Masyarakat Kulon Progo, Yogyakarta mengenalnya dengan nama GEBLEK. Kuliner ini merupakan jajanan umum di Kulonprogo, seperti halnya pisang goreng, tempe, tahu, dan ubi goreng, karenanya Geblek mudah ditemukan di berbagai sudut kota Kulon Progo mulai dari pedagang kaki lima hingga rumah makan. Pedagang Geblek biasanya menjajakan kuliner ini seharga Rp.15.000 hingga Rp.20.000 per porsi. Satu porsi terdiri 6 biji Geblek.
Geblek terbuat dari bahan yang cukup sederhana, yaitu dari tepung kanji, bawang putih dan garam. Walaupun terbuat dari bahan yang sederhana, namun proses membuatannya membutuhkan ketelatenan. Dalam proses pembuatannya, tepung kanji dikukus sampai padat dan tidak sampai matang. Kemudian ditiriskan lalu dibumbui dengan garam. Kemudian dikukus lagi sebentar, sekitar kurang lebih 10 menit. Kemudian ditiriskan lagi dan dibumbui dengan bawang putih yang sudah dihaluskan. Setelah itu dibentuk seperti angka delapan dan digoreng.
Geblek ini sangat nikmat bila disajikan selagi hangat. Karena bila lebih dari satu jam, Geblek akan terasa keras dan sangat alot. Namun apabila disajikan selagi hangat, Geblek akan terasa kering dibagian luar dan terasa kenyal di bagian dalam. Ketika disantap rasanya asin gurih. Geblek biasanya dimakan bersama besengek, yakni tempe lembut yang kuat rasa gurih santan kelapa. Perpaduan keduanya sangat nikmat. Geblek juga cocok dinikmati bersama segelas teh hangat. Kuliner ini biasanya hadir menemai masyarakat Kulon Progo bersantai bersama keluarga dan teman.
dahulu jajanan khas Kulon Progo ini hanya berwarna putih. Namun seiring perkembangan zaman, masyarakat mulai mengkreasikan kuliner Geblek. Warnanya kini beragam, tidak hanya berwarna putih, sehingga terlihat menarik. Kini Geblek pun bisa dijadikan oleh-oleh, bagi wisatawan yang berkunjung ke Kulon Progo. Kuliner ini bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama, sekitar empat hari walaupun tanpa bahan pengawet. Membeli Geblek sebagai oleh-oleh, anda bisa memilih Geblek yang sudah matang, atau pun masih mentah. Untuk oleh-oleh, anda bisa membeli Geblek di pasar-pasar tradisional di Kulon Progo. Nah, bagi andayang berwisata ke Kulon Progo, kurang lengkap rasanya jika anda belum mencicipi Geblek dan membeli Geblek sebagai buah tangan.
Pelangi Nada edisi kali ini, Voice Of Indonesia menghadirkan lagu-lagu pop nostalgia dari Ernie Djohan. Ernie Djohan berada pada masa keemasan kariernya di era 1970-an. Karyanya selalu mendapat respon positif dari pecinta musik di Indonesia. Salah satu karyanya yang diapresiasi adalah album bertajuk “Teluk Bayur” dengan lagu andalan berjudul sama yakni “Teluk Bayur”. Kala itu, lagu ini begitu sukses dan popular. Melalui album ini, Ernie Djohan tercatat sebagai penyanyi pertama yang menerima Golden Records karena albumnya terjual jutaan copy. Lagu ini bercerita tentang seseorang yang berpisah sementara dengan sang kekasih karena akan menuntut ilmu ke luar negeri. Ia meminta sang kekasih agar menunggunya saat kembali ke Tanah Air di Teluk Bayur, sebuah pelabuhan yang terdapat di Kota Padang, Sumatera Barat.
sebelum kembali membahas tentang Ernie Djohan mari kita nikmati kembali sebuah lagu berjudul “Kau Selalu di Hatiku”. Selamat mendengarkan......
baru saja anda mendengarkan lagu “Kau Selalu Di Hatiku”. Lagu ini juga tak kalah popular dari lagu sebelumnya, “Teluk Bayur”. Lagu “Kau Selalu Di Hatiku” bercerita tentang seorang wanita yang memiliki rasa kasih sayang pada seseorang yang dicintainya. Hanya lah dia yang akan selalu ada dalam hatinya. Pendengar, demikian Pelangi Nada edisi hari ini. Menutup perjumpaan hadir lagu lainnya yang dibawakan oleh Ernie Djohan berjudul “Senja Di Batas Kota” yang bercerita tentang suatu hari di kala senja, seseorang melepas kepergian kekasih hatinya karena harus menunaikan tugas. Wajah sang kekasih kala itu selalu terbayang.
Setelah “Senja Di Batas Kota” saya hadirkan lagu “Mutiara Yang Hilang”. Lagu ini bercerita tentang seseorang yang akhirnya berjumpa kembali setelah sekian lama tidak bertemu dengan orang yang ia cintai. Hal ini diibaratkan dengan bertemu kembali dengan “mutiara yang hilang”. Ini lah lagu “Mutiara Yang Hilang”, selamat mendengarkan dan sampai jumpa.
ada inovasi baru yang dilakukan PT. Kereta Api Indonesia (PT KAI) pada momen lebaran tahun ini, dimana pada 12 Juni kemarin, PT KAI meluncurkan secara resmi operasional perdana Kereta Sleeper, di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Kereta kelas mewah ini menempel pada rangkaian KA Argo Bromo Anggrek relasi Gambir - Surabaya Pasar Turi. Kereta Sleeper ini merupakan kerjasama PT KAI dengan PT Industri Kereta Api (INKA) untuk meningkatkan pelayanan pada penumpang, khususnya penumpang dengan rute jauh, sehingga mereka bisa beristirahat atau tidur selama perjalanan. Selain itu, menurut Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, dengan adanya layanan luxury class ini, masyarakat memiliki lebih banyak pilihan kelas perjalanan sesuai dengan tarif dan pelayanannya.
