Friday, 07 July 2023 15:20

AMM/PMC Jadi Mekanisme ASEAN Dorong Perdamaian Dunia

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

 

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, situasi dunia saat ini masih dipenuhi dengan rivalitas tinggi termasuk konflik di Ukraina. Menurutnya, kondisi ini telah berdampak pada suasana pembahasan di semua forum multilateral dan internasional. Oleh karena itu, menurutnya, ASEAN memiliki peran yang semakin penting untuk memainkan sentralitasnya.

“Di dalam situasi seperti ini, maka menjadi semakin penting bagi ASEAN untuk memperkuat soliditas dan kesatuannya agar dapat terus memainkan sentralitas,” kata Retno dalam keterangan yang disampaikan di Jakarta, Jumat (7/7). 

Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan ASEAN Ministerial Meetings/Post Ministerial Conference (AMM/PMC) pada 11-14 Juli mendatang. Menurut Retno, AMM/PMC merupakan salah satu mekanisme ASEAN yang memiliki peran penting sebagai pendorong perdamaian dunia berdasarkan prinsip-prinsip Piagam PBB, Piagam ASEAN dan Hukum Internasional.

Terkait hal ini, Retno Marsudi menjelaskan, untuk menjaga stabilitas, perdamaian dan ketahanan ekonomi kawasan, pertemuan AMM/PMC akan ditekankan pada upaya penegakan prinsip di ASEAN Charter hingga penguatan diplomasi pencegahan.

“Pertama, memperkuat penegakan prinsip-prinsip di ASEAN Charter dan berbagai tata perilaku seperti TAC, SEANWFZ maupun AOIP guna terciptanya perdamaian, keamanan, stabilitas dan kemakmuran kawasan,” kata Retno.

Selain itu, menurutnya, pertemuan AMM/PMC juga akan dimanfaatkan untuk memperkuat upaya mengatasi, mencegah dan penyelesaian permasalahan antar negara (CBM) dan diplomasi pencegahan (preventive diplomacy).

“Dalam kaitan ini, saya akan mendorong agar mekanisme China, Japan, Korea dapat direvitalisasi kembali. Mekanisme ini sangat penting bagi stabilitas dan kemakmuran kawasan,” katanya.

Lebih lanjut Retno menambahkan, pertemuan AMM/PMC juga akan mendorong Nuclear Weapon States (NWS) untuk aksesi Protokol Traktat Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ), penyelesaian Guidelines untuk mempercepat penyelesaian negosiasi Code of Conducts di Laut China Selatan dan menyelesaikan pembentukan ASEAN Maritime Outlook.

“Outlook ini akan menjadi dokumen yang sangat strategis untuk memperkuat sinergi dan menghindari duplikasi kerjasama maritim, yang selama ini dilakukan oleh badan sektoral ASEAN dan sebagai rujukan negara mitra dalam kerja sama maritim dengan ASEAN,” katanya.

Menlu Retno juga menyampaikan, AMM/PMC juga akan membahas kerja sama konkret dalam rangka memperkuat ketahanan pangan, arsitektur kesehatan kawasan, penguatan kerja sama maritim dan transisi energi termasuk ekosistem kendaraan listrik.

“Hasil pembahasan dari berbagai isu ini akan disampaikan ke KTT ke-43 bulan September mendatang,” katanya.

Pada pertemuan AMM/PMC ke-56 tahun 2023 juga untuk pertama kalinya implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) diarusutamakan dalam pembicaraan dengan negara mitra, dengan fokus pada pembahasan kerja sama konkret. Menurut Retno, prinsip utama AOIP adalah inklusifitas dan membangun kerja sama konkret.

“Oleh karena itu, ASEAN siap melakukan kerja sama dengan mitra manapun dalam rangka implementasi AOIP dan ini tercermin dalam berbagai dokumen ASEAN dengan mitra, baik di tingkat politis maupun tingkat teknis seperti pembuatan kerja sama yang konkret,” tambahnya.

Dalam AMM/PMC ke-56, ASEAN juga akan memperkuat hubungan dengan Asosiasi Negara-negara Pesisir Samudera Hindia (IORA) dan Forum Kepulauan Pasifik (PIF).

“Engagement dengan IORA dan PIF akan dilakukan pada KTT September nanti. Roadmap MoU kerja sama sekretariat antara Sekretariat ASEAN dan Sekretariat PIF terus dimatangkan,” kata Retno.

Retno Marsudi pun menyampaikan komitmen Indonesia sebagai tuan rumah AMM/PMC dan Ketua ASEAN. Menurutnya, Indonesia akan berusaha maksimal agar dialog dan pembahasan selama berlangsungnya AMM/PMC berlangsung konstruktif.

“Indonesia siap menjembatani semua perbedaan yang muncul dan kita siap mencoba agar pembahasan dapat menghasilkan kerja sama konkret yang akan dapat dibawa ke KTT ke-43 bulan September nanti. Tentunya, dukungan negara anggota ASEAN dan negara mitra ASEAN sangat diharapkan,” tutupnya. 

Read 198 times