Sunday, 28 January 2018 11:03

Mahasiswa Politeknik Ciptakan Alat Pengupas Serabut Kelapa

Written by 
Rate this item
(1 Vote)

Indonesia memiliki lahan perkebunan kelapa terluas di dunia, dengan luas areal mencapai 3,86 juta hektare (ha) atau 31,2 persen dari total areal dunia sekitar 12 juta hektar. Sekitar 98% dari total luas perkebunan kelapa di Indonesia merupakan perkebunan rakyat, dan sisanya berupa perkebunan negara dan perkebunan swasta.

Persebaran kebun kelapa hampir merata di seluruh Indonesia, dengan sebaran terbanyak berada di Sumatera mencapai 34,5 persen. Khusus di wilayah Sumatera barat, areal perkebunan kelapa terus diperluas sebagai bagian dari upaya pelestarian komoditi khas daerah tersebut.

buah kelapa adalah bagian yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Kelapa digunakan dalam berbagai makanan atau dapat dikonsumsi airnya tanpa diolah. Setelah dipetik, buah kelapa biasanya dibuang serabutnya. Serabut kelapa perlu dibuang untuk mendapatkan daging kelapa sebagai bagian utama dari buah yang diminati pasar. Resiko saat membuang serabut kelapa dapat terjadi kapan saja. Belum lagi, cara mengupas yang masih manual yang kurang efisien di tengah industri yang membutuhkan produksi kelapa skala besar, karena memakan waktu yang lama.

Melihat hal ini, seorang mahasiswa Politeknik Negeri Payakumbuh, Sumatera Barat, Ruri Jalil Jabar beserta teman-temannya berinovasi membuat alat pengupas serabut kelapa model roller silinder. Alat ini dapat membantu meningkatkan kinerja dan mengurangi resiko yang dialami buruh pengupas serabut kelapa.

bukan hanya membuat roller silinder, sebelumnya Ruri bersama timnya berusaha mencari teknik yang paling efisien agar serabut kelapa dapat terlepas secara otomatis melalui kerja mesin. Akhirnya, jadilah alat pengupas serabut kelapa yang prinsip kerjanya menggunakan putaran motor yang diteruskan ke speed reductor. Roller ini yang kemudian akan memisahkan kelapa dari serabutnya dengan sempurna. Menurut Ruri, alat pengupas serabut kelapa itu masih perlu disempurnakan agar dapat digunakan oleh industri-industri kecil.

Ruri mengatakan bahwa banyak temuan-temuan dari kampus Politeknik yang bermanfaat banyak bagi masyarakat sekitar. Menurutnya, yang paling penting mahasiswa politeknik harus peka terhadap permasalahan yang ada di masyarakat sehingga bisa berkarya untuk memberikan solusi teknis dari permasalahan tersebut.

Melalui penemuan ini, Ruri bersama timnya tidak hanya memberi solusi atas permasalahan di lapangan, tetapi juga mencetak prestasi sebagai juara pertama lomba desain alat dan mesin pertanian dalam Pekan Teknik Pertanian ke IX di Aceh.

 

Read 1280 times Last modified on Sunday, 28 January 2018 11:13