Jumlah kasus COVID-19 yang merebak di Indonesia sejak awal Maret 2020 semakin hari semakin meningkat. Sampai Minggu (27/12/2020) jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 bertambah lebih dari 6500 kasus, sehingga total positif kasus COVID-19 di Indonesia mencapai lebih dari 713 ribu kasus.
Meningkatnya kasus positif COVID-19 akhir-akhir ini salah satunya disebabkan oleh klaster keluarga yang mulai muncul pada September 2020. Hal tersebut dikatakan spesialis paru dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr. Anna Rozaliyani di Jakarta, Minggu. Ia mengingatkan masyarakat perlu mewaspadai penularan COVID-19 yang terjadi pada klaster keluarga.
Selama ini masyarakat menganggap keluarga merupakan tempat yang aman dari penularan COVID-19. Padahal, menurut dr. Anna, lingkungan keluarga juga memiliki risiko penularan COVID-19 . Terutama apabila ada anggota keluarga yang masih bekerja atau berkegiatan di luar rumah dan tidak menerapkan protokol kesehatan dengan benar ketika di luar ataupun saat kembali ke rumah. Dokter ini menyebut kemungkinan anggota keluarga bisa menjadi "super spreader", yaitu pembawa virus dan bisa menularkan ke banyak anggota keluarga lainnya tanpa tahu dirinya telah terinfeksi virus COVID-19.
Aktivitas masyarakat karena faktor ekonomi dan alasan lain seperti bosan atau stress berkepanjangan karena terlalu lama berdiam di rumah tidak dapat dihindarkan. Masyarakat mulai jenuh di rumah terus. Di samping itu banyak yang memang tetap harus ke luar rumah karena membutuhkan pemasukan keuangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Restoran, bioskop dan tempat wisata mulai dibuka agar roda ekonomi dapat berjalan, walau dengan protocol Kesehatan yang ketat. Apalagi menjelang libur akhir tahun, ketika sebagian masyarakat merasa membutuhkan penyegaran dan pemerintah daerah serta pelaku bisnis hiburan dan pariwisata membutuhkan pemasukan agar bisa bertahan di tengah pandemi.
Memang merupakan sebuah dilema. Di satu sisi, masyarakat harus sehat dan terhindar dari virus mematikan itu dengan membatasi gerak sosial dan ekonomi. Namun di sisi lain, masyarakat juga membutuhkan pemasukan untuk bisa bertahan hidup.
Meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia pada klaster keluarga mengharuskan masyarakat untuk tetap patuh pada protokol kesehatan dengan benar dan disiplin. Jangan sampai seseorang pulang ke rumah dengan membawa virus dan menganggap dirinya sehat karena tidak merasakan gejala, sehingg akhirnya menulari angggota keluarga yang lain. Kepatuhan dan kedisplinan masyarakat harus ditingkatkan. Memang tidak mudah untuk melaksanakan hal tersebut, karena masih banyak masyarakat yang abai dan menganggap virus COVID-19 tidak ada.
Selain patuh dan disiplin pada protokol kesehatan, masyarakat juga harus meningkatkan imun tubuh dengan pola makan atau asupan nutrisi yang baik, berjemur serta berolahraga.