Sunday, 28 January 2018 00:00

Kunjungan Presiden Jokowi ke Sri Lanka Menandai 66 Tahun Hubungan Diplomatik Dua Negara

Written by 
Rate this item
(1 Vote)


Kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Sri Lanka merupakan momen yang sangat bersejarah. Ini adalah kunjungan pertama kali presiden Indonesia setelah 39 tahun lalu. Tahun ini juga Indonesia dan Sri Lanka memperingati 66 tahun hubungan diplomatik. Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada wartawan di Colombo, Sri Lanka, Rabu (24/1) malam. Retno juga menyampaikan Presiden Jokowi telah bertemu empat mata dengan Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena.

Sementara itu siaran pers resmi Istana Kepresidenan memberitakan, kedua kepala negara menyepakati sejumlah kerja sama. Seluruh kerja sama itu berada di bidang perdagangan dan ekonomi. Pertama, kedua negara sepakat membentuk Free Trade Agreement (FTA). Presiden Jokowi meminta negosiasi FTA dilaksanakan secara bertahap, dimulai dengan negosiasi Trade in Goods (TIGs). Ia berharap, negosiasi tidak lebih dari dua tahun. Untuk memperlancar proses negosiasi, Pemerintah Indonesia dan Sri Lanka sepakat untuk membentuk kelompok kerja (Pokja) perdagangan dan investasi. Kesepakatan kedua adalah Presiden Jokowi menyatakan kesiapan salah satu BUMN, yakni PT INKA untuk mengekspor gerbong penumpang/barang ke Sri Lanka. Kesepakatan ketiga, Indonesia dan Sri Lanka akan bekerja sama di bidang penanganan bencana dan pendidikan. Kerja sama ini digagas karena kedua negara sama-sama negara yang berpotensi tinggi dalam hal bencana.

Selain itu, Presiden juga menyampaikan ketertarikan Indonesia untuk turut berpartisipasi di dalam pembangunan infrastruktur di Sri Lanka yang tengah dilakukan secara besar-besaran. Menurut presiden Jokowi Badan Usaha Milik Negara BUMN Indonesia telah melakukan kontrak termasuk untuk pembangunan jalan layang yang menghubungkan New Kelani Bridge dan Rajagiriya. 

Perdana Menteri Sri Lanka Wickremesinghe menyambut baik keinginan Indonesia tersebut. Apalagi, anggaran negara Sri Lanka sangat terbatas. Wickremesinghe mengatakan kerja sama tersebut dijajaki melalui pembiayaan Publik Private Partnership.

Dengan terjalinnya kerja sama yang semakin banyak, diperlukan adanya wadah konsultasi yang sifatnya reguler. Kedua kepala negara juga sepakat akan dibentuk Joint Consultant Meeting secara reguler yang akan diketuai menteri luar negeri kedua negara.

Di sela-sela kunjungan, juga dilakukan pertemuan bisnis antara Indonesia dan Sri Lanka. Telah pula ditandatangani MOU Kerja Sama antara Kamar Dagang dan Industri kedua negara. Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral tersebut, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar Indonesia untuk Sri Lanka I Gusti Ngurah Ardiyasa, dan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi.

Read 1111 times Last modified on Friday, 26 January 2018 07:16