(voinews.id)Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengharapkan agar berbagai produk ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Jambi dapat masuk pasar internasional dengan mengoptimalkan proses digitalisasi.
"Bisa go nasional maupun go internasional syaratnya go digital sehingga siap semua," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno di hadapan para pelaku usaha sektor ekonomi kreatif dalam acara Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) yang digelar di Jambi, Minggu.
Sandiaga Uno mengatakan, terselenggaranya AKI yang diselenggarakan di Kota Jambi ini dapat meningkatkan omset penjualan pelaku ekonomi kreatif. Menparekraf mengemukakan bahwa pada AKI yang terselenggara di Kota Jambi ini terdapat 27 UMKM yang telah melalui proses seleksi.
"UMKM yang ikut AKI disini adalah UMKM yang sudah masuk kelas nasional dan internasional," terang Sandiaga. Sandi menegaskan, saat ini Kemenparekraf fokus pada digitalisasi UMKM. Sehingga dia berharap pelaku UMKM di Kota Jambi juga dapat terdigitalisasi.
"AKI yang merupakan bagian dari program Bangga Buatan Indonesia ini targetnya adalah 20 juta UMKM kita terdigitalisasi," katanya. Selain digitalisasi, Sandiaga menuturkan bahwa Kemenparekraf juga meningkatkan kapasitas untuk ekspor produk UMKM, di mana bila dilihat nilai ekspor produk ekonomi kreatif tahun lalu tembus 24 miliar dolar, maka diharapkan tahun ini meningkat menjadi 25 miliar dolar.
"Produk ekspor ini didominasi oleh produk fesyen, kriya dan kuliner," terang Menparekraf. Sandiaga menginginkan agar produk UMKM di Jambi juga dapat masuk kurasi AKI sehingga nantinya produk UMKM asal Jambi bisa mendapatkan promosi lebih luas sehingga ke depannya juga akan meningkatkan omzet.
antara