Daniel

Daniel

10
November

 

VOInews, Surabaya: Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan, dan Surabaya yang dikenal sebagai "Kota Pahlawan" memiliki sejarah panjang perjuangan bangsa, salah satunya tercermin di Penjara Kalisosok. Berdiri sejak tahun 1808, penjara ini dibangun pada masa kolonial Belanda di bawah pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels. Lokasinya yang berada di kampung Kalisosok di wilayah utara Surabaya menjadikannya bagian penting dari jejak perjuangan bangsa.

 

Penjara Kalisosok bukan sekadar bangunan tua; ia menyimpan kisah-kisah pengorbanan para pahlawan nasional. Penjara ini pernah menjadi tempat tahanan bagi tokoh besar seperti K.H. Mas Mansyur, salah satu dari "Empat Serangkai" bersama Sukarno, Mohammad Hatta, dan Ki Hajar Dewantara. Keberanian Mas Mansyur dalam membantu gerakan pemuda Surabaya melawan penjajah membuat Belanda merasa perlu menyingkirkannya. Tragisnya, Mas Mansyur akhirnya meninggal dunia di penjara ini pada tahun 1946, menjadikan Kalisosok sebagai saksi bisu akhir hidup seorang pahlawan.

 

Seiring berjalannya waktu, bangunan Penjara Kalisosok menunjukkan tanda-tanda kerusakan akibat usia dan cuaca. Namun, nilai sejarahnya membuat Pemerintah Kota Surabaya menetapkan penjara ini sebagai cagar budaya. Dengan begitu, generasi mendatang diharapkan dapat melihat dan menghargai jejak sejarah yang tersimpan di balik dinding penjara ini, serta terinspirasi dari semangat perjuangan yang pernah berkobar di dalamnya.

 

Bagi Anda yang berada di Surabaya, tak ada salahnya meluangkan waktu untuk mengunjungi Penjara Kalisosok, cagar budaya yang menjadi bagian dari sejarah panjang kemerdekaan Indonesia. Selain mengenal lebih dekat para pahlawan, kunjungan ini juga memperkuat rasa kebangsaan.

 

Mari kenang semangat mereka yang berjuang demi kemerdekaan, dan jadikan Hari Pahlawan ini sebagai momen refleksi untuk menghargai jasa para pahlawan. Teruslah semangat mengenang sejarah, sebab darinya kita belajar arti kebebasan dan persatuan.

09
November

 

VOInews, Madrid: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Madrid, Spanyol, telah menyalurkan bantuan logistik kepada delapan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak banjir di Sedavi, Valencia. Bantuan ini merupakan hasil kolaborasi antara KBRI dan komunitas WNI di Spanyol untuk meringankan beban para korban banjir yang terjadi pada akhir Oktober 2024.

 

Duta Besar Indonesia untuk Spanyol, Muhammad Najib, dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Rabu (6/11), menegaskan bahwa salah satu tugas utama KBRI Madrid adalah melindungi WNI yang tinggal di Spanyol. "Bantuan logistik yang kami salurkan mencakup bahan makanan, pakaian seperti piyama dan kaus kaki, bantal dan selimut, perlengkapan mandi, alat kebersihan, serta kompor gas. Bantuan ini berasal dari Pemerintah Indonesia serta sumbangan dari WNI yang tinggal di wilayah Valencia," ujar Najib.

 

Najib juga memberikan apresiasi tinggi kepada solidaritas yang ditunjukkan oleh komunitas WNI di Spanyol. "Kolaborasi aktif WNI untuk membantu sesama sangat kami hargai. Ini menunjukkan semangat gotong royong yang tinggi di kalangan warga Indonesia," tambahnya.

 

Banjir besar yang terjadi pada 29 Oktober 2024 disebabkan oleh curah hujan ekstrem di wilayah Spanyol timur, khususnya di Valencia, Castellón, dan Alicante. Hingga 6 November 2024, bencana ini telah mengakibatkan lebih dari 200 korban jiwa, dengan 89 orang masih dilaporkan hilang. Banjir ini menghantam daerah perkotaan dan dataran rendah, menyebabkan kerusakan parah dan hilangnya banyak nyawa.

 

Saat ini, masih ada pembatasan akses ke beberapa daerah yang terdampak banjir. Akses ke lokasi tempat WNI tinggal, yang biasanya dapat dicapai dalam waktu 15 menit dari pusat kota Valencia, kini memerlukan waktu satu jam karena kerusakan yang melanda daerah tersebut. "Kami masih melakukan penyaluran bantuan meski akses terbatas. Kami terus berkoordinasi untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan," kata Najib.

 

KBRI Madrid juga menyampaikan bela sungkawa kepada Pemerintah Spanyol atas bencana yang terjadi dan menyatakan komitmennya untuk terus memberikan perhatian kepada WNI yang berada di dan sekitar wilayah terdampak. "Kami akan tetap memantau situasi dan memastikan WNI yang terdampak mendapatkan bantuan yang diperlukan," ujar Najib.

 

Berdasarkan data KBRI Madrid, sekitar 1.800 WNI tinggal di Spanyol, dan sekitar 200 di antaranya berada di wilayah Valencia dan sekitarnya. KBRI mengimbau WNI yang tinggal di daerah terdampak untuk tetap waspada dan menghindari daerah rawan bencana. "Kami juga mengingatkan wisatawan Indonesia untuk tidak memasuki daerah terdampak. Untuk keadaan darurat, WNI di Valencia dapat menghubungi hotline KBRI di +34 619312380," tutup Najib.

