ofra voi

ofra voi

11
July

(voinews.id)Memasuki lembah yang subur ini, mata anda akan merasakan suasana alam pegunungan yang dihiasi jejeran air terjun indah setinggi sekitar 100 meter. Tempat ini dikelilingi batu granit terjal berwarna-warni dengan ketinggian 100 sampai 500 meter. Sungguh keindahan alam yang menawan.

Lembah Harau memiliki air terjun-air terjun yang indah dan eksotis. Diantaranya adalah Air Terjun Akar Berayun, Air Terjun Sarasa Bunta, Air Terjun Sarasa Murai dan Air Terjun Sarasah Aie Luluih. Keempat air terjun tersebut menawarkan pemandangan berbeda satu sama lain. Misalnya di Sarasah Aie Luluih airnya mengalir melewati dinding batu ke kolam tempat mandi alami di bawah air terjun. Untuk para pecinta olahraga panjat tebing, Lembah Harau juga siap menantang dengan tebing-tebing curam yang mengelilingi lembah dan bukit batu yang terjal. Aktivitas lain yang bisa dilakukan di Lembah Harau adalah trekking. Untuk melakukannya, pengunjung bisa menggunakan jasa pemandu wisata agar tidak tersesat.

Lembah Harau terletak di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Untuk mencapai Lembah Harau, anda bisa memulai perjalanan dari Bukittinggi ke arah barat, tepatnya ke arah Pekanbaru. Perjalanan akan memakan waktu sekitar 1.5 jam dengan jarak tempuh 44 kilometer. Sehari bisa jadi tidak cukup untuk menjelajahi Lembah Harau. Untuk itu, Anda bisa bermalam di penginapan tipe homestay atau resort di sekitar Lembah Harau.

 

 

 

05
July

(voinews.id)26 Juni lalu, warga lintas agama mengikuti upacara “Ngertakuen Bumi Lamba” di Gunung Tangkuban Perahu, kabupaten Bandung Barat. Ngertakeun Bumi Lamba adalah sebuah cara menjalankan pesan yang dititipkan leluhur untuk menjaga tiga gunung yang dianggap tempat suci (kabuyutan), salah satunya Gunung Tangkuban Parahu, gunung api sisa letusan Gunung Sunda purba 200 tahun lalu. Upacara ini juga merupakan sebuah bentuk ucapan terimakasih atas sumber daya alam yang ada di sekitar gunung.

Upacara ini biasanya diiringi oleh musik dan tarian dari suku Sunda, serta adanya doa-doa yang dipanjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena sudah memberikan berkat bagi masyarakat di sana. Biasanya upacara adat Ngertakeun Bumi Lamba diadakan pada tanggal 1 Kapitu di dalam kalender Suryakala Sunda. Bulan Kapitu ini merupakan bulan ketujuh ketika matahari baru tiba dari bumi yang paling utara menuju ke selatan bumi dalam kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Sunda. Peserta Ngertakeun Bumi Lamba tidak hanya dari penduduk tatar Sunda. Upacara tersebut selalu mengundang berbagai suku lain untuk hadir dan berpartisipasi dalam rangkaian ritual. Beberapa peserta percaya bahwa hal ini karena Gunung Tangkuban Perahu diyakini sebagai gunung agung dan purba yang wajib disucikan oleh sebagian besar kepercayaan asli Nusantara.

Upacara Ngertakuen Bumi Lamba dibuka dengan persiapan sajen, sesembahan dan pembacaan rajah. Sajen dan sesembahan ini adalah sebuah sastra atau cara untuk berkomunikasi dengan para sepuh dalam kepercayaan orang Sunda. Sajen diambil dari hasil alam yang telah memberikan manusia kehidupan. Orang Sunda percaya bahwa menjaga keseimbangan alam adalah cara mereka menjaga hubungan dengan Sang Hyang Karesa (Yang Maha Pencipta) dan Sang Hyang Widhi (Yang Maha Kuasa). Kemudian, para peserta menari diiringi karawitan (musik Sunda). Pada sesi ini, siapa pun boleh ikut berpartisipasi, termasuk para pendatang dari berbagai suku lain. Acara dilanjutkan dengan upacara Tarawangsa. Dibuka oleh seorang perempuan dengan selendang di leher yang menari diiringan alat musik Tarawangsa dan Jentreng. Setiap peserta boleh ikut menari sesuai tempo yang dimainkan. Tarawangsa biasanya juga dilakukan setiap bulan panen sebagai bentuk penghormatan kepada Dewi Sri (Ibu Padi) atau jika ada upacara adat tertentu. Sebuah rangkaian kegiatan makan bersama dengan seluruh peserta dan pengunjung menjadi acara pemungkasnya. Setelah itu, para peserta membawa sebagian Sajen dan sesembahan utama ritual tersebut ke Gunung Tangkuban Perahu.

