(voinews.id) - Kementerian Luar Negeri RI akan kembali menyelenggarakan Bali Democracy Forum ( BDF) pada 8 Desember 2022. BDF kali ini merupakan perhelatan yang ke-15 sebagai acara tahunan.Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah dalam acara Media Gathering di Aula Besar Kantin Diplomasi, Kementerian Luar Negeri RI Jakarta (02/12) mengatakan Bali Democracy Forum kali ini akan mengangkat tema “Democracy in Changing World Leadership and Solidarity” yang memiliki dua sisi pandang untuk dimajukan yaitu masalah aspek kepemimpinan dan aspek solidaritas.
Penyelenggaraan BDF tahun ini diutamakan kehadiran secara fisik yaitu untuk mencerminkan Bali yang sudah lebih baik lagi dan Indonesia yang sudah lebih siap lagi untuk menerima kehadiran tamu-tamu undangan secara fisik ke tanah air.
Menurut Teuku Faizasyah, BDF sebagai forum yang tepat untuk berbagi pengalaman demokrasi dari berbagai negara dunia. Bahkan dikatakannya melalui pendekatan inklusif diharapkan dapat memberi ruang pada semua negara untuk hadir dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang bersifat inter-governmental atau menghadirkan wakil-wakil pemerintah.
“ BDF adalah salah satu flagship program diplomasi Indonesia yang ditujukan mendorong agar demokrasi tumbuh dari dalam.Ini merupakan forum yang sangat relevant bagi negara-negara untuk berbagi pengalaman mereka berdemokrasi.Itu yang sering kita istilahkan sebagai (home-grown) demokrasi yang tumbuh dari dalam.
Dengan demikian kita tidak membeda-bedakan apakah pesertanya adalah negara yang sudah menganut atau mengambil sistem demokrasi ataukah mereka yang masih ingin dalam proses mempelajari demokrasi tersebut,” Ujar Faizasyah.
Selain itu, Teuku Faizasyah menjelaskan dalam BDF 2022 juga akan mengikutsertakan mahasiswa agar mereka dapat mendengarkan langsung mengenai paparan - paparan dari para pembicara.
“Dalam BDF kali ini kita akan lebih memberikan ruang bagi partisipasi stakeholder demokrasi dalam artian para peserta Civil Society dan media akan juga kita hadirkan sebagai peserta di dalam forum BDF nanti dan juga kita akan melibatkan mahasiswa. Sehingga penyelenggaraan BDF kali ini juga akan diikuti secara Live oleh kampus - kampus di tanah air. Mereka bisa ikut dalam mendengarkan discourse khusus mengenai demokrasi yang akan dibahas oleh para peserta secara Live di forum tersebut,” Katanya.
Sampai saat ini terdapat 57 negara yang sudah mendaftar dan ada pengamat dari 74 negara serta organisasi internasional yang akan berpartisipasi dalam BDF 2022. Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan berbagai perspektif pandangan tentang demokrasi dari negara - negara di kawasan dan Asia Pasifik// RRI-VOI / AF//===