ofra voi

ofra voi

08
March

 

VOI PESONA INDONESIA Ada objek wisata menarik di Belitung Timur, yang wajib Anda kunjungi jika sedang berada di provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Namanya Geosite Open Pit Nam Salu. Geosite Open Pit Nam Salu merupakan destinasi wisata sejarah tambang timah terbuka yang terdalam dan terbesar di Asia Tenggara yaitu sekitar 100 meter. Formasi Bebatuan Kelapa Kampit ini terbentuk 300 juta tahun yang lalu. Bekas tambang ini beroperasi komersil tahun 1980 hingga 1993 dan telah memproduksi 500 ribu ton bijih timah dengan kadar 2 persen. Ini merupakan endapan bijih timah primer terbesar dalam satu cebakan yg pernah ditemukan.

Wisata berbasis heritage yang ada di kawasan Geosite Open Pit Nam Salu ini menjadi salah satu poin ditetapkannya Geopark Nasional Belitung sebagai UNESCO Global Geopark pada sidang ke-211 Dewan Eksekutif Unesco pada 2021. Selain itu, geosite ini merupakan satu-satunya geosite berbentuk kepulauan di Indonesia. Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, menilai, Geosite Open Pit Nam Salu bisa menjadi alternatif wisata di tengah perhelatan G20 2022. Ini dapat menjadi momentum kebangkitan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat Belitung. Belitung memang menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan side events dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada September 2022.

Geosite Open Pit Nam Salu terletak di Desa Senyubuk Kecamatan Kelapa Kampit - Belitung Timur, kurang lebih 42 kilometer dari Bandara HAS. Hanandjoedin dan sekitar 35 kilometer dari Kota Manggar ibukota Kabupaten Belitung Timur. Untuk mengeksplore Geosite Open Pit Nam Salu, Anda bisa berjalan kaki/hiking ataupun menggunakan sepeda motor kurang lebih 600 meter dengan didampingi oleh lokal guide. Disepanjang track menuju ke Open Pit Nam Salu , wisatawan bisa mendengarkan cerita sejarah penambangan timah oleh lokal guide, menghirup udara segar, melihat monyet-monyet dan hewan-hewan lainnya yang hidup disana. Sesampainya di lokasi wisata, Anda akan langsung melihat lubang besar dimana ditengah-tengahnya terdapat danau nan cantik dan terowongan bawah tanah sepanjang 700 meter di bawahnya. Disini, ada juga beragam aktivitas rekreasi serta hiburan yang bisa Anda lakukan seperti panjat tebing, susur gua (caving) dan kayaking.

07
March

VOI PESONA INDONESIA Pura Batu Bolong adalah salah satu objek wisata yang berada di pesisir pantai Lombok dan di bangun di atas batu hitam. Lebih tepatnya, Pura ini terletak di Dusun Batu Bolong, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat. Lokasi pura ini sangat strategis karena jaraknya hanya sekitar 5 menit dari kawasan pusat pariwisata Pantai Senggigi atau sekitar 20 menit dari pusat Kota mataram.

menurut sejarah, Pura Batu Bolong dibangun pada tahun 1533 oleh seorang resi bernama Dang Hyang Dwijendra yang berasal dari Jawa Timur. Ia membangun pura tersebut saat ia melakukan penyebaran Agama Hindu dari Pulau Jawa menuju Pulau Bali dan terakhir menuju Pulau Lombok. Nama pura ini di ambil dari bentuk batu hitam tempat pura itu dibangun. Batu besar yang berbentuk bukit ini memiliki lubang di bagian pesisir pantai. Lubang ini dulunya merupakan akses jalan bagi para masyarakat sekitar untuk mencari kayu ke hutan Senggigi, sebelum dibangunnya jalan besar di kaki perbukitan yang menghubungkan Kabupaten Lombok Barat dengan Kabupaten Lombok Utara.

Jika air sedang surut Anda bisa melewati lubang batu tersebut dan Anda akan langsung tiba di Pantai Duduk, pantai yang panjang, tidak ada bangunan satupun di sekitar pantai, hanya ada beberapa warung-warung kecil. Cukup dengan membayar Rp 20.000 Anda dapat memasuki kawasan pura. Para penjaga pintu akan memberikan anda selendang kuning yang diikatkan di pinggang, sebagai bentuk apresiasi bahwa Anda adalah tamu pura. Jangan terlalu ribut ketika Anda memasuki kawasan pura, karena ini adalah rumah peribadatan. Di sekitar Pura Batu Bolong juga sudah banyak penginapan yang tersedia jika wisatawan ingin menikmati keindahan alam di sekitar Pura ini lebih lama

06
March

VOI PESONA INDONESIA Jika anda senang mengunjungi tempat wisata alam, maka air terjun atau curug Cikondang di Cianjur,Jawa Barat ini bisa menjadi salah satu destinasi yang sangat direkomendasikan. Begitu juga bagi anda yang selalu sibuk beraktifitas di kota, tempat ini sangat cocok untuk menghilangkan rasa penat. Nama curug “Cikondang” berasal dari nama tanaman yang tumbuh di sekitar lokasi tersebut Kondang adalah nama lain dari pohon Loa. Sementara “ Kondang “ dalam bahasa Sunda juga mempunyai arti terkenal.

