23
October

 

VOInews.id- Sekitar 50 persen dari jumlah unit hunian Palestina mengalami kerusakan sebagian atau seluruhnya akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di daerah kantong pesisir tersebut, ujar seorang pejabat Palestina pada Minggu (22/10). "Pendudukan Israel sengaja merusak bangunan tempat tinggal, fasilitas umum, dan fasilitas layanan," kata Salama Maarouf, kepala kantor media pemerintah yang dikelola Hamas di Gaza, dalam sebuah pernyataan pers. "Akibat dari serangan udara Israel yang semakin intensif, lebih dari 165.000 unit rumah mengalami kerusakan sebagian dan hampir 20.000 unit rumah hancur total atau tidak layak dihuni," ujar Maarouf.

 

Imbasnya, sekitar 70 persen warga setempat mengungsi dari rumah mereka dan pindah ke 220 pusat penampungan atau tempat lainnya di seantero Jalur Gaza. Serangan udara Israel dipicu oleh serangan skala besar Hamas terhadap sejumlah target militer dan kota Israel pada 7 Oktober lalu, yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 1.400 orang di Israel. Sementara jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza bertambah menjadi 4.651 jiwa, kata Kementerian Kesehatan Palestina yang dikelola Hamas pada Minggu.

 

Antara

23
October

 

VOinews.id- Hasil tes prapembuangan yang dirilis oleh Tokyo Electric Power Company (TEPCO) menunjukkan batch ketiga air yang terkontaminasi nuklir dari Fukushima yang akan dibuang dalam putaran ketiga proses pembuangan air limbah nuklir ke laut oleh Jepang mengandung karbon-14, kobalt 60, strontium-90, dan beberapa jenis radionuklida lainnya. TEPCO mengatakan bahwa persiapan untuk putaran ketiga dalam proses pembuangan air limbah ke laut itu akan dimulai setelah putaran kedua rampung, dan bahwa operasi pemeliharaan dan konfirmasi yang relevan telah dilakukan. Hal itu terlepas dari kekhawatiran dan penolakan yang meningkat di kalangan nelayan lokal dan dari negara-negara lain.

 

Setelah melewati Sistem Pengolahan Cairan Canggih (Advanced Liquid Processing System/ALPS), air limbah yang terkontaminasi nuklir dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang rusak harus masuk ke fasilitas pengukuran dan konfirmasi serta menunggu hasil pengujian prapembuangan sebelum dibuang ke laut. Fasilitas pengukuran dan konfirmasi terbagi menjadi tiga kelompok yang terdiri dari 10 tangki dengan masing-masing kelompok digunakan dalam basis rotasi sebagai tangki penerima, tangki pengukuran dan konfirmasi, serta tangki pembuangan. Saat ini, 10 tangki di Grup B telah dikosongkan pada pembuangan air limbah putaran pertama yang dimulai pada 24 Agustus.

 

Sementara itu, 10 tangki di Grup C dipastikan telah memenuhi standar pembuangan pada 21 September, dan pembuangannya dimulai pada 5 Oktober. Pengambilan sampel air limbah nuklir yang disimpan di tangki Grup A untuk pembuangan putaran ketiga telah rampung pada 10 Juli. Menurut laporan TEPCO pada Kamis (19/10), hasil analisis menunjukkan bahwa air limbah tersebut mengandung sejumlah kecil karbon-14, kobalt 60, strontium-90, yodium-129, dan cesium-137, dengan strontium-90 tidak terdeteksi pada pembuangan putaran kedua pada 5 Oktober lalu.

 

TEPCO mengklaim bahwa fasilitas ALPS miliknya, sebuah sistem penghilangan multinuklida, dapat menghilangkan 62 zat radioaktif kecuali tritium. Namun, ditemukan bahwa sekitar 70 persen air di tangki-tangki penyimpanan limbah tersebut mengandung radionuklida non-tritium dengan konsentrasi melebihi standar peraturan yang berlaku untuk dibuang ke lingkungan alam.

 

Antara

20
October

 

VOinews.id- Tiongkok siap menjaga komunikasi dan koordinasi dengan Rusia untuk mendinginkan api perang Israel-Palestina, demikian disampaikan Zhai Jun, utusan khusus Timur Tengah setelah bertemu dengan rekannya dari Rusia pekan ini. Menurut Zhai Jun usai pertemuan dengan perwakilan khusus Rusia untuk urusan Timur Tengah Afrika di Doha pada Kamis, Tiongkok dan Rusia mempunyai pandangan yang sama dalam masalah Palestina. "Alasan mendasar terhadap situasi konflik Palestina-Israel adalah karena hak rakyat Palestina untuk memiliki negara secara sah belum mendapat jaminan," kata Zhai.