04
July




Konawe Utara merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Tenggara. Konawe Utara dianugerahi wisata alam, budaya dan bahari yang banyak dikenal wisatawan. Misalnya pulau Labengki yang diklaim sebagai miniatur Raja Ampat, adalah salah satu tempat wisata di daerah ini yang sudah populer. Selain itu, wilayah ini juga memiliki tiga destinasi wisata favorit yang terdiri dari pemandian air panas Wawolesea, Pantai Taipa dan wisata Labengki yang disebut “Wisata Segitiga Berlian”. Kali ini kami akan membahas salah satu dari Wisata Segitiga Berlian, yaitu pemandian air panas Wawolesea.

 

Pemandian Air Panas Wawolesea terletak di Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, Permandian yang lebih dikenal dengan nama Wales ini begitu mudah dijangkau. Dari Kota Kendari, Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara, jarak ke lokasi permandian sekitar 80 kilometer, dan 20 kilometer dari Kecamatan Wanggudu, ibukota Kabupaten Konawe Utara. Dari Kendari, objek wisata ini bisa ditempuh selama kurang lebih 2 jam menggunakan transportasi darat. Pemandian air panas ini berada di pegunungan kapur dengan ratusan mata air panas yang tak berhenti mengeluarkan air panas dari perut bumi. Keseluruhan kawasan wisata ini berwarna putih kapur dengan air sangat bening dan dikelilingi vegetasi pinus. Jika beruntung, anda bisa bertemu monyet, rusa, dan burung yang berkeliaran di hutan tersebut. Anda dapat memilih sendiri kadar air panas yang sesuai dengan keinginan anda. Tidak hanya berendam, anda juga bisa mendapat khasiat dari permandian ini, karena menurut kepercayaan masyarakat setempat, air permandian ini bisa menyembuhkan berbagai penyakit, dikarenakan kandungan belerangnya yang cukup tinggi.

 

di bagian timur permandian, anda bisa menemukan batu menyerupai bagian belakang perahu yang terbalik. Menurut cerita rakyat sekitar, batu tersebut dikaitkan dengan sejarah kerajaan Wawolesea. Mitosnya Raja Wawolesea yang dikenal berani dan disegani, menikahi anaknya sendiri sehingga dikutuk menjadi batu berbentuk perahu. Dari atas batu ini, anda bisa memandang lautan lepas, dimana tampak Pulau Labengki dan pulau Bahulu. Objek wisata Pemandian Air Panas Wawolesea pun sudah dilengkapi berbagai fasilitas, seperti kamar mandi, anjungan untuk tempat istirahat, rumah makan dan lapangan parkir.



19
June

VOI PESONA INDONESIA Sulawesi Selatan memang terkenal sebagai salah satu wilayah yang menyimpan segudang pesona alam yang memanjakan mata. Salah satunya adalah Taman Batu Karst Balocci, yang terletak di Balle Anging, Balocci, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.

Berkunjung ke Taman Batu Karst Balocci, sekilas anda hanya akan melihat deretan bebatuan hitam yang tampak berkumpul di suatu lokasi. Tetapi apabila memandang lebih dekat, anda akan menyadari bahwa bebatuan berwarna hitam legam ini kaya akan unsur seni di dalamnya. Ukurannya yang sangat besar dan tersebar luas di beberapa titik, berhasil memberikan kesan tersendiri dan tidak akan ditemukan di tempat lainnya. Anda tidak perlu khawatir, karena di sini pengunjung tidak hanya akan melihat bebatuan hitam saja, tetapi anda juga akan disambut dengan hamparan sawah yang memanjakan mata. Pesona daerah wisata ini semakin kuat terpancar ketika anda melewati sebuah jembatan kecil. Karena dari sana anda bisa melihat dengan jelas keelokan Taman Batu Karst Balocci ini. Berbagai ukuran batu berwarna hitam mulai dari yang kecil hingga berukuran super besar tampak menghiasi perbukitan ini dengan indahnya.

Daerah wisata Taman Batu Karst Balocci ini tidak sulit untuk dicapai. Apabila bertolak dari luar Sulawesi Selatan, anda hanya perlu 1 jam perjalanan dari   Bandara Udara Sultan Hasanuddin di Makasar, ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Sedangkan dari perbatasan Makassar Maros, hanya perlu waktu kurang lebih 45 menit. Selain menggunakan kendaraan pribadi, anda juga bisa naik angkutan kota yang disebut Pete Pete.

Selain menikmati semilir angin dan pemandangan sekitarnya, pesona Taman Batu Karst Balocci yang ditawarkan sungguh sangat indah, sehingga banyak pengunjung tertarik untuk mengabadikannya. Memanjat bebatuan dan menikmati keindahan dari sudut yang berbeda bisa menjadi aktivitas yang menguji adrenalin anda. Oleh karena itu jangan heran, jika sebagian pengunjung berlomba-lomba sampai di bagian puncaknya, demi melihat keindahan tersembunyi lainnya . Di taman Baru Karst Baloci ini anda   juga bisa mendirikan tenda untuk bermalam, yang akan menjamin anda akan merasa lebih dekat dengan alam. Karena lokasinya jauh dari pusat keramaian, maka pengunjung disarankan untuk membawa perbekalan yang cukup. Sekian Pesona Indonesia hari ini, kita berjumpa lagi besok. Inilah Voice of Indonesia di Jakarta.