Sunday, 29 March 2020 00:00

Nasi Punel, Kuliner dari Bangil, Pasuruan Jawa Timur

Written by 
Rate this item
(0 votes)
FOTO ANTARA FOTO ANTARA

VOI PESONA INDONESIA Indonesia yang terdiri dari beragam daerah memang memiliki beragam kuliner yang bisa ditemukan di setiap pelosok daerah negeri ini. Kali ini kita akan mengajak anda ke Jawa Timur, Bangil, sebuah kecamatan yang menjadi ibu kota Kabupaten Pasurauan, yang juga memiliki beragam kuliner untuk menikmati salah satu kuliner khasnya, yaitu Nasi Punel.

Nasi Punel berasal dari kata pulen, yang berarti pulen, yaitu matangnya pas, tidak terlalu kering dan juga tidak terlalu lembek. Nasi Punel dibuat dari beras pada umumnya. Bedanya hanya dari cara memasaknya. Agar nasinya pulen, maka beras yang sudah dicuci bersih direndam dengan air panas kurang lebih l ima belas sampai dua puluh menit. Baru kemudian ditanak seperti biasa.

Pada awalnya Nasi Punel hanyalah makanan yang dijajakan keliling dari kampung ke kampung pada pagi hari. Nasi Punel yang dikemas dengan lembaran daun pisang ini semakain lama semakin digemari masyarakat sebagai sarapan pagi. Karena pembeli semakin banyak, maka banyak penjaja Nasi Punel yang akhirnya membuka warung di pinggir jalan . Semakin lama warung yang menjual Nasi Punel semakin banyak. Walaun biasanya nasi Punel ini untuk sarapan,tetapi banyak warung nasi Punel yang mulai buka pagi hari mulai jam 07.00 sampai jam 17.00 sore. Karena ketika memasuki jam makan siangpun, warung-warung yang menjual nasi Punel juga ramai dikunjungi pembeli.

Nasi Punel merupakan nasi campur, karena biasanya di dalamnya terdiri dari beragam lauk pauk, seperti tahu, tempe, ayam bumbu Bali, sambal kacang panjang yaitu potongan kacang panjang mentah yang dicampur sambal tomat yang pedas, sayur nangka muda, pepes kelapa dan beragam gorengan seperti daging sapi, babat, usus hingga paru yang gurih. Nasi Punel ini memiliki rasa pedas dan bumbu rempah yang kuat. Untuk menambah kenikmatan Nasi Punel ini biasanya di atas nasi pulen ini masih ditambah dengan taburan serundeng , yaitu parutan kelapa yang disangrai dengan bumbu. Sebungkus nasi punel ini bisa untuk mengganjal perut anda dari pagi hingga siang hari. Dan dengan uang Rp. 10.000 hingga Rp. 20.000 anda bisa mendapatkan Nasi Punel komplit dengan berbagai tambahan laut pauk sesuai keinginan anda. Sampai saat ini Nasi Punel masih mempertahankan kemasannya dengan daun pisang .

Nasi Punel yang menjadi makanan khas Kota Bangil ini tentu saja dapat dengan mudah anda jumpai di sejumlah tempat di kota Bangil. Biasanya warung-warung yang menjual Nasi Punel ini tidak terlalu luas dan cenderung sempit, tetapi walaupun demikian para pelanggan tidak mempersoalkan tempat meja kursi yang kadang berhimpitan satu sama lain. Ada yang mengatakan justru yang seperti inilah yang membuat kesan , karena mempertahankan suasana menyantap makanan khas nasi Punel. Tetapi walaupun warung-warung yang menjual nasi Punel ini tetap mempertahankan keasliannya, ternyata para pelanggan tetap menyukainya. Penjual juga berpendapat walaupun dikemas secara sederhana tetapi kualitas dan cita rasa kuliner nasi punel ini tetap terjaga. Bahkan penjual Nasi Punel tetap optimis bahwa keberadaan Nasi Punel akan dicari sepanjang masa.

Read 1985 times Last modified on Monday, 30 March 2020 10:48