03
November

 

VOInews, Bandar Lampung: Taman Kupu-Kupu Gita Persada di Bandar Lampung, yang pertama kali dibuka pada tahun 2003, menawarkan pengalaman wisata ekowisata unik dan mendidik di Jalan Wan Abdurrahman, Kedaung, Kemiling. Sebelum menjadi destinasi wisata, taman ini telah lama menjadi pusat konservasi kupu-kupu untuk keperluan penelitian, menjadikannya satu-satunya konservasi kupu-kupu di Pulau Sumatra.

 

Sebagai salah satu tujuan wisata edukatif di Lampung, Taman Kupu-Kupu Gita Persada menyediakan berbagai fasilitas dan aktivitas yang memanjakan pengunjung. Di taman ini, wisatawan bisa menikmati keindahan alam serta melakukan beragam kegiatan, mulai dari menjelajahi lokasi penangkaran kupu-kupu, bermain di arena khusus anak, hingga bersantai di aula atau pendopo yang tersedia. Taman ini juga menyediakan spot foto menarik dan museum yang kaya akan informasi.

 

Salah satu pengalaman menarik di taman ini adalah kesempatan untuk melihat proses metamorfosis kupu-kupu secara langsung, mengamati kupu-kupu terbang bebas, bahkan berpartisipasi dalam pelepasan kupu-kupu kembali ke alam. Saat ini, sekitar 200 spesies kupu-kupu telah berhasil dikembangbiakkan di Taman Kupu-Kupu Gita Persada, termasuk kupu-kupu dari berbagai ekosistem seperti hutan hujan, hutan bakau, padang rumput, hingga pegunungan. 

 

Menurut pengelola taman, kupu-kupu paling aktif dan banyak beterbangan antara pukul 08.00 hingga 15.00 WIB. Setelah itu, mereka biasanya beristirahat dan bersembunyi di balik dedaunan. Untuk pengunjung yang ingin lebih mendalami pengetahuan tentang kupu-kupu, tersedia pula museum dengan koleksi kupu-kupu yang diawetkan, foto-foto, hingga lukisan kupu-kupu. Museum ini juga memiliki sudut suvenir serta ruang baca yang nyaman.

 

Bagi wisatawan yang ingin menambah wawasan, Taman Kupu-Kupu Gita Persada menawarkan paket tur edukatif dengan pemandu, di mana pengunjung bisa belajar lebih banyak tentang perilaku dan habitat alami kupu-kupu. Melalui kegiatan ini, taman ini berupaya menanamkan kesadaran akan pentingnya pelestarian ekosistem di berbagai daerah di Indonesia.

 

Keberagaman spesies dan pengalaman edukatif yang ditawarkan menjadikan Taman Kupu-Kupu Gita Persada sebagai destinasi wisata yang tak hanya menyegarkan mata, namun juga menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran lingkungan. Bagi Anda yang sedang berada di Lampung, kunjungan ke taman ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

 

Pesona Indonesia/VOI

02
November
 
VOInews, Beijing: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing menggelar resepsi diplomatik untuk memperingati Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia. Acara yang berlangsung pada Rabu (30/10) ini dihadiri oleh korps diplomatik serta sejumlah pejabat tinggi, termasuk Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok, Sun Weidong, yang menjadi tamu kehormatan. Kehadiran Sun Weidong semakin memperkuat sinyal bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang pesat.
 
Duta Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun, dalam sambutannya menyatakan optimisme yang tinggi terhadap masa depan hubungan bilateral di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto. "Kedatangan Wakil Presiden Tiongkok, HE Han Zheng, pada pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029 menandakan komitmen kuat kedua negara dalam memperkuat persahabatan dan kerja sama strategis," ujar Djauhari.
 
Dalam keterangan resmi, Djauhari menegaskan bahwa Indonesia tetap berkomitmen untuk berkontribusi pada perdamaian dan keamanan global dengan kebijakan luar negeri yang bebas aktif. "Kami ingin mempererat hubungan damai dengan negara-negara sahabat, termasuk Tiongkok," tambahnya.
 
Volume perdagangan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok saat ini mencapai 105,62 miliar dolar AS, yang tercatat hampir dua kali lipat dalam lima tahun terakhir. Tiongkok juga tetap menjadi salah satu investor terbesar di Indonesia, khususnya di sektor hilirisasi, energi terbarukan, infrastruktur, kesehatan, dan transportasi.
 
Untuk menarik lebih banyak investasi asing, Indonesia meluncurkan program golden visa, yang menawarkan izin tinggal antara lima hingga sepuluh tahun dengan keuntungan seperti proses perizinan yang lebih mudah. "Kami mengajak para investor Tiongkok dan mitra internasional untuk memanfaatkan kesempatan ini dan turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia," jelas Djauhari.
 
Resepsi juga dimeriahkan dengan sajian kuliner khas Indonesia, seperti rendang, sate ayam, dan Soto Banjar dari Kalimantan. Penampilan seni meliputi lagu perjuangan yang dibawakan oleh Dharma Oratmangun dan Abdi Wahyu Utomo, mahasiswa Indonesia di Beijing, yang diiringi oleh musik biola oleh Angela Valencia. Selain itu, terdapat pertunjukan musik dan tarian tradisional dari Sanggar Tari Yingde, yang anggotanya adalah warga negara Tiongkok fasih berbahasa Indonesia, serta Tim Kesenian Mahasiswa Papua.
 
Dengan acara ini, KBRI Beijing berharap dapat memperkuat kerja sama di berbagai sektor dan menyambut perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok pada 2025, yang akan menjadi tonggak penting dalam hubungan kedua negara.