ofra voi

ofra voi

24
January

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Pariwisata (Dispar) NTB akan menyelenggarakan ajang Lombok Marathon pada Desember tahun lalu. Namun, kegiatan tersebut harus ditunda. Hal tersebut dikarenakan adanya bencana erupsi Gunung Agung di Bali yang berdampak pada penutupan Bandara Ngurah Rai dan buka tutup Lombok Internasional Airport (LIA).

Ketua Umum KONI-Komite Olahraga Nasional Indonesia NTB, H. Andy Hadianto selaku panitia acara menjelaskan bahwa erupsi gunung tertinggi di Bali itu mengakibatkan aktivitas penerbangan di dua bandara tersebut terganggu. Sehingga para peserta Lombok Marathon, terpaksa membatalkan penerbangan mereka ke Lombok dan Bali. Dengan alasan inilah, membuat panitia memundurkan tanggal pelaksanaan lomba menjadi 28 Januari 2018.

Sebanyak 5.000 pelari dari 15 negara yang telah tercatat dipastikan akan mengikuti Lombok Marathon. Ke 15 negara tersebut antara lain tuan rumah Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Kanada, Denmark, Tiongkok, Prancis, Jerman, Jepang, Malaysia, Kenya, Puerto RiKo, Singapura dan Ukraina. Diperkirakan, jumlah pelari dan negara yang berpartisipasi dalam ajang lari marathon ini akan bertambah.

Ketua Umum KONI NTB Andy Hadianto menjelaskan, lomba Lombok Marathon terdiri atas empat kategori, masing-masing 42 kilometer dan 21 kilometer mengambil tiitk start di Pantai Senggigi, Lombok Barat. Kategori 10 kilometer dan 5 kilometer dengan titik start di Kota Tua Ampenan, Kota Mataram.  Selain mendapatkan uang tunai, para pemenang juga akan memperoleh medali dan piagam penghargaan.

Lalu Muhammad Faozal menuturkan penyelenggaraan Lombok Marathon merupakan event tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 2016. Sehingga, diharapkan kegiatan ini dapat mendorong dan menjadikan Pulau Lombok sebagai daya tarik Sport Tourism atau  Pariwisata Olahraga  di Indonesia.(Devy)

24
January

Numata

Published in pop music

                                                       

numataNumata adalah kelompok musik Indonesia, yang dibentuk pada tahun 2002. Salah satu lagu mereka yang populer adalah "Raja Jatuh Cinta" . Lagu “Raja Jatuh Cinta” menceritakan tentang seorang pria yang sedang jatuh cinta. Sayangnya, sang pujaan hati belum mau menerima cintanya. Namun, karena begitu besar rasa cintanya, sang pria tidak mau menyerah begitu saja. Meskipun ditolak ataupun banyak wanita lain yang menggoda, sang pria akan tetap berjuang karena masih ada banyak waktu.

 “Raja Jatuh Cinta” adalah salah satu lagu unggulan dari Numata. Grup musik asal Bandung ini beranggotakan tiga orang kakak-beradik, yaitu Tantra (piano), Mhala (vokal & gitar), dan Inu (drum dan gitar). Ketiga kakak-beradik ini sejak kecil memang sudah akrab dengan dunia  musik. Bagaimana tidak, Tantra, Mhala, dan Inu adalah anak dari Tetty Kadi, seorang penyanyi perempuan Indonesia yang tenar di era-70an. Kepiawaian sang ibu dalam bermusik pun diturunkan kepada anak-anaknya, sehingga terbentuklah grup musik Numata.

Lagu Numata yang juga mendapat sambutan dari penikmat musik Indonesia adalah "Penjaga Hati". Lagu yang dibawakan oleh Numata bersama ibunda mereka bercerita tentang seseorang yang tengah memperjuangkan cintanya. Namun perjuangan ini bukanlah tentang mendapatkan cinta sang kekasih, tetapi perjuangan untuk mempertahankan rasa cinta yang ada. Meski terkadang rasa lelah datang, sang pecinta memilih untuk tetap mempertahankan ketulusan dan kesetiaan kepada sang kekasih. 

Sejak terbentuk pada bulan Juli 2002 silam, Numata telah merilis empat buah album yaitu Dengar (2004), Numata(2007), “3=1 (2009), dan Cerita: the Best of Numata (2016). Sebagian besar lagu Numata bertemakan percintaan, baik tentang rasa suka ataupun sakit hati karena cinta. Namun dalam single “Hidup Ini Indah” dari album “Cerita:  the Best of Numata”, Numata menyajikan tema kehidupan. Lirik lagu “Hidup Ini Indah” mengajak pendengarnya untuk lebih memiliki pengharapan dalam hidup.(stev)

24
January



 

Destinasi wisata indah di Sulawesi Selatan tidak hanya terdapat di Makassar saja. Kabupaten Barru juga memiliki beragam destinasi wisata dengan emandangan alam yang tak kalah indah dengan tempat lainnya di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah Pulau Dutungan.