 

Zhai menyampaikan kesedihan mendalam atas warga sipil yang menjadi korban yang disertai krisis kemanusiaan dan menyatakan Tiongkok siap memainkan peran positif dalam melanjutkan pembicaraan damai Palestina-Israel, sekaligus menerapkan solusi dua negara. Zhai yang bertemu dengan perwakilan Liga Arab Sabtu lalu, serta duta besar Israel untuk Tiongkok pada Selasa, menyatakan Tiongkok sama sekali tidak memiliki kepentingan sendiri dalam masalah Palestina. Baik Tiongkok maupun Rusia juga bertukar pandangan soal isu Suriah dalam pertemuan tersebut, tapi tidak memberikan penjelasan lebih jauh.

20
October

 

VOInews.id- Lebih dari 70 organisasi masyarakat sipil, termasuk Amnesty International Australia, menyerukan pemerintah Australia untuk segera bertindak memediasi gencatan senjata antara Israel dengan Hamas untuk menghentikan krisis kemanusiaan yang meningkat di Jalur Gaza. Dalam pernyataan bersama, 74 organisasi masyarakat sipil Australia mendesak pemerintah mereka untuk segera bertindak dan menekan Israel untuk mengadakan gencatan senjata dan berhenti menargetkan warga sipil di Gaza.

 

"Dalam eskalasi mengerikan semalam, rumah sakit Al-Ahli di kota Gaza dibom, dengan perkiraan awal korban tewas mencapai 500 jiwa," ungkap Amnesty International Australia dalam pernyataan yang diunggah di X. Pernyataan itu juga ditandatangani Anglican Overseas Aid, yang mendanai rumah sakit yang dibom pada Selasa malam. "Hari ini, karena invasi darat oleh pasukan Israel akan segera terjadi, warga Gaza akan menghadapi krisis kemanusiaan tanpa henti. Pengepungan total pemerintah Israel di Gaza telah memutus orang-orang dari air bersih, makanan, bahan bakar, dan listrik," kata pernyataan itu.

 

Dalam konflik bersenjata antara Israel dan Hamas yang sedang berlangsung, banyak pemimpin dunia mendesak Israel untuk mengikuti hukum humaniter internasional dan menyerukan gencatan senjata. Amnesty International Australia mendesak pemerintah dan parlemen mereka untuk mengutuk Israel atas kejahatan perang. "Kami tidak bisa mengizinkan negara manapun melakukan kejahatan perang dan mendapat kekebalan," ujar Nikita White, juru kampanye Amnesty International Australia.

 

"Amnesty International sangat prihatin mengenai pelanggaran hukum humaniter internasional oleh pasukan Israel di Gaza. Kami telah mengumpulkan bukti atas pelanggaran hak asasi manusia." ujar White. "mulai dari penggunaan fosfor putih yang membakar kulit, hingga serangan udara yang menargetkan bangunan rumah tinggal, pembunuhan anak-anak, pemutusan pasokan air, makanan, bahan bakar, dan listrik bagi jutaan warga," lanjut White. Dia juga mendesak pemerintah Austaralia untuk melakukan segala upaya untuk melindungi nyawa warga sipil dan mengutuk semua kejahatan perang, terlepas siapa pelakunya. Konflik di Gaza, di bawah pengeboman dan blokade sejak 7 Oktober, dimulai ketika Hamas meluncurkan Operasi Badai Al-Aqsa, sebuah serangan dari segala penjuru termasuk serentetan tembakan roket dan penyusupan ke Israel melalui darat, laut dan udara.

 

Disebutkan serangan ini sebagai balasan atas penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina. Militer Israel kemudian membalas dengan meluncurkan Operasi Pedang Besi dengan menargetkan Hamas di Jalur Gaza. Gaza sedang mengalami krisis kemanusiaan yang parah, tanpa listrik, sementara air, makanan, bahan bakar, dan persediaan medis hampir habis. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan segera” untuk meringankan “penderitaan besar umat manusia.” Setidaknya 3.478 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza, sementara angka tersebut mencapai lebih dari 1.400 orang di Israel.

 

Sumber: Anadolu