Lokasi Curug Cikondang letaknya hanya 37 Km dari kota Cianjur. Curug ini terletak di Wangunjaya, Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat di tengah-tengah perkebunan teh. Untuk sampai ke lokasi curug tersebut,  anda bisa menggunakan kendaraan roda dua, kemudian diparkir di kawasan pemukiman penduduk. Anda bisa melanjutkan lagi   dengan berjalan kaki hingga sampai di lokasi curug. Jarak lokasi dengan tempat parkir sekitar 500 meter. Bentuk curug atau air terjun Cikondang yang mendapat julukan Niagara Mini ini terlihat luar biasa. Bentuknya yang tinggi dan lebar serta dikelilingi oleh persawahan dan perkebunan yang asri membuat air terjun ini menjadi destinasi wisata alam favorit di Cianjur

Di curug Cikondang, anda akan menemukan bentuk air terjun yang unik dengan bebatuan cadas yang tersusun seperti anak tangga, yang membuat curahan air terpecah sehingga menambah sensasi saat menikmatinya. Air nya mengalir dengan jernih. Salah satu alasan mengapa curug Cikondang dikenal sebagai “Niagara”nya Cianjur adalah karena debit airnya terkenal cukup deras. Oleh karena itu pengunjung sangat dilarang untuk berenang di dekat titik jatuhnya air dari curug Cikondang tersebutBanyak di antara pengunjung yang lebih menikmati keindahannya sambil  ber swa foto dengan latar belakang keindahan panorama air terjun serta hijaunya pemandangan perbukitan yang menyejukkan mata

Pendengaruntuk memasuki Curug Cikondang, pengunjung dikenakan biaya tiket dengan harga terjangkau. Jika membawa kendaraan, pengunjung juga harus membayar biaya parkir. Objek wisata air terjun ini terbuka untuk umum setiap hari mulai pukul 08.30 -16.00. Kawasan curug tersebut juga seringkali dijadikan tempat untuk kegiatan berkemahPendengar, di masa pandemi ini anda masih bisa untuk berwisata ke curug Cikondang dan tentu saja   tetap menerapkan standar protokol kesehatan , seperti wajib memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak//.Pendengar, Sekian Pesona Indonesia hari ini. Kita berjumpa lagi besok.

01
March

VOI PESONA INDONESIA Majalah perjalanan dan gaya hidup mewah, Condé Nast Traveler (CNT) telah merilis 22 rekomendasi destinasi wisata terbaik untuk dikunjungi sepanjang tahun 2022. Seluruh daftar tersebut dipilih berdasarkan beberapa faktor seperti makanan dan minuman lezat, situs bersejarahdan berbagai tempat dengan pemandangan menakjubkan. Sumba menjadi salah satu destinasi wisata di Asia yang direkomendasikan untuk dikunjungi tahun ini. Menurut penjelasan CNT, Sumba dapat menjadi alternatif tujuan berlibur di Indonesia selain Bali. Jika menginginkan perjalanan pasca pandemi yang penuh ketenangan, Sumba bisa jadi pilihan. Pulau Sumba berada di Nusa Tenggara Timur dan dikenal dengan objek wisata alamnya yang indah. Dari perbukitan, danau, pantai hingga desa-desa adat menjadi daya tarik wisatawan ke pulau ini. Salah satu destinasi wisata alam yang ikonik di Sumba adalah daerah perbukitannya. Tersebar dari Sumba Timur ke Sumba Barat, hamparan bukit di seluruh wilayah Sumba memang begitu eksotis dengan padang savananya. Bila datang pada musim hujan, perbukitan akan terlihat hijau dan segar, kemudian akan berubah menjadi kuning kecokelatan pada saat musim kemarau.


Ada banyak bukit yang bisa dikunjungi. Salah Satunya Bukit Lendongara. Bukit Lendongara menawarkan landscape perbukitan dengan latar belakang laut. Area perbukitan hijau begitu menyejukkan mata, ditambah udara segar dan alami serasa berada di atas awan. Tempat ini sangat cocok untuk spot foto terbaik, terutama saat matahari tenggelam.  Bukit yang mirip dengan bukit teletubies ini masuk dalam wilayah Desa Karuni, Kecamatan Loura. Jarak menuju bukit tersebut dari Tambolaka, ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya sekitar 20 kilometer. Dari Bandara Tambolaka ataupun Kota Tambolaka hanya
membutuhkan waktu kurang dari 30 menit.

Sesampainya di Bukit Lendongara, Anda akan berdecak kagum. Bukit berselimut rumput menghijau itu bagaikan hamparan permadani. Konon, jika sudah memasuki musim kemarau warna permadani itu akan berubah kecoklatan oleh rumput yang mengering.Tekstur Bukit Lendongara yang bergelombang menambah pesonanya. Bukit dan lembah berselang-seling bagaikan ombak. Udara sejuk dan suasana indah di Lendongara menjadi alasan utama untuk berlama-lama duduk dan menikmati keindahannya. Berada di Bukit ini, jangan lewatkan untuk mengabadikan setiap momentnya. Pagi hari saat matahari terbit atau sore hari pada saat matahari terbenam adalah waktu yang tepat untuk mengabadikan keindahan pemandangan di Bukit Lendongara.