Pulau Dutungan yang terletak di Desa Cilellang, Kelurahan Palanro ini memiliki sebuah kawasan yang ditumbuhi oleh rumput ilalang hijau. Selain itu, di sekitar tempat ini juga ada deretan hutan jati. Di pinggir pantainya pun tumbuh pohon bakau yang rimbun. Jika menelusuri lebih jauh, di bagian belakang pulau terdapat gugusan bebatuan yang indah. Saat surut, gua yang tersembunyi pun dapat terlihat. 

Pulau Dutungan memiliki pesona bahari yang sangat indah. Air laut di Pulau Dutungan ini begitu jernih. Dari permukaan air, terlihat ikan-ikan kecil yang berenang mengelilingi gugusan terumbu karang yang semakin menambah keeksotisan tempat ini. Jika ingin melihat keindahan tersebut lebih dekat, wisatawan dapat melakukan kegiatan snorkeling. Tidak perlu khawatir jika tidak membawa peralatan snorkeling, sebab di pulau ini disediakan penyewaan alat snorkeling dengan harga terjangkau. Untuk dapat menyewa peralatan snotkeling, wisatawan hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp 50.000 saja untuk dipakai seharian.

Pulau Dutungan merupakan destinasi wisata yang dikelola oleh masyarakat setempat. Namun di tempat ini sudah ada fasilitas-fasilitas penunjang. Fasilitas seperti toilet dengan air tawar bersih serta kafe dan rumah makan pun sudah tersedia di tempat ini. Selain itu, bagi wisatawan yang ingin berlama-lama di tempat ini bisa menyewa penginapan yang ada di sekitar. Harga sewa penginapan di tempat ini relatif terjangkau, mulai dari Rp 250.000 saja.Demikian edisi Pesona Indonesia kali ini dengan topik Pulau Dutungan.

23
January

 

Kabar membanggakan datang dari dunia pariwisata Indonesia, dimana pada 17 Januari 2018 kemarin, Indonesia kembali meraih penghargaan di bidang inovasi wisata internasional dari United Nation World Tourism Organization ( UNWTO/Organisasi Pariwisata Dunia PBB) di Madrid, Spanyol. Indonesia yang diwakili oleh The Sumba Hospitality Foundation dan Triponyu.com berhasil menjadi yang terbaik di kategori Organisasi Non-Pemerintah. Triponyu.com dan The Sumba Hospitality Foundation menjadi juara pertama dan ketiga. Wakil dari Indonesia tersebut harus bersaing dengan wakil dari Meksiko (Grupo Ecológico Sierra Gorda) dan Italia (Associazione YODA).

dengan diperolehnya penghargaan tersebut, menurut Menteri Pariwisata, Arief Yahya, ada keuntungan yang diperoleh indonesia, pertama adalah calibration yaitu mengkalibrasi apakah yang dilakukan sudah sesuai. Kedua adalah credibility yaitu mengangkat nama baik bangsa. Dan ketiga adalah confidence yaitu meningkatkan kepercayaan diri Indonesia. TripOnYu sendiri merupakan aplikasi booking wisata, dengan trip yang cukup unik. Aplikasi itu menghubungkan wisatawan lokal dan mancanegara kepada masyarakat lokal yang memiliki trip-trip wisata bervariatif. Tidak hanya karena trip wisata yang unik, namun komunitas ini memberdayakan masyarakat lokal sehingga menghasilkan banyak lapangan kerja dan pemasukan. Sementara The Sumba Hospitality Foundation merupakan sebuah yayasan yang fokus dengan aksi sosial berupa pendidikan di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Mereka memberikan pendidikan berupa pemahaman industri pariwisata untuk masyarakat lokal melalui sekolah perhotelan.

UNWTO dibentuk tahun 1957 dan UNWTO Awards sudah diluncurkan sejak 2003. UNWTO Awards merupakan penghargaan yang diberikan untuk individu maupun proyek yang mampu menunjukkan pencapaian inovasi untuk meningkatkan dan mengembangkan dunia pariwisata yang berkelanjutan sesuai dengan UNWTO Global Code of Ethics for Tourism and the Sustainable Development Goals (SDGs). Pada gelaran tahun ini, sebanyak 55 negara di dunia mengirimkan 128 inovasinya dalam bidang pariwisata untuk diadu untuk merebutkan 6 penghargaan.Demikian edisi Warna Warni kali ini dengan tema Indonesia raih penghargaan di ajang UNWTO di Spanyol. Kita jumpa lagi dalam edisi Warna Warni berikutnya dengan tema-tema menarik lainnya.//Dora