VOInews, Jakarta : Sebagai upaya perbaikan tata kelola penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan perluasan peluang kerja di dalam negeri, Kementerian Ketenagakerjaan RI melaksanakan program Desa Migran Produktif. Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah mengatakan program ini dilaksanakan untuk memberikan perlindungan dan keamanan bagi PMI.
“Jadi karena desa itu menjadi garda terdepan proses migrasi karena kebanyakan (pekerja migran) tinggal di desa-desa maka untuk memastikan bahwa mereka melakukan migrasi secara aman, kita bangun Desa Migran Produktif. Salah satunya memberikan informasi tentang migrasi yang aman,” kata Ida kepada RRI Voice of Indonesia, Selasa (11/10/2023) di Jakarta.
Ida juga menjelaskan, Kemenaker sudah memiliki 500 desa di seluruh Indonesia yang mengikuti program Desa Migran Produktif. “Kami sudah punya 500 lebih Desa Migratif Produktif di seluruh Indonesia terutama di daerah-daerah yang menjadi kantong Pekerja Migran Indonesia,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan adanya Desa Migran Produktif, para pekerja migran yang mayoritas perempuan tidak perlu takut untuk bekerja di luar negeri karena sudah dibekali dengan pelatihan kompetensi.
“Sebenarnya tidak harus takut jika teman-teman sudah mempersiapkan diri, membekali diri dengan kompetensi melalui pelatihan dan memastikan bahwa pelatihan itu memiliki sertifikasi,” tambahnya.
Selain itu, ia mengatakan, selain melalui program Desa Migran Produktif, para pekerja migran Indonesia juga dilindungi dengan Jaminan Kesehatan, Jaminan Sosial, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua (JHT).