Friday, 22 November 2019 10:23

Mengenang Zoetmulder Lewat Borobudur Writers And Cultural Festival 2019

Written by 
Rate this item
(0 votes)
Foto : BWCF Foto : BWCF

 

Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) kembali digelar pada pada 21 hingga 23 November 2019. Pada gelarannya yang kedelapan ini, Borobudur Writers and Cultural Festival 2019 bertujuan memperingati jejak keilmiahan Petrus Josephus Zoetmulder, rohaniawan asal Belanda yang mengabdikan dirinya untuk meneliti karya-karya sastra Jawa, khususnya Sastra Jawa Kuno. Dalam pembukaan Borobudur Writers and Cultural Festival 2019, Kamis (21/11) di Hotel Tentrem, Yogyakarta, budayawan Indonesia yang juga kurator BWCF, Mudji Sutrisno mengatakan, studi-studi Zoetmulder membuktikan bahwa masyarakat Jawa Kuno telah memiliki tradisi literasi dan tidak kalah unggul dalam hal susastra dan filsafat.

“ Studi-studi Romo Zoetmulder menjadi fundamen dasar bagi siapa saja yang ingin melakukan penelitian mengenai Jawa Kuno. Dari karya Romo Zoetmulder kita menjadi tahu bahwa sesungguhnya masyarakat Jawa Kuno telah memiliki tradisi literasi yang masa letaknya telah ratusan tahun. Bahwa para bikku Jawa kuno memiliki kemampuan membaca sumber-sumber Sansekerta dan kemudian mengadaptasi kisah asli, mengambil saripatinya, menjadi sesuatu yang bernilai sendiri, yang tidak kalah unggul dalam segi susastra dan filsafat “. 

Borobudur Writers and Cultural Festival merupakan wahana pertemuan bagi penulis fiksi, non fiksi, pekerja kreatif, aktivis budaya dan keagamaan lintas iman. Tahun ini Borobudur Writers and Cultural Festival mengusung tema “Tuhan dan Alam”. Selain membahas mengenai karya-karya Zoetmulder dan konsep Panteisme, festival yang berlangsung selama dua malam ini juga menghadirkan pentas puisi, monolog, tari dan teater. (voi/indah/edit r)

Read 533 times