Berbagai fasilitas dan layanan disiapkan dalam kereta sleeper tersebut. Menurut Direktur PT KAI, fasilitas dan layanannya seperti yang ada di kelas bisnis dalam pesawat.Mulai dari kursi yang dapat direbahkan hingga 170 derajat secara elektrik, sandaran kaki elektrik, private entertainment berupa TV 12 inchi dengan headset dan USB charging power source. Selain itu kereta tersebut juga dilengkapi foldable food tray, bantal dan selimut, tempat sampah, kaca, cup holder, kompartemen untuk menyimpan alas kaki, majalah dan coat hanger yang semuanya tersedia privat per penumpang per kursi.Dalam satu kereta sleeper terdiri dari 18 orang penumpang. Pengguna jasa layanan kelas luxury jenis sleeper ini juga mendapat layanan makan, minum, snack secara gratis.
PT KAI menjadwalkan perjalanan kereta sleeper tersebut dalam empat waktu keberangkatan. Jam keberangkatan pertama adalah pukul 08.00 WIB dengan waktu kedatangan pukul 17.00 WIB. Kemudian jam keberangkatan pukul 09.30 WIB dengan jam kedatangan pukul 18.30 WIB. Berikutnya jam keberangkatan pukul 20.00 WIB dengan jam kedatangan pukul 05.00 WIB dan terakhir pukul 21.30 WIB dengan waktu kedatangan pukul 06.30 WIB. Harga tiketnya sendiri dibandrol sebesar Rp. 900.000. Tarif ini merupakan harga promo yang berlaku selama sebulan masa angkutan Lebaran. Sementara tarif normal Kereta Sleeper pada Argo Bromo Anggrek mencapai Rp700 ribu sampai Rp2 juta tergantung hitungan jarak tempuhnya per 445 kilometer.Pemesanan tiket kereta sleeper tidak berbeda dengan tiket kereta lainnya. Bisa dipesan melalui website tiket KAI dan berbagai chanel pemesan tiket kereta lainnya.
Nasi Goreng merupakan hidangan yang berbahan dasar utama nasi yang digoreng dengan beraneka macam bahan makanan, seperti telur, sayuran, hidangan laut, dan daging. Hidangan ini populer di berbagai negara di Asia Timur dan Asia Tenggara. Nasi Goreng adalah hidangan rumahan, dan biasanya dibuat dari bahan-bahan makanan yang ada atau tersisa di rumah. Selain hidangan rumahan, di beberapa negara, nasi goreng menjadi makanan jajanan populer yang dijual di pinggir jalan atau dijajakan keliling oleh pedagang keliling. Makanan ini pun kian berkembang dengan memiliki berbagai varian , bergantung bahan dasar nasi goreng itu sendiri.
berwisata ke kota Kediri, Jawa Timur, dan mencoba berbagai kuliner khasnya, anda akan menemukan varian nasi goreng yang unik di sana. Namanya Nasi Goreng Anglo. Nasi goreng anglo sebenarnya mirip dengan nasi goreng pada umumnya. Begitu juga dengan bumbu-bumbunya, nyaris tidak ada perbedaan dengan nasi goreng biasa. Hanya saja, cara memasaknya yang berbeda. Nasi Goreng Anglo dimasak dengan menggunakan tungku mirip kompor yang berbahan dari tanah liat atau terakota. Api yang dihasilkan berasal dari pembakaran arang sebagai pembakar utamanya.
Rasa Nasi Goreng khas Kediri ini begitu lezat dan sensasi rasanya tak biasa, ini tercipta dari Paduan arang dan aroma nasi gorengnya pun sangat kuat. Hal pembeda lainnya, nasi goreng Anglo dengan nasi goreng pada umumnya terletak pada takaran memasaknya. Nasi goreng anglo pada umumnya hanya satu porsi sekali masak. Artinya, berapapun jumlah porsi yang dipesan, menggorengnya juga dilakukan satu persatu. Untk bumbu-bumbunya, para pedagang biasanya mengolah sendiri bumbunya dengan menggunakan bumbu-bumbu tradisional.
Nasi Goreng Anglo sangat mudah ditemukan di sudut kota Kediri. Karena pada umumnya penjual nasi goreng di sana menggunakan Anglo untuk memasak nasi goreng. Hidangan ini biasanya dijumpai pada sore hingga malam hari, sekitar pukul 18.00 hingga 24.00 WIB. Selain nasi goreng, pedagang nasi Anglo juga menjajakan Nasi Mawut atau nasi goreng bercampur mie. Ada pula sop sayur, dan mie kuah. Harganya sendir masih relativ terjangkau. Untuk nasi goreng, mie, nasi mawut dibanderol dengan harga Rp 12.000 tiap porsi.