(voinews.id)Kain endek Bali dijadikan suvenir khusus bagi delegasi Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022. GPDRR adalah pertemuan multi-stakeholders terbesar yang dikelola United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR). Dalam perhelatan tersebut, tercatat ada sekitar 6.000 peserta yang akan hadir dari 138 negara. Nantinya, inovasi kain endek sebagai buah tangan GPDRR ini akan hadir dalam bentuk tas gail khas Bali dan masker. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berharap melalui perhelatan GPDRR, kain Endek Bali bisa lebih mendunia dan terpromosikan secara luas.
Endek adalah kain tenun tradisional Bali yang sudah digunakan sejak zaman dahulu. Endek berasal dari kata gendekan atau ngendek yang berarti diam atau tetap atau tidak berubah warnanya. Bentuk kain endek terdiri dari sarung, kain panjang, dan selendang. Sarung endek biasanya digunakan oleh laki-laki. Sedangkan kain panjang dipakai oleh perempuan. Bentuk kain endek terdiri dari sarung, kain panjang, dan selendang. Sarung endek biasanya digunakan oleh laki-laki. Sedangkan kain panjang dipakai oleh perempuan. Kain endek memiliki ciri khas lewat corak, motif, warna yang digunakan. Setiap simbol dalam kain endek sarat akan makna tersendiri. Kain ini banyak digunakan dalam upacara adat dan keagamaan di Bali. Motif tertentu juga hanya boleh digunakan oleh raja atau bangsawan.
Beberapa motif yang dianggap sakral hanya boleh digunakan dalam acara keagamaan saja seperti motif patra dan encak saji. Motif ini menunjukkan rasa hormat kepada Sang Pencipta. Motif-motif yang bersumber dari alam seperti flora dan fauna biasanya digunakan dalam kegiatan sosial maupun aktivitas sehari-hari. Ada pula motif yang bersumber dari tokoh pewayangan mitologi Bali. Masyarakat Bali memproduksi kain endek dengan alat tenun bukan mesin (ATBM). Pengrajin kain endek bisa ditemui di kawasan Karangasem, Klungkung, Buleleng, dan Jembrana. Sejak Februari 2021 lalu, Masyarakat Bali mengenakan pakaian berbahan kain endek atau kain tenun tradisional itu setiap Selasa.Aturan tersebut diresmikan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster untuk melindungi dan melestarikan tenun endek sebagai warisan budaya kreatif masyarakat Pulau Dewata.
Keberadaan tanaman bakau sangatlah penting bagi lingkungan hidup karena mampu menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai, penyerap gas karbondioksida (CO2) dan penghasil oksigen (O2). Di Bali ada hutan bakau atau mangrove yang istimewa. Namanya mangrove conservation forest. Tempat ini istimewa karena akan menjadi salah satu destinasi bagi delegasi G20 dan menjadi contoh hutan mangrove dengan fasilitas layaknya destinasi wisata alam lainnya. Hutan mangrove yang berada di JL. By Pass Ngurah Rai, Km. 21, Suwung Kauh, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, Indonesia ini memiliki luas 1.300 hektar dan dilengkapi jembatan kayu sepanjang 3 Km untuk berjalan. Jika Anda lelah jangan khawatir, karena di beberapa titik telah disediakan gazebu untuk beristirahat.
Di beberapa tempat di atas jembatan, di sediakan tempat khusus untuk pengunjung agar dapat menikmati suasana hutan bakau. Jika anda bersedia untuk jalan sampai tiba di ujung dari jembatan kayu, maka di sinilah pemandangan terbagus dapat anda lihat. Pemandangan jalan Tol dan birunya laut teluk Benoa sangat jelas terlihat dari ujung jembatan hutan bakau. Hutan bakau di Bali selain terkenal sebagai tempat rekreasi juga terkenal sebagai salah satu tempat favorit melakukan foto prewedding. Jika anda berencana mengunjungi kawasa hutan mangrove Bali, sebaiknya anda datang di pagi hari atau di sore hari agar terik matahari tidak terlalu panas dan jika anda beruntung dapat melihat gerombolan burung yang terbang di sekitar kawasan hutan bakau.
Setiap 31 Mei, dunia telah memperingati Hari Tanpa Tembakau sejak 1987. Warga dunia diingatkan tentang bahaya penggunaan tembakau, praktik bisnis perusahaan tembakau hingga hak seluruh warga dunia untuk hidup sehat serta melindungi generasi masa depan. Tema peringatan tahun ini adalah “Lindungi Lingkungan.” Sesuai dengan temanya, peringatan ini berfokus pada dampak buruk penggunaan tembakau pada lingkungan.
