Monday, 21 March 2022 00:00

Ritual Sipaha Lima, Sumatera Utara

Written by 
Rate this item
(0 votes)

VOI PESONA INDONESIA Suku Batak pada umumnya mendiami wilayah provinsi Sumatera Utara. Sebagian dari mereka masih ada yang menganut agama tradisional, yakni Malim. Ugamo atau Agama Malim adalah agama asli yang dianut Bangso (Bangsa) Batak. Penganut Ugamo Malim disebut Parmalim, pimpinan tertinggi Ugamo Malim adalah Raja Sisingamangaraja I hingga XII. Ugamo Malim terpusat di Huta Tinggi, Laguboti Kabupaten Tobasa, Sumatera Utara. Masyarakat Batak yang menganut agama Malim punya tradisi budaya yang erat dengan kepercayaan tradisional mereka. Salah satunya Ritual Sipaha Lima.

Sipaha Lima adalah bentuk syukur atas rezeki, kesehatan, dan keselamatan sepanjang tahun kepada Debata Mula Jadi Na Bolon atau Tuhan Yang Maha Esa. Satu ekor kerbau jantan akan disembelih untuk dijadikan persembahan, diiringi tarian Tortor dan irama Gondang Sebangunan, musik khas Batak. Sipaha Lima biasanya diadakan di bale pasogit di Huta Tinggi tepatnya di Desa Pardomuan Nauli, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.

Di halaman Bale Parsantian, perempuan dengan perempuan, laki-laki dengan laki-laki, berkelompok mengelilingi tempat upacara. Pemimpin Ugomo Malim memimpin ritual dan mengawalinya dengan berdoa diiringi gondang yang diikuti gerak tangan manortor. Jelang petang, sekelompok laki-laki berdiri. Mereka menarik kerbau menuju tengah lapangan dan menambatkannya di sebatang pohon yang sudah disediakan. Dari mulai mengarak kerbau sampai menambatkannya, dilakukan dengan gerak, suara dan irama gondang. Setelah kerbau ditambat, perempuan dan laki-laki bergantian manortor (menari Tor Tor), kerbau pun disembelih. Para pria yang bertugas sebagai parhobas (pelayan) mengangkat badan kerbau menggunakan tandu yang sudah disediakan. Setelah disembelih, daging dimasak. Sisa daging akan dibagi-bagikan ke warga secara merata.

Read 825 times Last modified on Monday, 21 March 2022 13:44