VOI PESONA INDONESIA Tari Cangget merupakan salah satu tari tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Lampung beradat pepadun. Pada tahun 1942 sebelum kedatangan Jepang ke Indonesia, Tari Cangget ditampilkan untuk acara adat, seperti saat panen raya, upacara mendirikan rumah ataupun untuk mengantar orang yang akan pergi haji. Namun sekarang Tari Cangget sering digunakan untuk mengiringi upacara perkawinan atau upacara pemberian gelar. Masyarakat Lampung mengenal berbagai jenis tarian Cangget, dan kali ini kami perkenalkan kepada anda, salah satunya, yakni Tarian Cangget Pilangan.
Cangget Pilangan, adalah tarian yang dimainkan oleh para pemuda dan pemudi pada saat mereka melepas salah seorang anggotanya yang akan menikah dan pergi ke luar dari desa, mengikuti isteri atau suaminya. Tari Cangget tampil dengan pakaian adat dan alat musik khas Lampung. Beberapa properti yang digunakan, seperti keris, jempana, payung, tombak, talam emas, dan lainnya. Untuk lagu-lagu yang mengiringi tari Cangget, adalah tabuh mapak, tabuh tari, serliah adak, mikhul bekekes, gupek,dan hujan turun.
tari Cangget biasanya ditarikan oleh 6 hingga 14 penari wanita dan dua penari pria. Pola gerak penari wanita berdiam diri sambil menaripada barisan, sedangkan penari pria menari di depan penari wanila sambil menunjukan atraksi tariannya untuk mencuri perhatian si wanita. Meskipun tarian cangget terdiri dari berbagai jenis, tarian ini pada dasarnya mempunyai gerakan-gerakan yang relatif sama, yaitu: gerak sembah (sebagai pengungkapan rasa hormat); gerakan knui melayang (lambang keagungan);gerak igel (lambang keperkasaan); gerak ngetir (lambang keteguhan dan kesucian hati; gerak rebah pohon (lambang kelembutan hati); gerak jajak/pincak (lambang kesiagaan dalam menghadapi marabahaya); dan gerak knui tabang (lambang rasa percaya diri).