Tuesday, 17 October 2023 00:26

Wamenlu RI Sampaikan Relevansi INA-LAC Di Tengah Ketidakpastian Global

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

 

VOInews, Jakarta: Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury mengatakan pertemuan Indonesia-Amerika Latin dan Negara-negara Karibia (INA-LAC) merupakan forum penting yang diharapkan dapat menciptakan peluang baru ditengah tantangan ekonomi global yang dihadapi dunia saat ini. INA-LAC 2023 dilaksanakan pada 16-17 Oktober 2023 mengangkat tema “Forging an Effective Partnership”.

“Tahun ini, forum ini semakin relevan di saat persaingan geo-politik telah menyentuh aspek ekonomi dan negara berlomba mengurangi resiko ekonomi lewat kemitraan dengan negara-negara yang dianggap sekutu saja,” katanya dalam pidato sambutan forum INA-LAC ke-5 di Jakarta, Senin (16/10/2023).

Selain itu menurutnya persaingan geo-politik juga akan berdampak pada berkurangnya peluang ekonomi dan menghambat upaya pengentasan kemiskinan global. Oleh karena itu dirinya mengajak INA-LAC untuk dapat mengubah kondisi ini menjadi peluang untuk memajukan kerja sama ekonomi konkrit.

“Yang tidak hanya bersifat pertimbangan politis, namun kerja sama yang berakar pada solidaritas di antara negara-negara Selatan dan berkontribusi pada kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat kita,” katanya.

Indonesia-Latin America and the Caribbean (INA-LAC) Business Forum merupakan program unggulan Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri RI, yang diinisiasi pada 2019. Selama 4 tahun penyelenggaraan, INA-LAC telah memfasilitasi penandatanganan berbagai perjanjian antar pemerintah dan pelaku usaha serta kesepakatan bisnis.

Pada tahun 2022, INA-LAC diselenggarakan secara hybrid dengan pencocokan bisnis. Pada tahun lalu, forum ini tercatat menghasilkan kesepakatan bisnis senilai USD179,05 juta atau sekitar Rp2,78 triliun.

Dalam kegiatan pembukaan INA-LAC ke-5 juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama antara Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dan Kamar Dagang Meksiko (COMCE), serta penyerahan MoU kerja sama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan Komisi Federal untuk Perlindungan dari Risiko Sanitasi Meksiko (COFEPRIS) yang telah ditandatangani secara sirkular oleh BPOM.

Read 302 times