Friday, 01 May 2020 00:00

ITS Ciptakan Bangunan Ramah Lingkungan dengan Konsep Sarang Rayap

Written by 
Rate this item
(0 votes)
FOTO ANTARA FOTO ANTARA

Sirkulasi udara pada sebuah bangunan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan ketika hendak merancang sebuah bangunan. Tiga mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil menciptakan desain bangunan ramah lingkungan berkonsep sarang rayap yang mampu memberikan sirkulasi udara yang lebih baik. Menurut salah satu anggota tim, Muhammad Yusril Bastian, saat ini Indonesia memiliki banyak permasalahan lingkungan. Oleh karena itu, bangunan ini hadir untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Rumah ramah lingkungan diharap dapat menjadi solusi dari permasalahan yang ada.

Yusril mengungkapkan rumah ramah lingkungan ini mengambil konsep sarang rayap. Konsep bangunan sarang sayap adalah konsep bangunan yang dapat mensirkulasi udara dari luar. Selain itu konsep ini juga dapat menurunkan suhu panas di dalam ruangannya. Konsep ini sengaja dipilih agar bangunan terasa sejuk tanpa memakai alat pendingin ruangan.Yusril menjelaskan bahwa suhu dari luar direduksi terlebih dahulu. Setelah itu, udara disalurkan menuju ruangan-ruangan yang ada di dalamnya, sehingga rumah akan terasa lebih dingin. Rumah sarang rayap mampu menurunkan suhu sampai sepuluh derajat celcius.

Dari segi bahan bangunan, Yusril mengatakan bahwa tidak ada kriteria khusus yang dibutuhkan dalam pembuatan bangunan ini. Bahan bangunan yang dipilihnya hampir sama dengan rumah konvensional pada umumnya. Yusril menyebutkan beberapa keunggulan dari rumah ramah lingkungan yang dibuatnya. Diantaranya adalah mampu menghemat energi listrik sebesar 93 persen dibanding penggunaan Air Conditioner (AC)  dan 21 persen dibanding penggunaan kipas angin. Sedangkan untuk pemakaian air, rumah ini mampu menghemat penggunaan air sebesar 100 persen dibanding rumah konvensional.Berkat keunggulan-keunggulan yang ditawarkan oleh karyanya tersebut, Yusril bersama kedua temannya berhasil meraih juara dua dalam lomba karya tulis ilmiah di Universitas Udayana Bali akhir Februari lalu.

 

 

 

 

Read 916 times Last modified on Saturday, 02 May 2020 21:52