Thursday, 27 July 2023 22:33

Presiden Joko Widodo Dorong Kerja Sama Ekonomi yang Selalu Mempertimbangkan Pemakaian Tenaga Lokal

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

 

 

 

VOInews, Jakarta: Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dalam rangka memenuhi undangan Presiden Xi Jinping. Kunjungan ini juga dilakukan bertepatan dengan 10 tahun Kemitraan Strategis Komprehensif RI-RRT.

Sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional Tianfu, Kamis (27/7), Presiden Joko Widodo langsung bertemu dengan Presiden Xi Jinping di Hotel Jinniu, Chengdu, guna melakukan pertemuan bilateral.

“Pertemuan bilateral utamanya membahas penguatan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan, selalu mempertimbangkan tenaga lokal, dan friendly terhadap lingkungan,” kata Menlu Retno Marsudi dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

Sementara itu dalam bidang perdagangan, menurut Retno, Presiden Joko Widodo meminta akses pasar RRT yang lebih luas bagi produk-produk Indonesia. Ia mengatakan, RRT adalah mitra dagang terbesar Indonesia dengan nilai perdagangan tahun lalu mencapai USD 133 miliar.

“Upaya meningkatkan akses ekspor Indonesia ke RRT terus dilakukan,” kata Menlu.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo juga menyambut baik penandatanganan protokol impor tepung porang dan bubuk tabasheer serta mendorong pembaruan protokol dan peningkatan kuota impor sarang burung wallet.

“Serta penyelesaian protokol impor produk hasil laut Indonesia,” tambah Menlu Retno.

Di bidang kesehatan, menurut Menlu, kedua kepala negara telah menandatangani Plan of Action (PoA) untuk implementasi MoU Kerja Sama Kesehatan. Menlu Retno mengatakan, hal ini merupakan tindak lanjut MoU yang sudah ditandatangani pada tahun lalu.

“Bapak Presiden dengan Presiden Xi Jinping juga mendorong penguatan kerja sama vaksin, genomik, dan bioteknologi untuk menghadapi kemungkinan pandemi baru, termasuk melalui pembangunan National Gene Bank dan pusat bioteknologi di Indonesia,” katanya.

Dalam pertemuan itu, Presiden Joko Widodo juga mengundang investasi RRT dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurut Retno Marsudi, RRT merupakan investor terbesar kedua di Indonesia dengan nilai USD 8,2 miliar pada 2022. Meski besar, namun Retno mengatakan, kerja sama investasi masih memiliki potensi besar untuk ditingkatkan lebih jauh lagi.

“Berbagai sektor investasi yang berpotensi diantaranya energi hijau, fiberglass, kesehatan, dan juga petrokimia,” katanya.

Lebih lanjut, kedua kepala negara juga membahas sejumlah isu regional dan global, diantaranya terkait dengan Indo-Pasifik dan ASEAN. Menlu Retno mengatakan Presiden Joko Widodo menyambut baik dimulainya kembali komunikasi antara RRT dan Amerika Serikat, dan menyampaikan bahwa rivalitas antara major powers harus dikelola agar tidak menimbulkan konflik yang merugikan kawasan.

“Bapak Presiden menegaskan semua negara termasuk RRT harus jaga perdamaian, stabilitas dan kemakmuran kawasan,” katanya.

Selain itu, menurut Retno, Presiden Joko Widodo juga meminta dukungan RRT untuk implementasi konkret ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, kesuksesan pelaksanaan East Asia Summit, dan mengajak Tiongkok untuk bekerja sama memperjuangkan kepentingan negara berkembang di bidang sustainable tropical forestry and climate action.

Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Chengdu menghasilkan 8 kesepakatan, yaitu:

  1. Plan of Action dari MoU Kesehatan.
  2. Protokol pembukaan akses pasar untuk produk pertanian tepung porang.
  3. Protokol pembukaan akses pasar produk pertanian bubuk tabasheer.
  4. MoU riset dan pengembangan industri plant breeding dan budi daya laut.
  5. MoU kerja sama saling tukar pengetahuan dan pengalaman untuk pembangunan IKN.
  6. MoU kerja sama “Two Countries, Twin Parks.”
  7. MoU Kerja Sama Ekonomi dan Teknis, serta;
  8. MoU kerja sama Pendidikan Bahasa Mandarin.
Read 407 times Last modified on Friday, 28 July 2023 13:27