VOInews, Jakarta: Pemerintah Indonesia melalui KJRI Hong Kong turut mendorong sosialisasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 kepada masyarakat Indonesia di Hong Kong, terutama para pekerja migran Indonesia (PMI). Menurut Acting Konsul Jenderal RI Hong Kong, Slamet Noegroho, KJRI berharap agar para PMI yang berada di Hong Kong dapat saling bahu membahu menyebarluaskan informasi mengenai pelaksanaan Pemilu 2024 di Hong Kong dan Macau.
“Para PMI bisa menyampaikan ke teman-temannya yang mungkin jauh dari tempat tinggal kita, bahkan kita tidak pernah mengenal sama sekali. Itu merupakan tanggung jawab kita semua,” katanya dalam Sarasehan Gerakan Cerdas Memilih yang diselengarakan RRI Voice of Indonesia di Hong Kong, Minggu (24/9/2023).
Menurut Slamet Noegroho, PMI di Hong Kong dan Macau banyak yang berpartisipasi dalam organisasi PMI sehingga memudahkan upaya sosialisasi Pemilu. Namun demikian menurutnya, ada pula PMI yang tidak bergabung dalam organisasi sehingga membutuhkan dukungan sesama PMI untuk mensosialisasikan tahapan-tahapan Pemilu kepada mereka.
“Kami melakukan pelayanan kekonsuleran namun kita juga menitipkan pesan-pesan tentang Pemilu ini kepada mereka sehingga mereka yang tidak berorganisasi pun mereka tahu bahwa akan ada Pemilu tahun 2024,” katanya.
Sementara itu, Ketua Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Hong Kong dan Macau, Agustinus Guntoro mengatakan, ada 3 sistem pemilihan di luar negeri yang telah ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, yaitu dengan mencoblos langsung surat suara di dalam bilik suara, mengirimkan surat suara menggunakan pos dan dengan menggunakan kotak keliling. Namun menurutnya, untuk di Hong Kong, proses pengumpulan surat suara hanya akan dilakukan dalam 2 cara.
“Kotak keliling ini tidak applicable di Hong Kong. Kita hanya langsung dan pos,” katanya.
Lebih lanjut, ia menambahkan, PPLN Hong Kong dan Macau masih terus melakukan sosialisasi tahapan Pemilu kepada para WNI yang ada disana hingga Nopember mendatang. Sosialisasi ini termasuk juga akan diselenggarakan kepada seluruh organisasi PMI yang ada Hong Kong dan Macau.
“Menjelaskan secara detail bahkan pakai simulasi yang pos bagaimana lalu nyoblos nya bagaimana. Itu akan disosialisasikan ke semua organisasi,” katanya.
Lebih lanjut ia menyebut, upaya sosialisasi juga dilakukan menggunakan seluruh kanal informasi yang tersedia, termasuk menggunakan media sosial dan iklan di surat kabar. Bahkan menurutnya, PPLN Hong Kong dan Macau juga membuat souvenir untuk lebih menyemarakkan pesta demokrasi Indonesia tahun 2024 mendatang.