Tuesday, 02 October 2018 00:00

Tabaro Dange

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Hari ini kami akan memperkenalkan kepada anda Kuliner Tabaro Dange.

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, beras merupakan bahan makanan pokok sehari-hari. Namun bagi masyarakat di Indonesia bagian Timur, Sagu merupakan salah satu bahan pokok yang digunakan untuk kebutuhan makanan sehari-hari. Sagu justru lebih dikenal dibandingkan beras. Sagu yang dapat tumbuh tanpa mengenal musim, menjadikan bahan pokok ini dapat diolah kapanpun. Oleh masyarakat di Indonesia bagian Timur, sagu pada umumnya diolah menjadi makanan Papeda. Papeda menjadi salah satu makanan pokok bagi masyarakat Papua dan wilayah-wilayah lain di bagian timur Indonesia. Jika masyarakat Papua, mengolah Sagu menjadi Papeda. Masyarakat di provinsi Sulawesi Tengah justru mengolah sagu menjadi kuliner bernama Tabaro Dange.

di Palu, Tabaro Dange dikenal juga dengan nama Jepa, olahan sagu yang dicampur dengan kelapa parut. Camilan ini sangat khas karna proses pembuatannya masih tergolong tradisional, hanya menggunakan tungku dan juga belanga tanah liat. Dengan mempertahankan ciri khas dari proses pembuatan serta alat-alat masak yang digunakan, dipercaya dapat menjaga kualitas rasa dari Tabaro Dange.Kuliner ini terbuat dari campuran sagu dan kelapa parut, dan juga disajikan dengan tambahan isi di dalamnya. Anda dapat memilih antara ikan dan gula merah sebagai isinya.

untuk membuat Tabaro Dange, sagu dan kelapa dicampurkan lalu diberi sedikit garam agar terasa gurih. Setelah dicampur , adonan dimasak di atas belanga atau wajan yang terbuat dari tanah liat. Adonan Tabaro Dangedimasak di atas tungku kayu bakar. Selanjutnya adonan Tabaro Dange diberi isian ikan atau gula merah lalu dilipat menjadi dua bagian. Lalu diangkat dan Tabaro Dangesiap disantap. Tabaro dange cocok disantap selagi hangat. Jika dalam kondisi dingin, tekstur sagu akan keras dan sulit dikunyah. Karennya, banyak pembeli menyantap kuliner ini langsung di tempat penjualnya.Rasa sagunya gurih dan manis. Jika ditambah dengan isian suwiran ikan sambal, ternyata membuat sagu jadi tambah nikmat. Jika anda ingin makan tabaro dange gurih maka cocok menyantap isi suwiran ikan sambal. Jika ingin menyantap yang manis masa isian gula merah yang lebih cocok. Tabaro Dange kini mulai dijual di beberapa sudut di Kota Palu, seperti diTaman Ria dan juga sepanjang Jalan Cumi-cumi. Sore hari, deretan ibu-ibu dengan tungku dan belanganya mulai terlihat ramai di pinggir jalan.BiasanyaTabaroDange dengan isian gula merah dijual seharga Rp 4.000. Sementara untuk isian ikan, dijual seharga Rp 5.000.

Read 1355 times