Wednesday, 31 January 2024 22:37

Menlu RI dan Menlu Belanda Bahas Kerja Sama Bilateral Hingga Isu Regional dan Global

Written by 
Rate this item
(1 Vote)

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, mengatakan Indonesia berharap agar Rencana Aksi Kemitraan Komprehensif untuk tahun 2024-2025 antara Indonesia dan Belanda dapat diimplementasikan dengan baik. Hal itu ia sampaikan saat bertemu Menlu Belanda Hanke Bruins Slot di Den Haag, Belanda, Rabu (31/1/2024).

 

"Saya tekankan kembali beberapa prioritas kerja sama bilateral, antara lain transisi energi, industri digital, dan juga pengembalian barang-barang bersejarah Indonesia," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

 

Menlu Retno juga menekankan pentingnya kedua negara untuk terus bekerja sama di dalam memperkuat produksi kelapa sawit yang berkelanjutan. 

 

"Sebagaimana diketahui, 14 persen dari total ekspor Indonesia ke Belanda adalah berupa kelapa sawit," katanya.

 

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Menlu Belanda Hanke Bruins Slot menyampaikan komitmen Belanda untuk bekerja sama di dalam konteks pembangunan ibukota baru. Terutama terkait dengan perairan dan kota berkelanjutan (sustainable city).

 

"Belanda juga menyampaikan dukungan penuh bagi aplikasi Indonesia untuk menjadi anggota OECD (Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan)," katanya.

 

Sementara itu terkait rencana pertemuan Menlu ASEAN dan Uni Eropa, Menlu Retno menyoroti perkembangan pembahasan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa.

 

"Saya tekankan prinsip saling menguntungkan menjadi pedoman di dalam negosiasi. Spirit inilah yang perlu terus dijaga dalam penyelesaian negosiasi," katanya.

 

Sejak 2016, Indonesia dan Uni Eropa telah melakukan 16 

kali putaran perundingan dan putaran ke-17 perundingan akan dilakukan bulan Februari 2024 di Indonesia. Menlu Retno berharap agar negosiasi negosiasi akan dapat diselesaikan dalam waktu dekat.

 

"Saya kembali menyampaikan beberapa kebijakan UE yang dinilai merugikan Indonesia termasuk terkait kelapa sawit dan EUDR (Regulasi Uni Eropa tentang Deforestasi). Saya juga menekankan bahwa komitmen untuk melakukan hilirisasi industri akan terus dilakukan oleh Indonesia. Saya berharap Belanda akan dapat terus memberikan dukungan terhadap negosiasi Indonesia-EU CEPA ini," katanya.

 

Dalam pertemuan bilateral dengan Menlu Belanda, Menlu RI juga membahas isu Palestina. Menurut Retno Marsudi, Indonesia menyayangkan tindakan negara-negara, termasuk Belanda, yang menghentikan bantuan kepada Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

 

Retno Marsudi pun mendorong pentingnya investigasi yang komprehensif, kredibel, dan transparan dengan segera,  sehingga semua tuduhan keterlibatan sejumlah personel UNRWA dalam serangan 7 Oktober mendapatkan kejelasan.

 

"Pembekuan dukungan keuangan terhadap UNRWA akan sangat memperburuk situasi kemanusiaan yang memang saat ini sudah sangat buruk," katanya.

 

Pertemuan kedua Menteri Luar Negeri adalah pertemuan ke-3 sejak September 2023. Menurut Menlu Retno, Belanda merupakan mitra dagang terbesar pertama dari Eropa dan juga mitra investasi yang pertama terbesar di Eropa untuk Indonesia, termasuk dalam bidang pariwisata.

Read 263 times