Wednesday, 28 July 2021 00:00

Danau Sanghyang Heuleut

Written by 
Rate this item
(0 votes)





VOI PESONA INDONESIA Bagi Anda yang senang dengan destinasi wisata alam yang eksotis, ada sebuah danau indah yang dapat Anda kunjungi di Bandung, Danau Sanghyang Heuleut namanya. Danau yang satu ini memiliki air jernih bernuansa kehijauan yang berpadu indah dengan tebing batu berukuran besar di sekelilingnya. Di sela-sela bebatuan, Anda dapat menemukan pepohonan dan rerumputan hijau yang menyegarkan mata. Bebatuannya yang tinggi itu bahkan kerap digunakan sebagai tempat wisatawan untuk meloncat indah menuju danau purba tersebut. Danau Sanghyang Heuleut memiliki kedalaman sekitar tiga meter. 


Danau Sanghyang Heuleut diyakini berasal dari letusan gunung api purba yang bernama Gunung Sunda. Ketika Gunung Sunda meletus, letusannya tersebut menghasilkan bebatuan besar yang membentuk seperti tebing batu, sementara cekungan di tengahnya kemudian dialiri aliran sungai Citarum lama dan membentuk danau. Ketika menyambangi Danau Sanghyang Heuleut, Anda dapat berenang, berendam, sekadar bermain air, atau hanya menikmati eksotisme danau ini dan dua gua yang menyertainya. Di sekitar Sanghyang Heuleut, Anda bisa menemukan dua gua yakni Gua Sanghyang Tikoro dan Sanghyang Poek. Sanghyang Heuleut memiliki arti yang unik. "Sanghyang" berarti sesuatu yang dianggap suci, dan "Heuleut" berarti jeda, batas sesuatu atau waktu. Dalam bahasa Sunda kuno, sebutan "Sanghyang" ditujukan untuk menghormati seseorang atau sesuatu yang dianggap suci atau memiliki kekuatan supranatural. Tak heran, warga setempat percaya bahwa Danau Sanghyang Heulet kerap dijadikan sebagai tempat para bidadari menyucikan dirinya dan mandi. Bukan hanya karena namanya yang indah dan menunjukkan sisi magis saja, tetapi juga karena lokasinya yang tersembunyi dan terpencil.


Sanghyang Heuleut berlokasi di Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Letaknya tak begitu jauh dari PLTA Saguling. Namun untuk bisa sampai ke sana, Anda membutuhkan kondisi tubuh yang prima. Sebab medannya cukup curam dan didominasi bebatuan. Apabila hujan turun, bebatuan ini akan terasa sangat licin. Karena itu, akan lebih baik jika Anda datang pada musim kemarau. Bukan hanya karena medannya akan jadi lebih mudah karena tidak becek dan berair, tetapi juga karena air danau juga akan terlihat lebih jernih.Tidak lengkap rasanya jika Anda berkunjung ke suatu tempat tanpa berfoto ya. Untuk mendapatkan foto dengan pemandangan terbaik saat berada di Danau Sanghyang Heuleut, Anda harus naik ke puncak tertingginya. Untuk bisa mencapainya, Anda membutuhkan waktu sekitar 1,5-2 jam trekking. Jadi persiapkan diri Anda untuk bertualang tentunya dengan tetap melakukan protokol kesehatan ya.


Read 955 times Last modified on Wednesday, 11 August 2021 08:22