17
October

 

VOInews.id- Israel menyerang sasaran Hizbullah di Lebanon selatan pada Selasa pagi, menurut militer Israel. Penyataan dari militer Israel menyebutkan pihaknya telah menyerang sasaran militer milik Hizbullah di wilayah Lebanon tanpa penjelasan lebih lanjut. Laporan awal tertulis bahwa sebuah situs di dekat desa Aitaroun di Lebanon selatan diserang Israel, menurut surat kabar Jerusalem Post. Sebelumnya pada Senin Hizbullah mengeklaim telah menembaki lima posisi Israel di perbatasan dengan Lebanon. Ketegangan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon berkecamuk di tengah baku tembak antara pasukan Israel dan kelompok Hizbullah.

 

Eskalasi itu terjadi di tengah agresi Israel di Jalur Gaza menyusul serangan antar perbatasan oleh kelompok Palestina Hamas ke kota perbatasan Israel. Total sebanyak 2.808 warga Palestina dan lebih dari 1.400 warga Israel tewas akibat konflik tersebut. Hizbullah kerap terlibat perang dengan Israel, terakhir pada 2006 saat pihaknya meluncurkan serangan di kota-kota besar Israel dan menyebabkan kerusakan yang signifikan. Sebanyak 1.000 lebih warga Lebanon tewas dalam konflik tersebut. Sementara itu, sebagian besar Lebanon selatan, yang merupakan markas Hizbullah, hancur akibat gempuran Israel.

 

 

Antara

17
October

 

VOInews.id- Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin menggelar pertemuan dengan menteri pertahanan, kepala Badan Intelijen Asing, dan Garda Nasional untuk membicarakan situasi di Ukraina serta di Jalur Gaza. "Kita akan membahas dua isu," kata Putin dalam pertemuan yang berlangsung di Moskow itu. Isu pertama yang dibicarakan adalah situasi di zona operasi militer khusus di Ukraina. Putin mengatakan ia akan meminta menteri pertahanan untuk memberikan laporan singkat soal perkembangan menyangkut operasi di Ukraina. "Yang kedua adalah situasi di zona konflik Palestina-Israel, situasi di Gaza," ujar Putin.

 

Soal perang Rusia-Ukraina, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu mengatakan para personel pasukan sedang menjalankan tugas mereka secara profesional. Mereka juga "memperlihatkan patriotisme dan keyakinan bahwa mereka tidak hanya mempertahankan posisi mereka tapi juga terus menerapkan rencana-rencana yang telah ditetapkan," katanya. Menurut Shoygu, pasukan Ukraina sama sekali tidak mencapai keberhasilan di semua arah.

 

Sumber: Anadolu

16
October

 

VOinews.id- Pejabat Meksiko dan Ukraina secara terpisah mendesak Israel untuk membuka koridor kemanusiaan ke Gaza untuk membiarkan orang-orang keluar ketika kedua negara berupaya memulangkan warganya dari wilayah tersebut. Dalam menanggapi permohonan dari keluarga Barbara Lango, seorang warga Meksiko yang bekerja untuk kelompok bantuan Medecins Sans Frontieres (Dokter Tanpa Batas), Menteri Luar Negeri Meksiko Alicia Barcena mengatakan dia telah menghubungi badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) untuk meminta bantuan.

 

“Kami mencoba mengeluarkannya melalui Mesir, tetapi Israel tidak mengizinkan koridor kemanusiaan, juga tidak mengizinkan siapa pun untuk keluar,” katanya dalam sebuah postingan di platform media sosial X. “Ini merupakan seruan mendesak bagi Israel karena perang pun ada aturannya,” lanjut Barcena.

 

Ombudsman hak asasi manusia Ukraina Dmytro Lubinets mengatakan Kementerian Luar Negeri Ukraina mengirimkan surat protes ke Israel setelah warga Ukraina tidak diizinkan mengungsi dari Gaza pada Sabtu. “Kami tidak mengerti mengapa warga negara Ukraina tidak diperbolehkan mengungsi, begitu pula warga negara asing lainnya. Terutama – seperti yang ditekankan semua orang – perempuan dan anak-anak adalah orang pertama yang meminta evakuasi," kata Lubinets Secara terpisah, Kedutaan Besar Ukraina di Israel mengatakan di media sosial bahwa 207 warga Ukraina, termasuk 63 anak-anak, dievakuasi dari Tel Aviv ke Rumania pada Sabtu dan penerbangan lain untuk membawa 155 orang keluar dari Israel direncanakan.

 

. Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengutuk serangan Hamas terhadap Israel dan menyerukan solidaritas dunia dengan Israel. Kementerian Luar Negeri Meksiko juga mengutuk serangan Hamas, dan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan dia ingin menjaga negaranya tetap netral dalam konflik tersebut. Pada Kamis (12/10), Pemerintah Meksiko mengatakan ratusan warga negaranya masih menunggu untuk keluar dari Israel.

 

Sumber: Reuters

16
October

 

VOInews.id- Inggris mendesak Israel untuk menahan diri dalam tindakan militer apa pun terhadap kelompok militan Palestina Hamas untuk menekan kerugian terhadap warga sipil, kata Menteri Luar Negeri James Cleverly. Meski demikian, Cleverly menyatakan Inggris tetap mendukung hak Israel untuk membela diri. Cleverly mengatakan ke media pada Minggu bahwa saat pembicaraan dengan pemerintah Israel, dia telah mengemukakan perlunya meminimalisasi korban sipil.

 

"Pengendalian diri, disiplin – ini adalah ciri-ciri kekuatan pertahanan Israel yang ingin saya lihat," kata Cleverly kepada Sky News. "Tentu saja, kami menghormati hak Israel untuk membela diri… Kami telah menyampaikan bahwa lakukan apa pun yang Anda bisa untuk meminimalisasi korban sipil. Lakukan apa pun yang Anda bisa untuk mencegah Hamas mendapatkan apa yang mereka inginkan, yaitu meningkatkan konflik regional yang lebih luas," lanjutnya.

 

Pernyataan itu, sejalan dengan seruan internasional untuk menahan diri, diberikan ketika Israel bersiap melancarkan serangan darat di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas. Israel pun telah meminta warga Palestina yang tinggal di Jalur Gaza untuk pindah ke selatan menuju perbatasan tertutup dengan Mesir.

 

Sumber: Reuters