan diarahkan untuk mengatasi persoalan ini. (Cnn)
Kalangan dunia usaha mengharapkan adanya stimulus yang lebih luas per sektor usaha guna mengatasi dampak ekonomi atas penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19) di Indonesia.Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, menilai saat ini dunia usaha hanya memikirkan untuk bisa bertahan di tengah kondisi saat ini.
Karena itu dunia usaha masih membutuhkan stimulus lebih luas yang mampu menjawab tantangan masing-masing sektor usaha sehingga dapat meminimalisir terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).Menurut Sarman, masing-masing sektor usaha memiliki permasalahan dan tantangan yang berbeda beda pada kondisi seperti ini. (antara)
Presiden Joko Widodo menyampaikan rasio elektrifikasi di Indonesia pada 2020 ini sudah mencapai 99,48 persen atau lebih tinggi dibanding target di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang sebesar 96 persen. Rasio elektrifikasi hingga 2020 ini telah mencapai 99,48 persen. Meningkat sangat signifikan dibanding 2014 yang berada di posisi 84 persen dan telah melampaui target RPJMN tahun 2015-2019 yang sebesar 96 persen.Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat membuka rapat terbatas tentang peningkatan rasio elektrifikasi pedesaan, melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, Jumat. Rasio elektrifikasi merupakan parameter untuk melihat perbandingan jumlah penduduk yang menikmati listrik dengan jumlah total penduduk di suatu wilayah atau negara.
Namun, menurut Presiden Jokowi, di tengah rasio elektrifikasi yang meningkat, masih terdapat beberapa indikator penyediaan listrik di Indonesia yang belum kompetitif dibandingkan negara-negara lain.Masih terdapat 433 desa di Indonesia yang belum dialiri listrik. Sebanyak 433 desa tersebut berada di Papua yakni 325 desa, Papua Barat 102 desa, Nusa Tenggara Timur sebanyak lima desa, dan Maluku satu desa. Meskipun jumlahnya sedikit dibandingkan dengan jumlah desa di seluruh Tanah Air yang sebanyak 75 ribu. Tapi apapun ini, harus di selesaikan 433 desa yang belum berlistrik. (antara)
Memasuki bulan ke 4 setelah kasus pertama Corona-Covid19 ditemukan di Wuhan, Desember 2019 lalu, kini Wuhan khususnya, dan Tiongkok pada umumnya, telah berbenah dan berangsur kembali normal. Tidak cuma itu, Tiongkok kemudian menjadi negara pertama yang berusaha menemukan vaksin Corona-Covid19. Pekan lalu ketua peneliti vaksin Chen Wei dari Laboratoriumnya di Wuhan menyatakan proses penemuan vaksin itu telah memasuki tahap ujicoba / tes pada manusia. Jika ternyata efektif, akan diproduksi secara massal.
Selanjutnya ada kelompok Ilmuwan Australia yg juga berupaya menemukan vaksin Corona-Covid19 dan mulai melakukan tes untuk 2 orang potensial kandidat. Dari waktu yang biasanya dihabiskan 12 bulan, diupayakan vaksin akan berhasil diformulasikan dalam waktu 3 bulan. Selain itu, Rusia pun menambah daftar negara yang berusaha menemukan vaksin tersebut.
Ditengah merebaknya Corona-Covid19 dengan korban tertular tiap negara mencapai hingga puluhan ribu bahkan ratusan ribu orang, usaha penemuan vaksin menjadi samgat penting. Makin cepat formula vaksin ditemukan, maka makin banyak nyawa yang bisa diselamatkan.
Hampir tiap negara saat ini mengalami masa puncak serangan Corona-Covid19. Karena itu penemuan vaksin harus dipercepat untuk segera disebarkan. Namun apa daya, sepertinya hal ini memang masih perlu waktu.
Saat ini upaya preventif atau pencegahanlah yg seharusnya ditingkatkan. Sambil sama2 menunggu vaksin yg akan dihasilkan. Himbauan physical distancing, menghindari kerumunan, meningkatkan imunitas dengan gaya hidup sehat, terutama sering cuci tangan dengan benar, dan langkah lainnya perlu terus dilaksanakan. Sehingga jumlah korban akibat Corona-Covid19 akan terus ditekan dan pandemi ini dapat berakhir.