Saturday, 15 February 2020 07:31

Pemerintah Upayakan Insentif Agar Maskapai Penerbangan Bertahan di Tengah Wabah Corona

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Kementerian Perhubungan menyiapkan skema pemberian insentif kepada maskapai penerbangan agar tetap bisa bertahan di tengah-tengah dampak dari wabah virus Corona. Demikian dikatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai rapat dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio dan operator penerbangan di Jakarta, Rabu (12/2). Budi Karya berharap dengan kebijakan ini penerbangan dan perhotelan bisa bertahan, dan akhirnya kesempatan tidak bekerja tidak terjadi. Budi Karya tak ingin karyawan penerbangan dan hotel dirumahkan seperti di Tiongkok.

Pemberian insentif itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, di antaranya pengurangan kewajiban maskapai dalam menyetor Penerimaan Negara Bukan Pajak-PNBP dan pemangkasan tarif mendarat atau landing fee. Menurut Budi Karya operator bandara, maskapai, perhotelan sama-sama harus memberikan insentif.

Selain memberikan insentif, Kementerian Perhubungan juga akan memberikan kemudahan dan tarif-tarif yang lebih murah ke tiga destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan Tiongkok, seperti Bali, Manado dan Kepulauan Riau. Insentif tersebut dilakukan terutama agar tarif pesawat jadi lebih murah sehingga orang-orang akan tetap memiliki keinginan untuk berlibur.

Selain itu pemerintah akan mendorong penyelenggaraan kegiatan-kegiatan di tempat tujuan destinasi supaya daerah-daerah itu tetap ramai.

Terkait pengurangan frekuensi pengurangan penerbangan dari ke Tiongkok sebesar 30 persen, Kementerian Perhubungan mengalihkan penerbangan ke Asia Selatan, seperti Pakistan, Bangladesh, dan lainnya. Untuk itu pemerintah meminta kepada maskapai penerbangan Garuda, Batik Air, Lion Air dan Air Asia untuk mencari konektivitas ke Asia Barat.

Sementara itu, Budi menegaskan, tidak ada pengurangan frekuensi untuk pengiriman kargo melalui kapal laut dari dan ke Tiongkok.

Read 768 times