Angka kematian akibatcorona terus melonjak di New York, Amerika Serikat. Bahkan jumlah nyawa yang hilang sudah setara dengan korban jiwa akibat Serangan 11 September 2001. Jumlah korban jiwa akibat serangan itu tercatat sekitar 3.000 orang. Sedangkan angka kematian terkait corona di New York, kata pemerintah negara bagian, telah mencapai 2.935 orang. Hal itu dikatakan Gubernur New York Andrew Cuomo dilansir Reuters, Jumat (3/4). Wali Kota New York, Bill de Blasio mengatakan, kota itu kini tengah berpacu dengan waktu dalam menghadapi virus corona. Terlebih karena seperempat angka kematian akibat corona di AS tercatat di New York.
Jumlah angka kematian secara nasional mencapai 7.000 orang. Blasio pun memperingatkan kota itu sangat membutuhkan bantuan tenaga medis, persediaan dan tempat tidur rumah sakit. Ia menyerukan agar pemerintah federal AS mulai memobilisasi militer. Pemerintah Negara Bagian maupun Kota New York mengeluhkan bahwa bantuan dari pemerintah federal belum mencapai wilayah mereka. Tapi Cuomo mengapresiasi langkah cepat Presiden Donald Trump agar rumah sakit di pusat pertemuan Manhattan turut dijadikan rumah sakit rujukan. Republika
Perayaan tradisional untuk menghormati arwah leluhur di Tiongkok atau Qingming yang jatuh pada Sabtu (4/4) menjadi Hari Berkabung Nasional untuk para pejuang pemberantasan wabah COVID-19 dan pasien.Dewan Negara Tiongkok di Beijing, Jumat, mengumumkan bahwa dalam peringatan itu dikibarkan bendera setengah tiang di seluruh wilayah Daratan, kedutaan dan konsulat jenderal Tiongkok di berbagai negara.Semua tempat rekreasi di seluruh pelosok China juga ditutup sementara selama peringatan tersebut. Demikian menjurutpengumuman Dewan Negara yang diperoleh ANTARA, Jumat.
Masyarakat mengheningkan cipta selama 3 menit pada Sabtu (4/4) pukul 10.00 waktu setempat (09.00 WIB). Pada saat bersamaan akan terbang pesawat tempur di udara dan dibunyikan pula klakson mobil, kereta api, dan kapal.Hingga Kamis (3/4) di Tiongkok terdapat 81.620 kasus positif COVID-19 dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 3.322 orang.Sementara itu, 14 dokter dan petugas kesehatan yang berada di garda terdepan COVID-19 ditetapkan sebagai martir oleh pemerintah Tiongkok. Antara
Korea Selatan mengatakan pada Sabtu bahwa mereka harus memperpanjang kampanye jaga jarak intensif yang dijadwalkan berakhir pada Senin karena kekhawatiran tentang kasus virus corona impor dan wabah baru dalam kelompok kecil tetap ada. Negara itu secara luas telah berhasil mengendalikan epidemi terbesar Asia di luar Tiongkok dengan sekitar 100 atau lebih sedikit kasus harian baru.
Tetapi wabah yang lebih kecil di gereja, rumah sakit dan panti jompo, serta infeksi di antara para pelancong, terus muncul. Pekan ini, pemerintah telah mengukur apakah mereka harus memperpanjang 15 hari kebijakan jaga jarak intensif yang diterapkan pada 21 Maret, di mana fasilitas berisiko tinggi didesak untuk ditutup dan pertemuan keagamaan, olahraga dan hiburan dilarang. Antara
Pemerintah Turki menerapkan pembatasan jam keluar atau jam malam bagi anak muda di bawah usia 20 tahun sebagai bagian dari langkah penanggulangan wabah virus corona. Hal itu dinyatakan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (3/4).Menurut keterangan Menteri Kesehatan Fahrettin Koca, kasus infeksi virus corona di Turki naik menjadi lebih dari 20.000 kasus dengan catatan 425 pasien meninggal dunia per 3 April.
Selain jam malam, Erdogan juga mengumumkan langkah lainnya, yakni penutupan batas di 31 kota, termasuk ibu kota Istanbul, untuk semua transportasi dengan pengecualian perjalanan transit dan pengangkut pasokan makanan, obat-obatan, serta produk kebersihan. Dia juga menambahkan bahwa penggunaan masker di tempat umum, kendaraan umum, toko swalayan, serta tempat kerja akan diwajibkan. Sejauh ini, pemerintah Turki telah mengambil sejumlah kebijakan untuk menahan laju penyebaran COVID-19 di wilayahnya, antara lain menghentikan penerbangan internasional, membatasi perjalanan dalam negeri, menutup sekolah dan kafe, serta menangguhkan ibadah masal. Antara