VOInews, Jakarta: KBRI Panama City bersama Tim Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) menyerahkan donasi 102.000 benih kelapa sawit dari CPOPC kepada Pemerintah Honduras, di San Pedro Sula, Honduras, Selasa (28/3).
Menurut keterangan KBRI Panama City yang diterima, Sabtu (1/4), donasi benih sawit tersebut rencananya akan didistribusikan kepada petani Honduras guna penanaman kembali 700 hektar lahan kelapa sawit yang terkena dampak badai ETA dan IOTA pada 2020 lalu di wilayah Yoro, Atlántida, Cortés dan Colón.
Kegiatan ini dipimpin langsung Menteri Pertanian dan Peternakan (SAG) Republik Honduras Laura Suazo. Acara serah terima juga diselenggarakan secara hybrid di Auditorium Juan Angel Suazo, San Pedro Sula, dihadiri oleh pejabat Honduras dan Indonesia secara offline, Asosiasi Industri Produsen Minyak Kelapa Sawit Honduras (AIPAH), dan sekitar 130 petani kecil sawit dan pemilik kilang minyak sawit Honduras.
Sekretaris Jenderal CPOPC Rizal Affandi Lukman dalam sambutannya menyampaikan penyerahan donasi benih sawit tersebut merupakan bagian dari promosi kerjasama dan solidaritas antara sesama produsen minyak sawit di seluruh dunia.
“Diharapkan akan membantu Honduras, meningkatkan kualitas hidup para petani kecil dan keluarganya dalam membangun kembali perkebunannya pasca kerusakan perkebunannya setelah dilanda badai,” katanya.
Sementara itu Dubes RI Panama City, Sukmo Harsono menyampaikan donasi ini menunjukkan komitmen Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun 2023 untuk mendukung salah satu dari 4 prioritas Perspektif ASEAN tentang Indo-Pasifik, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB 2030.
“Dalam hal ini, sektor kelapa sawit merupakan bagian dari pembangunan masa depan ekonomi yang keberlanjutan yang membantu masyarakat sejahtera dalam jangka panjang,” katanya.
Ia menambahkan, KBRI Panama City berkomitmen untuk terus mempererat hubungan dan kerjasama antara Indonesia dan Honduras di masa mendatang.
Menteri Pertanian Honduras Laura Suazo dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi atas sumbangan dari CPOPC. Menurutnya hal ini menunjukkan solidaritas yang besar setelah kerugian besar yang dialami petani kecil Honduras.
“Atas nama Pemerintahan Presiden Xiomara Castro, kami ingin mendorong pembangunan sektor pertanian. Ini merupakan sektor kunci dalam pemberantasan kelaparan dan dalam perubahan menuju sistem pertanian berkelanjutan di Honduras,” kata Menteri Laura.