Wednesday, 12 July 2023 14:22

Sandi Uno: Pentingnya menjaga kredibiltas untuk penyelenggaraan event di Indonesia

Written by 
Rate this item
(0 votes)

VOInews, Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Selasa (11/07) di Jakarta menyampaikan penyelenggaraan event sangat penting untuk perputaran ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru. Menurutnya, tahun ini Indonesia memiliki 3000 event yang berpotensi menghasilkan Rp. 165 Triliun Rupiah. Dengan potensi ini, Sandiaga Uno menyatakan penting bagi Indonesia untuk menjaga kepercayaan dan kredibilitas dengan menjaga transparansi komunikasi yang efektif, menjaga kualitas penyelenggaraan atau fasilitas event, memastikan keamanan, menyederhanakan proses perizinan, menyiapkan paket-paket pariwisata tambahan serta menjalin kerjasama dengan beberapa stakeholder lainnya.


“Sehingga penting kita menjaga kepercayaan dan menjaga kredibilitas Indonesia, reputasi Indonesia ini harus kita jaga dan sampai saat ini reputasi kita masih, kita bisa pertahankan dengan menjaga transparansi komunikasi yang efektif, dengan meningkatkan kualitas penyelenggaraan atau fasilitas event termasuk juga infrastrukturnya, dengan penyerderhanaan proses bisnis perizinan, dengan memastikan keamanan dan stabilitas dan juga menyiapkan paket paket pariwisata tambahan seperti keindahan alam budaya dan jaringan dan kerjasama dengan beberapa stakeholders lainnya”, ujar Sandiaga.

Sandiaga Uno lebih lanjut menyampaikan untuk memastikan pelaksaan event yang baik, pemerintah harus menyelesaikan berbagai panduan event. Selain itu, menurut Sandi, pemerintah  juga sedang menyelesaikan berbagai tantangan penyelenggaraan event, salah satunya menghadirkan solusi digitalisasi untuk proses pengurusan perizinan event.

Mengenai batalnya Indonesia menjadi tuan rumah sejumlah event olahraga seperti World Beach Games, U20, dan World Superbike, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berupaya mengambil langkah strategis dalam memulihkan dan menjaga citra, kepercayaan, dan kredibilitas Indonesia sebagai destinasi event kelas dunia . Ia juga menyampaikan batalnya event-event tersebut, memberikan potensi kerugian dari segi total penonton di seluruh dunia melalui broadcasting, tenaga kerja, exposure internasional, sebagai tuan rumah event bertaraf internasional khususnya di negara yang memiliki hak siar masing-masing event yang berpengaruh terhadap citra Indonesia.

Ia menjelaskan adanya potensi kerugian, di antaranya 6.900 wisatawan mancanegara dari ANOC World Beach Games yang merupakan atlet; official crew dari 69 negara peserta dengan kehilangan potensi devisa senilai 13,15 juta dolar AS atau Rp198,17 miliar.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, mengatakan pihaknya belum mengetahui secara detail hal-hal yang menjadi kendala pada pembatalan event olahraga yang diselenggarakan di Bali seperti World Beach Games.

“Kami menyadari bahwa ada kendala teknis, kendala seperti apa, panitia pusat yang mengetahui hal itu. Tapi yang jelas Bali siap dari sisi venue, pantai-pantainya siap, termasuk hotel-hotel,” kata Tjok Bagus.

Tjok Bagus berharap akan ada penyelenggaraan event-event besar di Bali.

“Bali tetap siap apapun eventnya diadakan di Bali, termasuk kami berharap ada event-event yang besar lagi lainnya, tidak hanya sport tourism tapi juga ada MICE-nya,” ujarnya.

Read 270 times