Kanker payudara merupakan penyakit penyebab kematian tertinggi pada perempuan.Berbagai metode pengobatan kanker terus diupayakan untuk pengobatan kanker payudara. Termasuk dengan mengeksplorasi bahan alam untuk digunakan sebagai agen kemoterapi kanker payudara yang efektif dan minim efek samping.Seperti yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang melakukan penelitian guna menemukan potensi baru dalam pengobatan kanker payudara. Mereka melakukan penelitian untuk menemukan efek anti kanker yang terdapat di bonggol pisang terhadap kanker payudara.
Dari sejumlah studi terdahulu, bonggol pisang diketahui mengandung banyak senyawa flavonoid, seperti kuersetin, kaempferol, dan rutin. Salah satu anggota tim, Mila Hanifa menjelaskan, salah satu agen kemoterapi kanker payudara yang terbukti efektif adalah doksorubisin. Namun, doksorubisin memiliki kelemahan berupa efek samping apabila digunakan dalam dosis tinggi maupun jangka panjang. Oleh karena itu, mereka terdorong mengeksplorasi dan meneliti lebih dalam penggunaan bahan alam yang minim efek samping berupa bonggol pisang kepok.Hasil uji memperlihatkan bahwa ada potensi dari ekstrak bonggol pisang dapat meningkatkan efektivitas doksorubisin sehingga dapat dikembangkan sebagai pencegah kanker maupun sebagai suplemen dalam pengobatan kanker
Mila menyampaikan untuk memberikan kenyamanan dalam konsumsi, mereka memformulasikan ekstrak bonggol pisang dalam bentuk effervescent atau tablet yang menghasilkan gas ketika dimasukan ke dalam air. tablet bonggol pisang ini diberi nama NACOVENT atau banana corm effervescent. effervescent dipilih karena memiliki sensasi soda dan rasa segar setelah dikonsumsi, proses penyerapan dalam tubuh cepat serta mudah digunakan. Penelitian yang dilakukan ketiga mahasiswa ini berhasil memperoleh dana hibah penelitian dari Kementerian riset teknologi dan pendidikan tinggi. Bahkan, berhasil lolos untuk melaju dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 2019 yang akan digelar pada 27-31 Agustus 2019 mendatang di Universitas Udayana, Bali.