(voinews.id)Pemerintah tidak hanya akan fokus meningkatkan sosialisasi organisasi (onboarding) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), namun juga melakukan kurasi untuk memilih UMKM yang ramah lingkungan.
Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Erwin Dwiyana saat Webinar “Membangkitkan UMKM dari Titik Nol, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) 2022 di Kalimantan Selatan" yang digelar secara virtual, Senin (18/7/2022).
Menurut Erwin, Kementerian KKP sebagai Brand Ambasador Gernas BBI Kalimantan Selatan bersama Bank Indonesia, Pemprov Kalsel, Pertamina, Telkom, dan top brands lainnya mendapat amanah untuk bisa menunjukkan Key Performance Indicator (KPI) UMKM dengan omzet tertinggi dan memberikan apresiasi kepada 35 peserta.
“Kami akan perkuat permodalan bagi UMKM dengan kinerja baik, banyak sumber permodalan baik dari perbankan maupun non perbankan salah satunya dari Pertamina,” kata Erwin dalam rilis webinar tersebut yang diterima di Jakarta, Selasa.
Gernas BBI diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020. Gerakan ini bertujuan agar masyarakat Indonesia mencintai dan menggunakan karya anak bangsa, utamanya produk UMKM lokal.
KKP mendukung Gernas BBI melalui program "pasar laut Indonesia". KKP melaksanakan kampanye Gernas BBI pada Juli 2022 di Kalimantan Selatan. Puncak kampanye akan digelar pada 22 Juli 2022.
Menurut Erwin, untuk kegiatan lainnya, KKP mengupayakan masyarakat membeli produk UMKM dan berkunjung ke lokasi yang memang menjadi ikon Kalsel, yaitu di tepian sungai sehingga bisa menyinergikan GBBI dengan gerakan bangga berwisata di Indonesia.
“Kami berharap bisa mendorong UMKM untuk bisa dibina untuk ekspor tahun ini,” kata dia.
Kepala Bagian Kebijakan Perekonomian Biro Perekonomian Setdaprov Kalsel, Agus Salim mengatakan perusahaan daerah sudah mulai dirangkul untuk mengembangkan UMKM. Salah satunya melalui dana CSR dari perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Tabalong, pemerintah daerah akan fokus di pengembangan hilir UMKM.
“Ke depan kami akan fokus pada masalah hilirisasi, akan bangun jaringan antara pihak perusahaan dan pelaku UMKM,” katanya.
Menurut Agus, Gernas BBI bertujuan meningkatkan UMKM secara keseluruhan tidak hanya di Kalsel saja. Pemprov Kalsel sudah mendukung penuh Gernas BBI.
“Kami sudah bikin pojok kopi sebagai wadah Investment Gathering, akan jadi fokus perhatian supaya Gernas BBI lebih membawa arti lagi. Diharap kedepannya kegiatan ini tidak sampai disini saja, semua pihak harus terlibat agar perekonomian masyarakat bisa diungkit sebaik mungkin,” katanya.
Kepala Dinas Koperasi UKM Perindag Kabupaten Tabalong, Husin Ansari mengatakan Pemda akan mengoptimalkan UMKM di Kabupaten Tabalong dengan 5P, yaitu product, price, place, promotion, and people. Produk yang dijual harus sesuai dengan keinginan konsumen dan memiliki kualitas yang bersaing. Price, teliti menghitung total semua biaya yang dikeluarkan dalam produksi sebagai dasar menentukan harga jual produk.
Kemudian Place, lokasi strategis mudah dijangkau dan sesuai target yang dibidik. Promotion, agar promosi tepat sasaran terlebih dahulu dilakukan riset lalu tentukan media promosi online atau offline. People, SDM yang dipilih haruslah orang orang pilihan yang bisa menghasilkan produk dan layanan terbaik.
Menurut Husin, seiring kampanye Gernas BBI di Kabupaten Tabalong, kalau mau belanja harus belanja produk lokal. Pemkab Tabalong sudah membuat edaran agar seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), karyawan swasta menggunakan batik Tabalong.
Pembicara lainnya Fajriyah Usman, VP CSR & SMEPP Management PT Pertamina (Persero), mengatakan Pertamina siap bekerja sama dengan KKP dan Pemprov Kalsel mendukung Gernas BBI sebagai kegiatan yang produktif dan pembangunan yang berkelanjutan.
“Kami sebagai BUMN mendorong kegiatan ini sebagai prioritas. BUMN harus terus aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan lemah, koperasi dan masyarakat,” kata Fajriyah.
Pada Gernas BBI Kalsel, Pertamina berkolaborasi untuk mendukung gerakan yang digagas oleh KKP, Kemenko Marves, Pemprov Kalsel, BI, dan Top Brands.
“Melalui GBBI diharapkan UMKM tidak hanya di Kalsel bisa naik kelas, sehingga keberadaannya memberikan kontribusi pada perekonomian Indonesia,” kata Fajriyah.
antara