Dalam lamannya, organisasi kesehatan dunia -WHO mencatat dampak berbahaya industri rokok bagi lingkungan yang sifatnya luas. Tercatat sekitar 600 juta pohon ditebang untuk membuat perkebunan tembakau. 84 juta ton CO2 dilepas ke udara oleh industri rokok. Jutaan ton limbah puntung rokok mencemari tanah, sungai dan laut dan membunuh mahluk hidup di dalamnya. WHO juga menyebut, 8 juta orang meninggal tiap tahun akibat penggunaan tembakau. Jadi, tembakau meracuni bukan hanya manusia, namun juga lingkungan dan makhluk hidup lain.
WHO menyerukan agar industri rokok bertanggung jawab atas perusakan lingkungan dan membiayai pemulihan lingkungan serta pembersihan limbah puntung rokok di darat dan laut.
WHO juga menyerukan agar pemerintah dan pembuat kebijakan mendukung petani tembakau untuk beralih ke mata pencaharian lain yang lebih berkelanjutan. Organisasi ini juga menganjurkan para perokok untuk berhenti merokok demi kesehatan dan udara yang lebih baik tanpa asap rokok.
Bagi Indonesia, persoalan rokok masih menjadi persoalan dilematis. Pada satu sisi, negara harus mengeluarkan biaya besar untuk kesehatan masyarakat dan dampak buruk industri rokok. Pada sisi lain, jutaan orang masih mencari nafkah dari industri rokok. Pengenaan pajak rokok yang terus meningkat, tampaknya tidak menyurutkan orang untuk tetap merokok. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia perlu lebih tegas lagi dalam menjalankan undang-undang tentang larangan merokok yang telah dibuat. Pemerintah tidak boleh terlena dengan perolehan pajak tembakau yang tinggi dan aksi-aksi donasi industri rokok di bidang olahraga dan pendidikan. Tentu hal ini dapat mengalihkan perhatian dari dampak buruk terhadap lingkungan dan keberlangsungan hidup generasi selanjutnya.
VOI PESONA INDONESIA Air terjun Kanto Lampo terletak di Banjar Kelod Kangin, Kelurahan Beng, Kabupaten Gianyar, Bali yang berjarak hanya 30 Km dari pusat kota Denpasar. Air terjun Kanto Lampo walaupun tingginya hanya sekitar 15 meter tetapi mempunyai penampilan yang cukup unik dan indah. Yang membuat Air Terjun Kanto Lampo ini menjadi istimewa adalah terdapatnya bebatuan hitam yang tersusun secara acak sehingga membentuk undakan. Ini menyebabkan air yang jatuh menghantam undakan bebatuan hitam tersebut tidak menimbulkan suara gemuruh dan menghasilkan cipratan air dari segala sisi sehingga membuat air terjun ini terlihat sangat cantik.
lokasi Air Terjun Kanto Lampo Bali dikelilingi oleh hutan yang sejuk dan pepohonan yang rindang. Selain itu airnya yang sangat jernih membuat suasana di sini semakin sejuk. Lekukan-lekukan atau undakan yang dibuat oleh tebing Air Terjun Kanto Lampo memang mampu membuat tampilannya menjadi semakin mempesona. Di kolam yang ada di bawah air terjun, anda dapat mandi dan merasakan langsung cipratan-cipratan yang mengalir dari Air Terjun Kanto Lampo. Setelah bermain air dan mandi anda tidak perlu takut kesulitan mencari tempat untuk ganti pakaian, karena di tempat wisata Air Terjun Kanto Lampo ini sudah tersedia fasilitas untuk berganti pakaian.
saat anda berkunjung ke Tempat Wisata Air Terjun Kanto Lampo, anda tidak perlu repot untuk membawa bekal makanan ataupun minuman. Karena di sekitar lokasi Air Terjun Kanto Lampo sudah banyak terdapat warung-warung yang menyediakan makanan dan minuman. Sehingga setelah anda puas bermain air dan mandi, serta lelah menjelajah tempat wisata Air Terjun Kanto Lampo sambil menikmati keindahannya, anda bisa melanjutkannya dengan mencicipi kuliner khas Bali dan makanan-makanan ringan yang disediakan di warung-warung di sekitar Air Terjun Kanto Lampo ini.