Friday, 24 March 2023 11:23

Kemlu : Kekuatan Dunia Telah Bergeser dari Kekuatan Militer ke Kekuatan Informasi

Written by 
Rate this item
(1 Vote)

 

VOInews, Jakarta: Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri RI Hartyo Harkomoyo mengatakan saat ini kekuatan dunia telah bergeser bukan lagi dilihat dari kekuatan militer yang dimiliki namun dari kekuatan lunak seperti informasi. Menurutnya kekayaan informasi akan memberikan kekuatan untuk mempengaruhi opini dunia.

“Saya rasa peran media ini menjadi sangat vital, sangat sentral, dalam menyebarkan satu opini dan juga mempengaruhi pandangan-pandangan publik. Oleh karena itu kalau kita melihat siapa sih sekarang yang berperan dalam pergulatan internasional tentunya adalah media,” katanya dalam Diplomatic Forum dengan tema Soft Power Diplomacy dan Pemanfaatan Teknologi Media Baru, yang disiarkan pada Jumat (24/3) di Voice of Indonesia RRI.

Menurutnya media memainkan peran penting dalam mencerahkan masyarakat mengenai berbagai isu yang ada. Oleh karena itu, menurutnya, media harus dapat mendidik masyarakat dengan menghadirkan informasi yang benar.

“Yang harus bisa dilakukan oleh media itu adalah bagaimana bisa memberikan memberitakan menyampaikan informasi kepada masyarakat mendidik mencerdaskan dan juga memberikan informasi yang sahih, yang benar, yang membawa kebaikan,” katanya.

Sementara itu Direktur Teknologi dan Media Baru Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Muhammad Sujai dalam kesempatan yang sama, menyatakan kesiapan RRI untuk terus menyebarkan informasi kepada masyarakat di era kemajuan global saat ini.

Ia mengatakan RRI memiliki berbagai platform yang dibutuhkan untuk dapat menjangkau masyarakat di berbagai penjuru, nasional dan internasional.

“Berita portal kita sangat mumpuni dengan konten dari seluruh satuan kerja yang ada di Indonesia. Kita juga punya mobile application yang bisa diakses melalui jaringan internet di mana saja. Kita juga punya radio streaming,” katanya.

Selain itu, menurutnya, RRI juga masih memiliki teknologi short wave yang memungkinkan RRI untuk menjangkau pendengar di luar negeri dan di daerah perbatasan.

“Jadi memang kita sangat kaya dan ini bisa dinikmati oleh seluruh pemirsa tidak hanya di Indonesia tapi juga masyarakat global. Sudah terbukti kita punya tracking analitiknya dari setiap media yang kita punya digital ini banyak juga saudara-saudara kita yang mengakses dari luar negeri jadi kita sudah ready,” katanya.

Kepala Voice of Indonesia RRI Soleman Yusuf, di sisi lain, menambahkan sebagai stasiun siaran luar negeri RRI, Voice of Indonesia memiliki kesempatan untuk mendorong soft power diplomacy, bukan hanya ke dalam namun juga ke luar negeri.

“Ada sembilan bahasa yang dilayani oleh Voice of Indonesia RRI, Mandarin, Jepang, Arab, Prancis, Inggris, Spanyol, Indonesia, Belanda dan Jerman, yang disampaikan ke dunia. Kita punya dua gelombang short wave, streaming dan aplikasi,” katanya.

Menurutnya, seluruh konten siaran Voice of Indonesia RRI merupakan bagian dari soft power diplomacy dalam upaya memperkuat citra positif bangsa Indonesia di luar negeri.

“Semua hal tersebut adalah bagian dari soft diplomasi termasuk kita menceritakan tentang kebudayaan Indonesia di Voice of Indonesia. Kita juga punya beberapa program yang khusus untuk bicara tentang bagaimana meningkatkan image positif bangsa Indonesia di mata dunia,” tambahnya.

Dirinya pun mendorong sinergi antara Voice of Indonesia RRI dengan Kementerian Luar Negeri untuk berkolaborasi guna memastikan penguatan diplomasi lapis kedua, melalui program dan jejaring yang dimiliki oleh Kementerian Luar Negeri melalui perwakilan Indonesia di luar negeri.

 

Read 301 times