VOInews, Jakarta: Lebih dari 1.500 orang warga negara Indonesia (WNI) memenuhi halaman Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bandar Seri Begawan untuk menunaikan shalat Idul Fitri 1444 H., Sabtu (22/4/2023). Menurut KBRI Bandar Seri Begawan, berbeda dari tahun lalu, shalat Ied kali ini tetap dilaksanakan sesuai protokol kesehatan, di antaranya memakai masker dan setiap jamaah membawa sajadah masing-masing, namun tidak seketat yang diterapkan Pemerintah Brunei Darussalam pada tahun lalu.
“Tahun ini tidak ada lagi pembatasan shalat Ied bagi anak-anak di bawah 11 tahun, dan pembatasan jumlah jamaah dari Kementerian Kesehatan Brunei Darussalam,” tulis KBRI dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (22/4/2023).
Pada tahun ini, Ust. Haji Minfadhlillah Hamid bertindak sebagai Imam Shalat Ied, sedangkan sebagai Khatib yaitu Prof. Madya Dr. Ust. Haji Abdurrahman Raden Aji Haqqi, dosen Indonesia yang mengajar di Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam. Dalam khutbahnya, setelah sebulan menjalankan puasa di Bulan Ramadhan 1444 H, Ust. Haqqi mengajak jamaah untuk merayakan hari kemenangan - Hari Raya Idul Fitri - dengan tetap dalam kebaikan hati dan perilaku.
“Seperti halnya makna Idul Fitri yang tidak hanya kembali berbuka makan dan minum di siang hari, tetapi juga identik dengan fitrah, dalam arti kembali kepada kesucian; kesucian hati dan jiwa (tazkiyatun nafs), kesucian pikiran (tazkiyatul fikrah), kembali kepada kemurnian agama,” kata Haqqi.
Setelah pelaksanaan shalat Ied, dalam acara ramah tamah dengan komunitas Indonesia yang hadir, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Bandar Seri Begawan, Irwan Iding, menyampaikan kepada para warga Indonesia yang ada di Brunei, untuk tetap mematuhi peraturan yang berlaku, serta menjaga persatuan dan kesatuan.
“Wabah virus corona belum sepenuhnya berakhir, dan untuk itu, kita semua harus tetap berhati-hati dan patuhi protokol kesehatan di mana pun berada,” ujar Irwan Iding.
Masyarakat Indonesia yang hadir tampak bersemangat menyambut Shalat Idul Fitri 1444 H. Ini merupakan kali pertama pelaksanaan shalat Ied tanpa pembatasan dari Pemerintah Brunei Darussalam. Sebelumnya, pada 2021 dan 2022, shalat Ied masih diadakan dengan berbagai pembatasan dari otoritas Brunei. Bahkan pada 2020, mengikuti anjuran Pemerintah Brunei Darussalam, KBRI Bandar Seri Begawan tidak mengadakan Shalat Ied.
Di Brunei Darussalam, 1 Syawal 1444 H jatuh pada 22 Mei 2023 sesuai hasil rukyah yang disyahkan Ketua Hakim Syarie, Mahkamah Syariah, Jabatan Kehakiman Negara, Mufti Kerajaan, Kementerian Agama dan Kementerian Pembangunan, setelah melakukan pengamatan hilal setidaknya di lima lokasi di wilayah Brunei. Tahun ini penduduk Brunei merayakan Idul Fitri 1444 H pada 22 Mei 2023, sama dengan warga Indonesia dan banyak negara Muslim di dunia.