Thursday, 25 May 2023 09:47

Premier Sarawak Terima Dubes RI Malaysia Dalam Rangka Rencana Kerjasama Green Energy di Borneo

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

VOInews, Kuching : Banyak peluang kerjasama pembangunan energi terbarukan (renewable energy) di Borneo. Mengingat Borneo – terdiri dari wilayah Indonesia (Kalimantan), Sarawak, Sabah dan Brunei – merupakan salah satu wilayah terbesar memiliki keanekaragaman hayati/biodiversity baik flora dan fauna – memiliki jutaan hektar hutan bakau dan gambut serta banyaknya aliran sungai dengan arusnya deras yang kesemuanya dapat dialihkan menjadi energi yang ramah lingkungan (green energy).

 

Hal tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri (Premier)Negara Bagian Malaysia Sarawak, Datuk Patinggi Tan Sri Abang Johari Tun Openg Abang Joe, saat menerima delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Duta Besar (Dubes) RI untuk Malaysia, Hermono didampingi oleh Konjen RI Kuching, manajer Fairatmos, Korfung Ekonomi KJRI Kuching, Korfung Ekonomi KBRI Kuala Lumpur, dan pengusaha Sarawak terkait dengan pembangunan energi terbarukan di gedung parlemen Sarawak, Rabu (24/05/2023).

 

Mengutip keterangan pers KJRI Kuching yang diterima Voice of Indonesia, Kamis (25/05/2023), dalam pertemuan dengan rombongan Dubes RI itu, Premier Sarawak juga menjelaskan berbagai kebijakan pemerintah Sarawak untuk mendorong pengembangan industri dan teknologi green energy.

 

“Sebagai contoh, peresmian pembangunan tahap lanjut pabrik algae/lumut terbesar di dunia, Chitose Carbon Capture Central Sarawak di Kuching pada tanggal 10 Mei 2023”, jelasnya.

 

Premier juga menunjukkan kesiapan Sarawak dalam teknologi algae dengan menumpang penerbangan berbahan bakar algae dari Kuching ke Langkawi pada 22 Mei 2023. Juga digambarkan kesiapan Sarawak untuk penggunaan teknologi hydrogen.

 

“Di bidang pembangkit listrik tenaga air hydropower, perusahaan energi negara bagian Sarawak, Sarawak Energy Berhad, berpartisipasi dalam pembangunan PLTA Mentarang Induk di Kalimantan Utara dengan kapasitas sebesar 1.375 MW yang peletakkan batu pertama (ground breaking) dilakukan bersama antara Presiden Joko Widodo dan Premier Sarawak pada 1 Maret 2023. Sarawak juga siap untuk mengekspor listirk ke Singapura melalui pipa yang ditanam di laut”, tambahnya.

 

Datuk Patinggi Tan Sri Abang Johari Tun Openg Abang Joe memberikan perhatian positif atas tawaran Fairatmos – perusahaan berbasis platform yang menghubungkan dan memverifikasi para pemangku kepentingan terkait dengan carbon trading – untuk bekerjasama dengan pihak-pihak terkait di Sarawak dalam pengembangan sektor green energy dengan mendapat dukungan/insentif keuangan dari carbon trading.

 

Menurut Premier Sarawak, berbagai kritikan dari Amerika Serikat dan Uni Eropa terkait pembangunan di negara-negara berkembang yang tidak memperhatikan lingkungan hidup perlu dijawab dengan bukti nyata berupa penggunaan teknologi, peningkatan kualitas sumber daya manusia serta kebijakan yang serius dan konsisten dalam pembangunan green energy.

 

Dubes RI untuk Malaysia, Hermono berharap strategi dan kebijakan Premier yang visioner dalam pembangunan green energy dapat disinergikan dengan kebijakan yang sama dari Indonesia. Menurut dia perpindahan ibukota Nusantara di Kalimantan akan memberikan dampak kuat untuk mempercepat potensi kerjasama antara Indonesia – Sarawak untuk Borneo yang ramah lingkungan.

 

“Kami juga berencana untuk dapat meninjau dampak green energy bagi masayarakat di desa (di Mukah) di mana sekitar 200 keluarga menggunakan listrik dari ampas kelapa sawit”, kata Hermono.(gus)

Read 394 times