Tuesday, 01 December 2020 00:00

AIDS, Tanggung Jawab Bersama

Written by 
Rate this item
(0 votes)
Antaranews Antaranews

Hari ini, 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Hari ini menjadi momen bagi masyarakat dunia untuk memberikan dukungan kepada Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA). Mungkin saat ini, perhatian bagi mereka berkurang, karena kita lebih fokus menghadapi Covid-19.  Melalui tema Global Solidarity, Shared Responsibility, “Solidaritas Global, Tanggung Jawab Bersama”, kita diingatkan untuk  kembali memberikan dukungan bagi mereka yang terinfeksi HIV dan AIDS.

Dalam penanganan HIV dan AIDS, Indonesia menargetkan sukses mencapai Three Zero pada tahun 2030. Ketiga target itu adalah tidak ada lagi penularan infeksi baru HIV, tidak ada lagi kematian akibat AIDS, dan tidak ada lagi stigma dan diskriminasi pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA).  Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers tentang Peringatan Hari AIDS Sedunia, Senin (30/11) menjelaskan untuk langkah awal Indonesia adalah mencapai triple ninety, yaitu temuan status HIV mencapai 90 persen, dilanjutkan dengan 90 persen pengidap HIV mendapatkan terapi pengobatan antiretroviral (ARV ) sehingga 90 persen virus yang ada di masyarakat tersupresi dan tidak bisa menularkan kepada orang lain.

Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa penurunan temuan kasus HIV baru di masyarakat menurun hampir 40 persen menjadi 32 ribu kasus pada tahun ini. Tahun lalu,  kurang lebih 52 ribu kasus terdeteksi. Penurunan kasus HIV ini disebabkan berkurangnya kunjungan ke fasilitas kesehatan di masa pandemi Covid-19. Penemuan kasus HIV di masyarakat ini penting agar orang yang mengidap penyakit menular tersebut segera diketahui dan bisa mendapatkan pengobatan dengan cepat dan tepat.

Pandemi Covid-19 tentu memperbesar kekhawatiran mereka yang terdeteksi HIV  untuk mengunjungi pusat kesehatan masyarakat atau rumah sakit untuk menjalani pengobatan. Pemerintah sudah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi hal ini. Antara lain, bila sebelumnya obat antiretroviral diberikan setiap bulan pemeriksaan, pada masa pandemi, ODHA bisa mendapatkan obat itu untuk konsumsi beberapa bulan. Program lain yang dijalankan adalah dengan mengantar obat untuk mereka yang harus secara rutin mengkonsumsi obat itu .

Untuk sukses mengakhiri  HIV/AIDS di Indonesia, tentu tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, daerah, lembaga kesehatan, atau lembaga swadaya masyarakat dalam sektor kesehatan. Diperlukan upaya bersama untuk mengatasinya. Dimulai dari kesadaran mereka yang terinfeksi secara rutin mengkonsumsi obat–obatan. Kesadaran mereka yang rentan terinfeksi dan tertular virus HIV/AIDS untuk melakukan pemeriksaan agar bisa terdeteksi dini. Kesadaran dari seluruh rakyat, agar mengetahui dan memahami dengan jelas proses penularan virus HIV/AIDS. Orangtua tidak boleh merasa tabu untuk menjelaskan  penularan HIV/AIDS kepada anak-anaknya sedini mungkin. Sehingga anak-anak punya informasi dan pengetahuan lengkap terhadap penularan HIV/AIDS. Sehingga, generasi muda  tidak melakukan tindakan-tindakan yang  menyebabkan mereka mudah terpapar, seperti melakukan seks bebas dan mengkonsumsi narkoba. Dengan solidaritas dan tanggung jawab bersama, angka  penularan HIV/AIDS dan kematian karena AIDS bisa ditekan. 

Read 822 times Last modified on Thursday, 10 December 2020 07:51