Tuesday, 16 October 2018 00:00

Pasar Van Der Capellen

Written by 
Rate this item
(0 votes)
Antara Foto Antara Foto

Pada tahun 2018 ini, Kementerian Pariwisata(Kemenpar) menargetkan 17 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan meningkat menjadi 20 juta wisman pada 2019. Menurut Menteri Pariwisata, Arief Yahya,  untuk merebut wisatawan mancanegara,digital destination dan nomadic tourismmerupakan strategi. Arief menjelaskan bahwa destinasi digital adalah destinasi yang heboh di dunia maya, viral di media sosial dan nge-hits di Instagram. Arief menambahkan, Digital Destination menjadi tuntutan di era booming teknologi, yakni generasi milenial merupakan konsumen yang paling haus akan pengalaman dibanding generasi-generasi sebelumnya. Hasil survei di seluruh dunia (Everbrite-Harris Poll, 2014) membuktikan bahwa milenial lebih memilih menghabiskan uang mereka untuk pengalaman ketimbang membeli barang-barang.Kemenpar bersama dengan para generasi muda, memanfaatkan media sosial ini untuk menciptakan destinasi wisata digital. Salah satunya Pasar Van Der Capellen di Sumatera Barat.

diberi nama Van Der Capellen, karena pasar tradisional ini berada di kawasan Benteng Van der Capellen, Batusangkar, Tanah Datar, Sumatera Barat. Destinasi digital ini sangat instagramable dan kekinian. Salah satu yang menjadi daya tarik destinasi ini adalah kehadiran suasana masa lampau. Suasana ini terasa di salah satu spot. Dimana terdapat dinding dari anyaman bambu khas tempo doeloe. Kesan klasik semakin kuat dengan aksesoris berupa topi dan deretan foto hitam putih. Karenanya, anda jangan sampai terlewat untuk foto di spot ini, ketika berkunjung ke Pasar Van Der Capellen.

selain berfoto di spot-spot instagrammable, ada juga berbagai permainan jaman dulu yang bisa dijajal kembali. Berbagai menu tradisional khas tanah datar juga hadir disini.Misalnya saja katupek gulai paku yang merupakan potongan ketupat dengan gulai pakis. Ada pula bubur khas Minang yang manis. Ada juga lamang tapai. Pilihan lain, nasi padeh yang merupakan khas Nagari Tuo Pariangan di kaki Gunung Merapi. Rasanya memang sangat pedas, dengan ciri lain yakni aroma rempah yang kuat. Ada banyak jajanan yang menggoda, salah satunya yang unik adalah sala lauak atau bola-bola rasa ikan. Berbahan utama tepung beras dan ikan asin, dengan bumbu seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, cabai merah, plus garam. Jadi rasanya gurih dan renyah. Paling asyik dinikmati saat masih panas.

Yang unik dari Pasar Van Der Capellen adalah dalam hal transaksi belanja.Di pasar ini yang dipergunakan dalam transaksi adalah koin, tanpa menggunakan uang rupiah.Bagi anda yang berwisata kesinia, anda dapat langsung menukarkan uangnya pada posko penukaran koin yang telah disediakan dengan nilai 1 koin sebesar Rp2.500 rupiah.Selain kuliner tradisional, di pasar ini juga dihadirkan aneka kesenian tradisional, dan permainan anak tradisional. Pasar Van Der Capellen diadakan setiap hari Minggu. Mulai pukul 07.00 sampai dengan 12.00 WIB.

Read 1944 times Last modified on Wednesday, 17 October 2018 13:04