Pemerintah Kota Banjarmasin siap membangun pusat daur ulang sampah kerja sama Indonesia-Jerman di wilayah ibu kota provinsi tersebut yang dimulai pada tahun 2020. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina setelah melakukan rapat lanjutan dengan Ekonid sebagai organisasi kerjasama Indonesia-Jerman di balaikota, Senin (27/1/2020) siang.
Dalam kesempatan itu Ibu Sina menyatakan sudah ada kesepakatan tempat untuk pembangunan pusat daur ulang sampah di daerah ini. Tempat tersebut berada di seberang Banua Anyar di wilayah sungai Gampa, Banjarmasin Utara. Menurut Ibnu Sina, di sana ada lahan milik Pemerintah kota seluas 5.000 meter persegi. Sedangkan pembangunan pusat daur ulang sampah hanya membutuhkan lahan seluas 2.500 meter persegi.
Menurut dia, pembangunan pusat daur ulang sampah di Banjarmasin ini tidak hanya ditanggung pemerintah kota, namun akan ada bantuan dari berbagai pihak. Untuk tahun ini, Banjarmasin mendapat insentif sebesar 9 miliar rupiah, lebih rendah dari tahun lalu sekitar 9,4 miliar rupiah.
Ibnu Sina menyebutkan, sebagian dari dana itu bisa di alokasikan untuk program pembangunan pusat daur ulang sampah kerjasama Indonesia-Jerman tersebut. Sejauh ini, studi kelayakan sudah mulai dilakukan, termasuk juga membuat Detail Engineering Designnya. Diperkirakan pembangunan pusat daur ulang sampah ini memerlukan dana sekitar 9,6 miliar rupiah.
Lebih lanjut Ibnu Sina mengungkapkan, penggunaan dana pembangunan tersebut harus dialokasikan dengan sistem khusus. Pembangunan infrastruktur penunjangnya ini tidak hanya dari dana Pemerintah kota, tapi ada juga pemerintah pusat. Dalam hal ini Ekonid menjadi konsultannya.
Menurut Ibnu Sina, pusat daur ulang ini akan membantu penanganan dan pengelolaan sampah dengan baik, karena dilaksanakan dengan beragam inovasi. Jika proyek ini sukses akan dibuat lagi di kecamatan lainnya. Pusat daur ulang sampah ini akan bisa mengelola sampah antara 30 sampai 40 ton perhari.