VOInews, Surabaya: Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan, dan Surabaya yang dikenal sebagai "Kota Pahlawan" memiliki sejarah panjang perjuangan bangsa, salah satunya tercermin di Penjara Kalisosok. Berdiri sejak tahun 1808, penjara ini dibangun pada masa kolonial Belanda di bawah pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels. Lokasinya yang berada di kampung Kalisosok di wilayah utara Surabaya menjadikannya bagian penting dari jejak perjuangan bangsa.
Penjara Kalisosok bukan sekadar bangunan tua; ia menyimpan kisah-kisah pengorbanan para pahlawan nasional. Penjara ini pernah menjadi tempat tahanan bagi tokoh besar seperti K.H. Mas Mansyur, salah satu dari "Empat Serangkai" bersama Sukarno, Mohammad Hatta, dan Ki Hajar Dewantara. Keberanian Mas Mansyur dalam membantu gerakan pemuda Surabaya melawan penjajah membuat Belanda merasa perlu menyingkirkannya. Tragisnya, Mas Mansyur akhirnya meninggal dunia di penjara ini pada tahun 1946, menjadikan Kalisosok sebagai saksi bisu akhir hidup seorang pahlawan.
Seiring berjalannya waktu, bangunan Penjara Kalisosok menunjukkan tanda-tanda kerusakan akibat usia dan cuaca. Namun, nilai sejarahnya membuat Pemerintah Kota Surabaya menetapkan penjara ini sebagai cagar budaya. Dengan begitu, generasi mendatang diharapkan dapat melihat dan menghargai jejak sejarah yang tersimpan di balik dinding penjara ini, serta terinspirasi dari semangat perjuangan yang pernah berkobar di dalamnya.
Bagi Anda yang berada di Surabaya, tak ada salahnya meluangkan waktu untuk mengunjungi Penjara Kalisosok, cagar budaya yang menjadi bagian dari sejarah panjang kemerdekaan Indonesia. Selain mengenal lebih dekat para pahlawan, kunjungan ini juga memperkuat rasa kebangsaan.
Mari kenang semangat mereka yang berjuang demi kemerdekaan, dan jadikan Hari Pahlawan ini sebagai momen refleksi untuk menghargai jasa para pahlawan. Teruslah semangat mengenang sejarah, sebab darinya kita belajar arti kebebasan dan persatuan.